BRI Super League: Reva Adi Sebut Duel Lawan Persebaya Jadi Ajang Pembuktian

Ayu Nabila | Rana Fayola R.
BRI Super League: Reva Adi Sebut Duel Lawan Persebaya Jadi Ajang Pembuktian
Reva Adi. (Instagram/rvadiutama5)

Laga pekan perdana BRI Super League 2025/2026 mempertemukan Persebaya Surabaya dan PSIM Yogyakarta. Namun, keduanya dipersatukan oleh satu nama, yakni Reva Adi Utama. Laskar Mataram sebagai tim promosi dijadwalkan untuk bertandang ke markas Bajol Ijo di Stadion Gelora Bung Tomo pada Jumat (8/8/2025) malam.

Sorotan tertuju pada Reva Adi Utama yang saat ini menjabat sebagai kapten baru PSIM. Ia bukan sosok asing di Surabaya, sebab sebelumnya sempat memperkuat Persebaya selama dua musim kompetisi.

Bek kiri berusia 28 tahun itu tercatat membela sang raksasa Jawa Timur pada musim 2022/2023 dan 2023/2024. Selama periode tersebut, dirinya mengoleksi total 54 penampilan bersama Persebaya dan menyumbangkan dua assist sepanjang kariernya di sana.

Namun di pertandingan besok, Reva akan kembali ke GBT sebagai lawan. Ia menyadari atmosfer pertandingan akan mengundang memori pribadi, namun ia memilih untuk fokus dan tetap profesional.

“Senang bisa kembali ke Stadion Gelora Bung Tomo. Tapi saya datang saat ini sebagai lawan. Saya sangat bersemangat dan antusias. PSIM baru saja naik ke kasta tertinggi dan bisa jadi pembuktian bagi kami kalau memang layak ke BRI Super League,” ujar Reva, seperti dikutip dari ileague.id, Kamis (7/8/2025).

Perjalanan PSIM Yogyakarta untuk kembali merasakan atmosfer kasta tertinggi pun tidak mudah. Sebagai tim promosi, tantangan demi tantangan menanti di depan. Namun keberadaan pemain-pemain berpengalaman seperti Reva menjadi salah satu kekuatan utama mereka.

Reva pun tidak menutupi bahwa tantangan semacam ini justru membakar semangatnya. Ia berkata, “Secara pribadi, saya tipikal yang suka tantangan. Saya selalu bikin tidak nyaman sehingga saya harus bekerja, terus kerja keras, berjuang dan berusaha berikan yang terbaik untuk tim. Saya tidak mau banyak bicara, terpenting fokus dan kerja keras."

Aroma Reuni Bagi Reva Adi dalam Laga Perdana PSIM Yogyakarta

Penunjukan Reva sebagai kapten tim PSIM bukan tanpa alasan. Pelatih kepala anyar, Jean-Paul van Gastel memiliki visi membangun struktur kepemimpinan baru di tim. Sosok Reva dianggap paling pas untuk memikul tanggung jawab tersebut.

Pelatih asal Belanda itu dikenal memiliki pendekatan taktis sekaligus fokus pada pengembangan karakter pemain. Menurutnya, Reva tak hanya memiliki pengalaman mumpuni di berbagai klub besar Indonesia, tetapi juga punya pengaruh positif di ruang ganti.

Sebelum bergabung dengan PSIM, Reva tercatat memperkuat sejumlah klub besar tanah air seperti PSM Makassar, PS Barito Putera, Persebaya Surabaya, dan Madura United. Di musim 2018, ia sempat tampil 21 kali di Liga 1 bersama PSM dan mencetak gol profesional pertamanya.

Penunjukan Reva sebagai kapten diumumkan tak lama sebelum laga kontra Persebaya. Langkah ini dinilai penting sebagai bagian dari pematangan kerangka tim yang baru saja kembali ke kasta tertinggi kompetisi sepak bola Indonesia.

Rendra Teddy yang merupakan kapten sebelumnya puu menunjukkan sikap profesional dengan mendukung keputusan tim. Ia tetap berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dari posisi apapun. Sikap ini mencerminkan suasana ruang ganti PSIM yang solid dan dewasa.

Di luar aspek kepemimpinan, kehadiran Reva juga diharapkan memperkuat lini pertahanan PSIM. Dengan jam terbang tinggi dan kemampuan teknis yang stabil, Reva menjadi sosok penting untuk menjaga keseimbangan antara serangan dan pertahanan.

Melawan mantan tim di laga pembuka musim tentu bukan perkara mudah. Namun Reva melihatnya sebagai momen penting untuk menunjukkan bahwa PSIM pantas berada di level ini.

Laga di Stadion Gelora Bung Tomo bukan hanya reuni bagi Reva, tetapi juga simbol awal baru bagi dirinya dan tim yang kini dipimpinnya.

Kembalinya Reva ke GBT dalam seragam PSIM menjadi semacam cermin perjalanan seorang pemain yang terus bertumbuh, mencari tantangan baru, dan kini memimpin timnya menghadapi ujian pertama di Liga 1.

Dengan kepercayaan dari pelatih dan dukungan penuh dari rekan setim, Reva membawa misi lebih dari sekadar bertanding. Ia membawa ambisi untuk mengangkat nama PSIM Yogyakarta di panggung tertinggi sepak bola Indonesia.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak