Drama saat start di GP Amerika Serikat sepertinya akan menjadi momen paling tak terlupakan di MotoGP 2025. Namun, baru-baru ini Komisi Grand Prix dan FIM mengumumkan beberapa perubahan aturan MotoGP, salah satunya terkait dengan prosedur start.
Kilas Balik Peristiwa GP Amerika 2025
Saat itu seperti biasa, para pembalap berbaris di starting grid untuk menunggu balapan dimulai.
Tiba-tiba pembalap Ducati, Marc Marquez, yang saat itu berada di grid terdepan alias pole position berlari ke arah pit untuk mengambil sepeda motor baru.
Apa yang dilakukan Marc ini ternyata diikuti oleh pembalap lain, Francesco Bagnaia yang pertama berlari menyusul Marc.
Tak lama kemudian, starting grid menjadi kacau karena banyak pembalap yang berlarian untuk menukar motor mereka. Para kru juga tampak berlalu-lalang di lintasan sehingga membuat race direction memutuskan untuk melakukan start ulang.
Beberapa saat setelah GP Amerika selesai dilakukan, MotoGP melalui akun Instagram pribadinya, @motogp, mengunggah video yang memperlihatkan sisi lain sekaligus membongkar apa yang sesungguhnya terjadi dari drama Marc Marquez di starting grid.
Saat itu, ternyata Marc sedang menyusun rencana bersama Kepala Kru Tim, Marco Rigamonti soal penggunaan ban.
Saat itu Circuit of The Americas baru saja diguyur hujan sehingga Marc dan tim memilih menggunakan motor setting-an basah. Namun, melihat kondisi trek yang tampak semakin mengering, Marc mulai merasa salah pilihan.
Marc bertanya ban apa yang digunakan oleh Pecco dan Alex. Riga menjawab Pecco menggunakan ban basah sedangkan Alex dia tidak tahu.
Setelah itu, Marc meminta Riga untuk menyiapkan motor dengan setting-an kering di garasi. Kemudian, Marc juga membahas aturan yang berlaku jika dia meninggalkan starting grid untuk pergi ke garasi dan mengambil motor yang satu lagi.
Dengan begitu, Marc memahami bahwa dia akan start dari pitlane dan mungkin akan membuatnya berada di barisan belakang, tapi tanpa penalti.
Namun, daripada menggunakan motor basah, Marc yakin bisa tampil optimal menggunakan motor kering.
"Jika saya ke sana (untuk menukar motor) dan keluar dari pitlane, saya start terakhir, kan? (Terakhir) di grid dan tanpa long lap penalty?" tanya Marquez.
Riga membenarkan pertanyaan Marc, tapi untuk memastikan dia kemudian bertanya kepada Davide Tardozzi.
Berbeda dengan apa yang diyakini oleh Marc dan Rigamonti, Tardozzi mengatakan bahwa Marc akan mendapatkan ride trough penalty. Namun Riga dan Marc tetap yakin dengan apa yang mereka ketahui.
Benar saja, saat Marc melancarkan aksinya dan membuat suasana menjadi kacau race direction mengumumkan bahwa dirinya dijatuhi ride trough penalty. Namun, berhubung kondisi yang tidak memungkinkan sehingga mereka mengubahnya menjadi start ulang.
Aturan Baru
Melansir dari situs resmi MotoGP, motogp.com, menyusul kejadian di GP Amerika lalu, kini ditetapkan bahwa akan ada penalti bagi pembalap yang meninggalkan atau tidak bergabung dengan grid, tidak peduli apakah itu karena alasan teknis atau untuk melakukan penggantian ban terkait cuaca.
Aturan ini akan berlaku segera di semua kelas, jika seorang pembalap meninggalkan grid karena alasan apa pun, mereka harus memulai warm up lap dari pitlane, mengambil posisi grid semula, dan menjalani hukuman double long lap standar.
Ini juga berlaku bagi pembalap yang tidak masuk ke grid. Sesuai aturan saat ini, jika seorang pembalap melewatkan warm up lap, mereka harus memulai balapan dari pitlane.
Hukuman penundaan waktu yang berlaku untuk memulai balapan dari pitlane juga tidak berubah. Selain itu, batasan saat ini, yaitu maksimal 10 pembalap untuk memulai balapan dari pitlane, tetap akan berlaku. Hal ini tidak berlaku untuk warm up lap.
Nah, kalau menurut kalian, bagaimana aturan baru yang ditetapkan oleh Komisi Grand Prix yang satu ini, apakah sudah cukup adil terutama untuk pembalap yang sudah siap sejak awal?