Puji Erick Thohir, Presiden FIFA Tak Permasalahkan soal Rangkap Jabatan

Hayuning Ratri Hapsari | Rana Fayola R.
Puji Erick Thohir, Presiden FIFA Tak Permasalahkan soal Rangkap Jabatan
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. (Instagram/erickthohir)

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir menegaskan dirinya tidak akan menjadikan sepak bola sebagai anak emas dalam program Kemenpora, meski masih menjabat sebagai Ketua Umum PSSI.

Erick menekankan, tanggung jawabnya kini jauh lebih luas, mencakup pengembangan berbagai cabang olahraga dan pemberdayaan pemuda di seluruh Indonesia.

Diketahui bahwa Erick Thohir yang baru saja dilantik Presiden Prabowo Subianto untuk menggantikan Dito Ariotedjo telah memastikan bahwa perannya sebagai Menpora akan dijalankan dengan adil bagi semua cabang olahraga. Ia menegaskan, tidak ada olahraga yang akan dianakemaskan secara berlebihan.

Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir memberikan sambutan usai serah terima jabatan (sertijab) di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (18/9/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir memberikan sambutan usai serah terima jabatan (sertijab) di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (18/9/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Dalam keterangannya, Erick menyebut ada 13 hingga 14 cabang olahraga unggulan yang akan menjadi prioritas pemerintah. Namun demikian, ia tetap membuka ruang bagi pembinaan cabang lain agar bisa berkembang dan mencetak prestasi.

“Tidak mungkin saya sebagai Menpora, anak emasnya sepak bola. Enggak. Anak emas saya nanti itu cabang olahraga unggulan yang 13 atau 14 cabor itu. Dan tentu olahraga yang lain, kita tata ulang,” ujar Erick Thohir sebagaimana diungkap Antara News.

Pernyataan ini sekaligus menjawab keraguan sejumlah pihak yang khawatir posisi rangkap jabatan Erick bisa membuat fokus Kemenpora condong ke sepak bola. Erick menyebut, justru keseimbangan yang akan ia jaga dalam menjalankan dua peran pentingnya tersebut.

Lebih jauh, Erick mengungkapkan dirinya sudah mendapat kepastian dari FIFA bahwa rangkap jabatan yang ia emban tidak melanggar aturan. Surat resmi FIFA diterima Erick pada Senin (22/9), memastikan posisinya aman secara regulasi.

Menurut Erick, surat itu menjadi penegasan bahwa rekam jejaknya di sepak bola dan kiprahnya di pemerintahan telah sesuai dengan standar internasional.

Rangkap Jabatan, Kapabilitas Erick Thohir Diakui Presiden FIFA

Presiden FIFA Gianni Infantino bersama Ketum PSSI Erick Thohir (Instagram/@erickthohir)
Presiden FIFA Gianni Infantino bersama Ketum PSSI Erick Thohir (Instagram/@erickthohir)

Presiden FIFA Gianni Infantino pun ikut angkat bicara terkait rangkap jabatan Erick. Dalam pertemuannya dengan Presiden Prabowo Subianto di New York, Infantino menilai hal tersebut bukan masalah.

“Itu tidak masalah, tentu saja tidak masalah. Pak Erick Thohir telah menunjukkan di masa lalu bahwa ia adalah seorang multitalenta. Dia bisa melakukan banyak hal dengan cara yang luar biasa,” kata Infantino, Kamis  (25/9/2025).

Infantino menyoroti rekam jejak Erick, baik dalam memimpin federasi sepak bola, kiprahnya di pemerintahan, maupun perannya dalam memajukan olahraga di Indonesia. Bahkan, Infantino menyebut Erick sebagai pribadi yang kompeten dan dihormati di tingkat internasional.

Selain itu, Erick juga merupakan anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC). Menurut Infantino, hal ini menambah bukti bahwa Erick adalah sosok yang berpengaruh luas dan mampu membawa Indonesia lebih diperhitungkan dunia.

Infantino menegaskan bahwa kehadiran Erick di posisi Menpora sekaligus Ketua Umum PSSI justru akan memperkuat sinergi antara pemerintah dan federasi olahraga. Dengan begitu, program pembinaan dan pengembangan olahraga di Indonesia bisa berjalan lebih efektif.

Di sisi lain, Erick menyadari tanggung jawab barunya semakin besar. Tidak hanya membangun sepak bola, ia juga harus memberdayakan pemuda Indonesia agar mampu bersaing di tingkat global.

Tugas Menpora mencakup pembinaan ratusan juta pemuda di berbagai bidang, mulai dari pendidikan karakter, pembangunan kreativitas, hingga pemberdayaan ekonomi. Erick menekankan, sektor olahraga akan dijadikan alat pemersatu bangsa sekaligus pintu diplomasi internasional.

Selain itu, ia berkomitmen untuk mengembangkan kompetisi olahraga di daerah dan pusat, serta memastikan kegiatan tersebut memberi dampak positif pada perekonomian. Menurut Erick, olahraga bukan hanya soal prestasi, tetapi juga soal peluang kerja dan pembangunan masyarakat.

Dengan beban kerja yang luas dan kompleksitas tanggung jawab yang semakin tinggi, Erick menyebut kepemimpinan yang kuat dan koordinasi lintas sektor menjadi kunci. Ia ingin menciptakan ekosistem olahraga dan pemuda yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga berkelanjutan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak