Kamboja Mundur dari SEA Games 2025, Bagaimana Imbasnya kepada Pasukan Garuda Muda?

Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Kamboja Mundur dari SEA Games 2025, Bagaimana Imbasnya kepada Pasukan Garuda Muda?
Pelatih Timnas Indonesia U-22 Indra Sjafri saat memimpin latihan tim jelang SEA Games 2025 di Stadion Madya, Jakarta, Selasa (11/11/2025). (Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha)

Sebuah keputusan yang cukup mengejutkan diambil oleh Federasi Sepak Bola Kamboja. Hanya berselang beberapa hari saja sebelum pertandingan pertama cabang sepak bola ajang SEA Games 2025 dimulai, Timnas Pria dan Timnas Wanita Kamboja ditarik mundur dari pagelaran.

Akun Instagram @seasiagoal menginformasikan, penarikan mundur keikutsertaan Kamboja dari ajang SEA Games ini sendiri didasarkan pada alasan keamanan. Mengingat belakangan ini Thailand dan Kamboja tengah terlibat konflik dan yang cukup panas terkait sengketa wilayah, maka FFC selaku induk tertinggi dalam persepakbolaan Kamboja memilih untuk menarik skuatnya dengan alasan keamanan.

"Pengunduran diri adalah sebuah keputusan yang bersifat pengamanan dari para ofisial Kamboja, karena tensi antara Kamboja dan Thailand tengah meningkat dalam beberapa bulan terakhir yang hingga kini masih berlangsung," tulis seasiagoal.

Lantas, apa imbasnya bagi Timnas Indonesia? Mengingat di fase pembagian grup lalu, Timnas Indonesia sendiri tak berada satu grup dengan Kamboja?

Meskipun Timnas Indonesia terkonfirmasi tak berada dalam satu grup dengan Kamboja, namun ternyata keputusan mundurnya Kamboja berpotensi untuk memberikan imbas kepada tim-tim lain, termasuk Indonesia.

Dalam rilisan panitia penyelenggara, Kamboja sendiri berada di grup A bersama dengan Thailand dan Timor Leste, sementara Indonesia berada di grup C bersama dengan Myanmar, Filipina dan Singapura.

Jika melihat grup yang berbeda, tentunya mundurnya Kamboja tak akan memberikan pengaruh apa-apa kepada Indonesia jika skema pembagian grup ini tetap dipertahankan oleh panitia penyelenggara.

Namun, jika nantinya Thailand selaku tuan rumah memutuskan untuk melakukan pengundian ulang terkait pembagian grup, maka hal tersebut akan membuat konstelasi persaingan menjadi berubah, karena bisa jadi lawan yang akan dihadapi oleh Pasukan Garuda Muda juga akan mengalami perubahan.

Opsi ini sejatinya terbilang cukup terbuka untuk dilakukan, mengingat di Grup A saat ini hanya dihuni oleh dua peserta, sementara di grup lainnya, diisi hingga empat konstestan.

Sehingga, demi bisa mewujudkan faktor keadilan bagi seluruh peserta di cabang sepak bola ini, redistribusi pembagian grup menjadi sebuah hal yang bisa ditempuh oleh panitia penyelenggara.

Imbasnya? Tentu saja lawan Indonesia akan mengalami perubahan dan berpotensi untuk mendapatkan lawan yang lebih berat dari saat ini.

Seperti misal, jika nantinya pembagian grup ulang benar-benar dilaksanakan oleh panitia penyelenggara, bisa jadi Timnas Indonesia akan bersua dengan si musuh bebuyutan, Malaysia karena kedua negara ini berbeda pot unggulan, di mana Indonesia berada di pot unggulan pertama dan Malaysia berada di pot unggulan kedua.

Kira-kira, panitia penyelenggara SEA Games akan melakukan proses pengundian pembagian grup ulang atau tidak ya? Mari kita tunggu bersama!

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak