Kekacauan di GP Le Mans 2025 kemarin juga berdampak cukup fatal bagi pembalap Ducati, Pecco Bagnaia. Pecco mengalami dua kali DNF pada balapan tersebut sehingga tidak membawa satu poin pun saat meninggalkan Prancis.
Pecco memulai balapan dari grid keenam, di balapan sprint dia terjatuh di tikungan 3 saat balapan baru berjalan 2 putaran.
Pada sesi balap utama, Pecco kembali mengalami kecelakaan setelah dirinya terlibat kontrak dengan Enea Bastianini di chicane pertama putaran pertama. Insiden ini bahkan ikut menyeret Joan Mir hingga terjatuh.
Atas dua kejadian ini, Pecco menyebut GP Le Mans 2025 kemarin menjadi balapan dan akhir pekan yang tak terlupakan.
"Balapan dan akhir pekan yang benar-benar tak terlupakan. Ini pertama kalinya saya mencetak dua angka nol pada hari Sabtu dan Minggu, di kedua balapan. Kami tidak mampu membawa pulang apa pun," ujar Pecco dilansir dari laman Autosport.
Satu hal yang lebih disayangkan Bagnaia adalah strategi yang dia gunakan untuk tetap menggunakan ban basah.
Seperti Johann Zarco, pembalap yang memenangkan GP Le Mans kemarin, Pecco juga memiliki untuk tetap menggunakan ban basah. Strategi ini terbukti manjur, sayangnya balapan tidak berjalan seperti yang diharapkan oleh Pecco.
"Saya melaju kencang, tapi saya masih tidak punya feel di depan dan di lintasan basah, situasinya semakin buruk. Di lintasan basah, motor biasanya memberi Anda umpan balik, tapi motor ini tidak. Sayang sekali karena strategi saya sudah sempurna," imbuhnya.
Lebih lanjut, Pecco menjelaskan bahwa dia masih ingin kembali melanjutkan balapan, tapi karena ada masalah dengan persneling motornya, dia harus berhenti dan kembali ke lintasan dengan motor yang lain.
Situasi Pecco Bagnaia di awal musim 2025 ini tentu bukan hal yang mudah baginya, setelah beberapa musim tampil dominan, kali ini dia harus ekstra sabar karena menghadapi masalah yang tampak lebih rumit.
"Saat mengendarai sepeda, saya memberikan 100% kemampuan saya dalam segala situasi. Masalahnya adalah dengan sepeda ini, baik saat saya melakukan putaran cepat atau terjatuh, atau melakukan putaran lima detik lebih lambat, saya selalu merasakan sensasi yang sama, dan itulah masalahnya," kata Bagnaia.
Lebih lanjut, Pecco menginginkan bantuan sepenuhnya dari tim untuk membawanya keluar dari masalah ini. Setelah enam balapan berlalu dan tidak ada perubahan yang terjadi, wajar apabila Pecco ingin segera bangkit.
Jika di tahun-tahun sebelumnya dia mengalami masalah tapi masih bisa menjadi yang tercepat di setiap balapan, kali ini Pecco mendapati situasi yang berbeda.
Dia tertingal 51 poin dari pemuncak klasemen, Marc Marquez, dan Pecco menyebut ini sebagai situasi yang membuatnya tidak tenang.
Kendati demikian, dia tidak menganggap ini sebagai sebuah ketidakberuntungan. Pecco menyadari bahwa akan selalu ada masa-masa sulit yang ditemui dalam karier balapnya dan ini mungkin yang sedang dia hadapi.
Atas apa yang terjadi pada Pecco, Manajer Umum Ducati, Gigi Dall'igna, mengungkapkan bahwa dia dan tim akan berusaha bersama untuk mengembalikan Pecco ke performa terbaiknya.
"Akhir pekan yang dimulai dengan sangat menjanjikan pada hari Jumat, tapi kemudian berubah menjadi negatif. Faktanya adalah kita semua harus berusaha bersama untuk menyelesaikan situasi ini dan mengembalikan senyum di wajah Pecco," ujar Dall'igna, dilansir dari laman GPOne.
Apa pun yang terjadi dengan Pecco saat ini tentu kita semua ingin melihatnya kembali ke performa terbaik, ada yang kurang rasanya jika tidak melihatnya dalam persaingan para pemimpin di setiap balapan MotoGP.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS