Simon Tahamata dan Komentarnya yang Perkuat Fakta Indonesia Butuh Pelatih Sekarakter STY

Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Simon Tahamata dan Komentarnya yang Perkuat Fakta Indonesia Butuh Pelatih Sekarakter STY
Simon Tahamata (Instagram/Simon Tahamata)

Setelah beberapa waktu melakukan pencarian bakat, kelemahan-kelemahan para pemain sepak bola Indonesia, dikuliti oleh talent scouting PSSI, Simon Tahamata.

Figur penting yang bekerja dalam senyap untuk mencari para putra terbaik Indonesia tersebut beberapa waktu lalu memberikan komentar terkait permasalahan yang kerap muncul dalam diri pesepak bola Indonesia.

Sepertimana dilansir laman resmi PSSI, eks pemain Timnas Belanda dan Ajax Amsterdam tersebut menilai, di balik potensi besar yang dimiliki oleh bibit-bibit terbaik persepakbolaan Indonesia, terselip dua permasalahan utama yang sangat mengganggu.

"Banyak pemain punya kemampuan teknis bagus, cepat, dan kreatif. Tapi yang masih perlu dibangun adalah disiplin dan mental bertanding. Bakat itu penting, tapi tanpa karakter, pemain akan cepat hilang," terang Simon seperti dikutip dari laman PSSI.

Dilihat dari komentar yang terlontar dari Simon, pria berdarah Maluku tersebut membeberkan bahwa setidaknya ada dua kelemahan yang kerap diidap oleh para pemain dari Indonesia, yakni disiplin dan mental bertanding.

Seperti familiar bukan? Iya, 2 kelemahan ini terbilang sangat familiar di telinga para penggemar sepak bola nasional karena memang juga kerap disinggung oleh pemain Timnas Indonesia sebelumnya, Shin Tae-yong

Ketika awal menangani Pasukan Garuda, di setiap level Timnas yang dipegangnya, Shin Tae-yong selalu membeberkan bahwa permasalahan mental darn kedisiplinan lah yang menjadi dua pokok utama kendala di Timnas. Sehingga setiap program yang dijalankan oleh STY, selalu menitikberatkan pada peningkatan dua hal paling minus tersebut.

Uniknya, komentar dari Simon Tahamata ini juga seharusnya menjadi sebuah masukan tak langsung bagi PSSI yang kini tengah disibukkan untuk mencari pelatih anyar untuk Timnas Indonesia senior.

Berkaca dari apa yang disampaikan oleh Simon, seharusnya induk sepak bola Indonesia tersebut memilih pelatih yang memiliki perhatian lebih kepada aspek disiplin dan mental bertanding anak asuhnya. Setidaknya, pelatih anyar Timnas Indonesia nanti memiliki komitmen yang kuat untuk membenahi dua hal ini sepertimana yang dilakukan oleh STY dulu.

Pasalnya, di era kepelatihan STY, pelatih berkebangsaan Korea Selatan itu terbilang sukses dalam melakukan transformasi di tubuh Skuat Garuda. Timnas Indonesia yang sebelumnya terbilang biasa-biasa saja, berubah menjadi tim yang tak gentar untuk bertarung dan memiliki orientasi bertanding yang jelas, yakni menaklukkan musuh-musuh yang dihadapinya, tak peduli sekuat apapun mereka.

Pun demikian dengan sisi kedisiplinan. Bukan hanya ketika di lapangan, STY juga melakukan tindakan tegas kepada pemain yang dianggapnya menyepelekan kedisiplinan, bahkan tak segan mencoret mereka dari skuat tanpa peduli nama besar sang pemain sekalipun.

Dan berpijak dari kometar Simon Tahamata maupun fakta yang berbicara di lapangan, dalam kontestasi pemilihan pelatih anyar untuk Timnas Indonesia ini, PSSI harusnya memberikan prioritas utama kepada pelatih yang memiliki karakter seperti STY.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak