Timnas Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun terakhir memang menjadi buah bibir dari beberapa media internasional. Skuad garuda dalam beberapa tahun terakhir memang menunjukkan tren grafik performa yang meningkat dari waktu ke waktu. Bahkan, skuad garuda saat ini juga masih bersaing untuk bisa lolos ke putaran final Piala Dunia 2026 mendatang.
Meskipun harus lolos terlebih dahulu ke babak round 4 guna lolos ke putaran final Piala Dunia 2026, Jay Idzes dkk memang masih berpeluang lolos ke babak tersebut karena hanya memerlukan 1 kemenangan lagi dari 2 laga yang tersisa di babak round 3 grup C.
Dilansir dari laman resmi AFC (the-afc.com), skuad garuda dalam 2 laga terakhir di grup C nanti akan bertemu dengan Cina dan Jepang di matchday ke-9 dan ke-10 pada bulan Juni 2025 mendatang.
Jelang kontra Jepang, timnas Indonesia memang tak diunggulkan meraih kemenangan melawan tim berjuluk “The Samurai’s Blue” tersebut.
Dilansir dari laman resmi PSSI, dalam pertemuan pertama bulan November 2024 lalu, skuad garuda dipaksa takluk 0-4 di kandang sendiri, yakni Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Hal inilah yang membuat Jepang kembali diunggulkan saat jumpa Indonesia di laga leg ke-2 nanti.
Jelang berlangsungnya laga tersebut, salah satu media asal Jepang, yakni Soccer Digest Web menyebut bahwa timnas Indonesia tak akan memberikan halangan berarti saat jumpa Jepang kendati negara Matahari terbit tersebut sudah memastikan diri lolos ke putaran final Piala Dunia 2026. Bahkan, Jepang sendiri sejauh ini belum terkalahkan di grup C dengan raihan 6 kemenangan dan 2 kali hasil seri.
Tak sampai di situ, media Soccer Digest Web sendiri juga mengkritik program naturalisasi yang digalakkan oleh PSSI kepada timnas Indonesia.
Menurut media tersebut, program naturalisasi tersebut tidak akan membuat timnas Indonesia berkembang dan justru bukan menjadi rival bagi Jepang kendati saat ini performa skuad garuda menunjukkan tren peningkatan yang signifikan.
“Selama Indonesia masih mengandalkan pemain naturalisasi, kecil kemungkinan mereka akan menjadi ancaman sebagai rival,” tulis media Soccer Digest Web.
Media Jepang sendiri beralasan bahwa talenta lokal Indonesia memang masih belum bisa bersaing di kancah dunia. Bahkan, mereka hanya mampu di kawasan Asia Tenggara saja sejauh ini.
Berbeda dengan Jepang, banyak talenta-talenta asli Jepang yang mampu menembus liga-liga top Eropa dan bahkan menjadi andalan di banyak klub raksasa benua Eropa saat ini.
Kritikan Media Jepang Jadi Psywar Jelang Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026
Di sisi lain, pernyataan berbau kritikan yang dilontarkan oleh media Jepang memang cukup memberikan psywar bagi timnas Indonesia jelang laga kontra Jepang.
Jepang sendiri saat ini memang diprediksi akan menurunkan skuad cadangannya saat jumpa Indonesia. Dilansir dari laman transfermarkt.co.id, peringkat Jepang yang berada di rangking 15 dunia dalam versi FIFA tersebut memang terlampau jauh dari peringkat Indonesia yang kini berada di posisi ke-123 dunia.
Namun, di sisi lain kritikan yang dilontarkan oleh media Jepang tersebut memang cukup ada benarnya jika ditelaah lebih lanjut. Sejauh ini, hanya segelintir pemain asli binaan akademi liga Indonesia yang mampu menembus liga-liga Eropa.
Setelah masa Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman yang sukses berkarir di liga Slovakia adan Polandia, praktis sejauh ini belum ada pemain lokal lainnya yang sukses menembus liga Eropa.
Nama Marselino Ferdinan yang kini bermain di klub Inggris, Oxford United setelah sebelumnya sempat bermain di liga Belgia bersama KMSK Deinze memang belum bisa berkontribusi banyak karena hanya sering bermain di tim U-21 Oxford United. Tentunya hal ini menjadi sedikit cerminan dari kualitas pemain lokal Indonesia yang belum mampu bersaing di kancah dunia.
Akan tetapi, tentunya kritikan dari media Jepang tersebut seharusnya mampu menjadi bahan evaluasi bagi dunia pesepakbolaan Indonesia agar mampu melahirkan bakat-bakat luar biasa yang kelak bisa bersaing di kancah sepak bola internsional.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS