Musim MotoGP tahun ini semakin semarak dengan kehadiran tiga wajah baru yang naik kelas dari Moto2, yakni Fermin Aldeguer, Somkiat Chantra, dan Ai Ogura. Ketiganya langsung mencuri perhatian, namun satu nama yang paling disorot adalah Ai Ogura.
Bukan tanpa alasan, Ogura datang ke kelas utama dengan status mentereng sebagai juara dunia Moto2 musim lalu. Hal ini membuat banyak pihak menaruh ekspektasi tinggi pada kiprahnya di MotoGP.
Sejak meniti karier profesionalnya di ajang Moto3 pada tahun 2019, Ogura selalu berada di bawah naungan Honda. Ia membela tim Honda Team Asia di Moto3 selama dua musim, sebelum kemudian naik ke Moto2 dengan tim Idemitsu Honda Team Asia.
Di sana, ia terus menunjukkan perkembangan pesat dan menjelma sebagai salah satu pembalap paling menjanjikan. Musim 2024 lalu, ia memang membela tim MT Helmets – MSi, namun kerja sama itu tetap melibatkan dukungan dari Honda.
Banyak yang menduga bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari jalur pembinaan yang akan membawanya ke tim LCR Honda begitu masuk ke MotoGP.
Namun, realita berkata lain. Bukannya bergabung dengan tim satelit Honda seperti yang diduga selama ini, Ogura justru memilih jalur yang cukup mengejutkan, ia bergabung dengan Trackhouse Racing, tim satelit Aprilia.
Keputusan ini sontak menjadi pembicaraan hangat di paddock dan kalangan penggemar. Banyak yang merasa terkejut, bahkan orang dalam tim Honda sendiri juga tidak menyangka dengan pilihan Ogura. Salah satunya adalah Lucio Cecchinello, bos dari LCR Honda, yang mengaku tudak menduga dan berat untuk menerima keputusan ini.
Menurut Cecchinello, tidak ada satu pun pihak dari LCR maupun Honda yang sebelumnya mengantisipasi bahwa Ogura akan memilih untuk meninggalkan tim yang telah mendukungnya sejak awal.
"Pada akhir 2024, Honda mencoba membuat kesepakatan dengan Ogura, tapi dia menolak tawaran tersebut. Tidak ada yang menyangka ini, Honda telah mendukung kariernya sejak awal," ujar Checchinello pada GPOne, dilansir dari laman Bike Sport News.
Harapan besar sudah dibangun untuk menjadikan Ogura sebagai salah satu pembalap andalan untuk masa depan proyek Honda di MotoGP. Ia dianggap sebagai aset jangka panjang yang akan mengisi kursi tim Honda sebagai pembalap. Maka ketika kenyataan berkata lain, tentu itu bukan hal yang mudah diterima.
"Tidak mudah untuk melupakan momen itu. Dari, katakanlah, sudut pandang relasional, hubungan antara Honda dan Ogura serta keputusan ini mungkin tidak berjalan mulus," tambahnya.
Meski demikian, MotoGP harus terus berjalan. Cecchinello menegaskan bahwa pihaknya menghormati keputusan yang sudah dibuat Ogura. Mereka pun segera mengalihkan fokus untuk mendukung pembalap lain yang juga tidak kalah berbakat, Somkiat Chantra.
"Namun, saya bisa memberi tahu Anda bahwa Ai telah membuat pilihannya. Kami berkonsultasi dengan Honda, dan mereka berkata, Apa yang harus kami lakukan? Alternatifnya, ada pembalap lain yang datang dari ajang Asia Talent Cup, dan masuk akal untuk memberinya kesempatan," katanya.
Pembalap asal Thailand ini kini dipercaya untuk mengisi kursi yang semula diyakini akan menjadi milik Ogura di LCR Honda. Ini menjadi babak baru dalam perjalanan Chantra di kelas tertinggi, dan Honda pun kini menaruh harapan baru padanya.
Di sisi lain, Ogura memulai lembaran baru bersama Trackhouse Racing. Meski tim ini belum sepopuler tim-tim besar lainnya, namun dengan dukungan teknis dari Aprilia, mereka menunjukkan ambisi besar untuk bersaing di level atas.
Bagi Ogura, ini mungkin langkah berani yang penuh risiko, namun sekaligus menjadi ruang eksplorasi untuk membuktikan kualitasnya di luar bayang-bayang Honda. MotoGP 2025 pun kini menghadirkan babak baru dalam cerita kariernya, yang menarik untuk terus diikuti.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS