“Yuk tertawa, ngapain stres”, dari kalimat ini apa sih pelajaran yang bisa kita ambil? Kali ini mimin akan membahas arti dari kalimat itu. Mungkin kalian beranggapan berbeda, nah kali ini penulis ingin memaparkan pendapat penulis tentang kalimat tersebut.
Kalimat tersebut mimin dengarkan dari salah satu channel Youtube, tentang ngaji filsafat yang dibawakan oleh Dr. Fahruddin Faiz. Penulis juga sering mendengarkan ngaji filsafat beliau di saat ada kesempatan dari Youtube.
Di sini, mimin mendapatkan banyak sekali pelajaran yang sangat berarti untuk kehidupan kita. Berikut penjelasannya.
Makna tertawa
Ya, kita hidup di dunia ini tak perlu kebanyakan stres. Hiasi hidupmu dengan kebahagiaan, karena pada dasarnya hidup di dunia ini hanya senda gurau belaka.
Tapi, apakah maksud tertawa ini harus setiap saat. Tidak, maksudnya ada saatnya kamu serius dan ada masanya kamu harus bisa bahagia tanpa perlu stres.
Jadikanlah sesuatu yang membuatmu gelisah dan stres itu sebagai suatu kelucuan. Misalnya nih, kamu mendapatkan nilai D pada salah satu mata kuliah, jangan terlalu dipikirkan. Anggap saja itu sebuah kelucuan.
Karena, kamu tidak belajar ya pantas untuk mendapatkan nilai yang kurang bagus. Tapi, tertawa disini bukan berarti menganggap remeh suatu hal, jadikan tertawa itu sebagai motivasi kamu untuk menjadi lebih baik lagi.
Jangan terlalu sibuk dengan urusan dunia
Nah, ini nih yang juga perlu kita tahu. Kan sudah disebutkan tadi, bahwa kita hidup di dunia ini hanya sementara dan hanya senda gurau belaka. Tujuan kita sebenarnya hanya akhirat.
Ngapain kita perlu ribut-ribut di dunia dengan orang lain, ayolah kita semua ini sama-sama manusia. Tanamkan rasa persaudaraan diantara kita. Dengan persatuan dan toleransi, hidup akan terasa lebih bermakna.
Kesimpulan
Jadi, intinya ada masanya kita untuk serius dan ada pula masanya kita harus menghilangkan rasa stres. Jangan terlalu serius dengan urusan dunia, kita harus serius dengan urusan akhirat kita.
Ya, itulah tadi opini dari penulis. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan semoga menginspirasi.