SEA Games 2025 akan segera digelar pada 9 hingga 20 Desember 2025 di Thailand. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir menegaskan bahwa pemerintah saat ini belum bisa memasang target perolehan medali karena kondisi anggaran yang terbatas. Padahal, pasukan Merah Putih selama ini dikenal sebagai salah satu kontingen kuat di ajang tersebut.
Sebagai informasi, SEA Games 2025 akan berlangsung di tiga kota besar Thailand yang meliputi Bangkok, Chonburi, dan Songkhla. Uniknya, upacara pembukaan akan dilakukan secara serentak di ketiga lokasi itu sehingga menjadikannya hal baru dalam sejarah penyelenggaraan pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara ini.
Nanti akan dipertandingkan 50 cabang olahraga dengan 105 disiplin dan total 569 nomor pertandingan. Thailand yang untuk kedelapan kalinya menjadi tuan rumah memilih format multi-kota untuk pertama kalinya. Langkah ini dilakukan agar fasilitas yang sudah ada dapat dimaksimalkan tanpa harus membangun venue baru secara masif.
Indonesia sendiri termasuk salah satu negara unggulan di ajang SEA Games. Sejak awal penyelenggaraannya, Indonesia konsisten mencatatkan prestasi dengan raihan medali emas yang melimpah. Cabang olahraga seperti pencak silat, bulu tangkis, wushu, atletik, renang, hingga sepak bola kerap menjadi andalan.
Tak hanya itu, tradisi panjang dan sistem pembinaan olahraga yang cukup mapan membuat Indonesia selalu dipandang sebagai lawan kuat. Namun, persaingan juga semakin ketat. Negara-negara seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia terus memperkuat diri sehingga jalannya kompetisi di SEA Games 2025 diprediksi tidak akan mudah.
Anggaran Belum Maksimal, Erick Thohir Tunda Pasang Target di SEA Games 2025
Meski posisi Indonesia kerap difavoritkan, Erick Thohir mengingatkan bahwa persiapan tidak bisa dilepaskan dari faktor pendanaan. Menpora menegaskan, dukungan anggaran dari pemerintah memang difokuskan untuk ajang multi cabang seperti SEA Games, Asian Games, hingga Olimpiade. Namun, penggunaannya tetap harus diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Jadi saya tetap mengedepankan kehati-hatian,” ujar Erick, dikutip dari Antara News pada Rabu (23/9/2025).
Ia juga menegaskan bahwa tugas utamanya adalah memastikan perhatian diberikan untuk semua cabang olahraga, bukan hanya satu atau dua saja. Misalnya, PSSI memang penting, tetapi tetap menjadi bagian dari keseluruhan ekosistem olahraga nasional.
Untuk SEA Games 2025 sendiri, persediaan anggaran yang ada saat ini baru sekitar Rp10 miliar. Dengan jumlah itu, kontingen Indonesia hanya bisa mengirim sekitar 120 atlet. Angka ini tentu jauh dari ideal jika melihat jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan.
Kondisi tersebut membuat Erick belum bisa menetapkan target perolehan medali. Ia menilai masih perlu menunggu kepastian tambahan anggaran sebelum mematok sasaran resmi.
“Ya tunggu anggaran dulu, kalau Rp10 miliar, cuma 120 atlet artinya ya nanti kita lihat emasnya berapa,” sambungnya.
Selain keterbatasan biaya, ada pula faktor lain yang membuat Indonesia sulit menentukan target lebih awal. Beberapa cabang olahraga unggulan Tanah Air kabarnya tidak akan dipertandingkan di SEA Games kali ini. Hal tersebut semakin mempersempit ruang Indonesia untuk mendulang emas.