Dulu, aku nggak tahu apa bedanya futsal dan sepak bola. Waktu teman-teman ribut ngomongin tim futsal sekolah, aku pikir mereka cuma nyebut bola dengan istilah yang lebih gaul. Kaya pertandingan bola versi mini. Tapi ternyata, asumsiku salah selama ini.
Di pikiranku, selagi ada bola dan orang yang lari-lari ngejar bolanya, itu pasti sepak bola. Sampai suatu waktu, aku diajak nonton pertandingan futsal antarkelas, di situlah pandanganku soal bola ini berubah.
Aku perhatikan, ukuran lapangan futsal ternyata jauh lebih kecil. Nggak sebesar lapangan sepak bola yang biasa aku lihat di TV. Di futsal juga, satu timnya cuma lima orang, bukan sebelas. Jadi bukan cuma lapangan yang kecil, tapi pemainnya juga lebih sedikit.
Nah, justru karena kecil, permainannya malah jadi lebih cepat, dan lebih capek pastinya. Kayaknya kalau aku coba main satu menit aja, langsung tumbang di pinggir lapangan sambil ngos-ngosan.
Aku juga mulai bertanya-tanya, kenapa banyak banget anak muda yang suka futsal? Apa karena mereka terlalu sibuk buat main sepak bola beneran? Atau karena lapangan bola susah dicari, tapi lapangan futsal bisa ada di mana-mana? Ternyata jawabannya lebih dari itu. Dengar-dengar dari mereka yang suka main futsal, katanya futsal itu soal gaya hidup.
Kata temanku, futsal itu olahraga yang cocok buat Gen Z yang cepat, praktis, dan tetap eksis. Iya, eksis. Karena di dunia yang serba digital ini, futsal bisa jadi video highlight yang keren, post Instagram yang aesthetic, dan bisa viral di TikTok. Nggak heran, anak muda sekarang emang hidup di dua dimensi, lapangan nyata dan layar Hp.
Makanya, pas tahu ada kompetisi AXIS Nation Cup, aku langsung tertarik. Bukan buat main, tapi buat nulis ini. Di kompetisi AXIS Nation Cup, kamu nggak cuma adu skill di lapangan, kamu juga bisa adu cerita lewat kompetisi menulis artikel di Yoursay.
Buat yang penasaran, langsung aja cek ke anc.axis.co.id dan axis.co.id. Ini serius ya, bukan cuma promosi. Siapa tahu di sana kamu nemu teman baru yang sefrekuensi, lawan baru yang tangguh, atau bahkan jodoh (mungkin, siapa tahu kan?).
Ngomongin tentang futsal, ternyata futsal juga punya sejarah yang cukup unik. Dimulai dari Montevideo, Uruguay, tahun 1930-an. Waktu itu, gara-gara hujan dan lapangan bola yang becek, jadinya orang-orang mulai main bola di ruangan tertutup. Dari situ, lahirlah futsal.
Dan karena Axis Nation Cup ini juga, aku jadi tertarik tentang dunia futsal. Aku mulai belajar soal formasi futsal, kayak 2-2 atau 3-1. Aku juga baru tahu ternyata posisi di futsal ada yang cukup khas, seperti kiper, fixo, ala, dan pivot. Beda jauh dengan sepak bola. Bahkan, kiper futsal gak cuma harus pintar nangkap bola, tapi harus jago kaki juga, karena sering bantu nyerang. Multi-talent banget ya.
Peraturan permainan futsal juga lebih ketat. Contohnya, kalau bola keluar lapangan harus dikembalikan dalam waktu empat detik. Semua serba cepat. Kayak dunia digital sekarang, telat dikit, hilang momen.
Hal lain yang aku pelajari dari nonton futsal adalah waktunya, waktu bermain futsal ternyata cuma 2x20 menit. Tapi hebatnya dalam waktu sesingkat itu, bisa ada banyak momen yang luar biasa. Mulai dari gol dramatis, selebrasi kocak, sampai aksi saling dukung dari tim yang kalah. Bahkan kadang, justru kekompakan tim terlihat bukan saat menang, melainkan saat kalah dan tetap saling peluk.
Apalagi anak zaman sekarang yang sering dibilang individualis dan sibuk sama layar masing-masing. Nah, futsal ini justru jadi tempat buat belajar hal-hal yang nggak diajarin di kelas. Tentang koordinasi, komunikasi, bahkan tentang menerima kekalahan dengan kepala tegak.
Mungkin itu yang buat aku akhirnya jatuh cinta sama futsal. Bukan karena jago (enggak sama sekali), justru karena aku suka suasananya.
Dan buat kamu yang punya mimpi ngangkat nama sekolah atau kampus lewat futsal, jangan ragu-ragu. Mulai aja dulu. Sekarang udah ada banyak wadah buat ngembangin potensi pemain muda di dunia futsal. Salah satunya ya kompetisi seperti AXIS Nation Cup.
Kamu nggak bisa main? Tenang, gampang kok. Kalau kamu mau ikut berkontribusi dan terlibat menjadi bagian dari futsal Indonesia, coba lakuin kaya aku, yaitu dengan dukung, nulis, sorak, dan nikmati semangatnya dari tribun lapangan atau layar Hp. Karena siapa pun, termasuk kamu, bisa jadi bagian dari cerita futsal Indonesia.