Pertanian, Harapan, dan Potensi untuk Pembangunan Desa di Kabupaten Tuban

Hernawan | Teguh Wibowo
Pertanian, Harapan, dan Potensi untuk Pembangunan Desa di Kabupaten Tuban
Ilustrasi - Petani tengah melakukan tanam padi. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Pemerintah Tuban terus berupaya melakukan pembangunan desa untuk mengurangi angka ketimpangan yang terjadi antara di desa dan di kota. Kemiskinan di pedesaan selalu lebih tinggi dari perkotaan. Masyarakat perdesaan selalu identik dengan pertanian. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tuban, mencatat hingga Bulan Agustus 2022 sekitar dari 670,721 jumlah pekerja, terdapat 39,77 persen orang bekerja pada sektor pertanian.

Sudah seharusnya pertanian menjadi perhatian utama dan sebagai subyek pembangunan yang harus disejahterakan kehidupannya dalam pembangunan desa. Petani adalah pahlawan pangan bagi ratusan juta rakyat Indonesia. Akan tetapi, belum ada satu pun program yang mampu memberi jaminan kepada petani yang memilih petani sebagai profesi yang mensejahterakan.

Pertanian di tengah pembangunan desa di Kabupaten Tuban merupakan fondasi yang kuat dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat lokal. Terletak di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Tuban memiliki bentang alam yang subur, iklim yang menguntungkan, dan potensi sumber daya alam yang melimpah. Pertanian menjadi sektor strategis yang dapat mempercepat pembangunan desa dan mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh masyarakat.

Potensi pertanian di Kabupaten Tuban sangatlah besar. Berbagai jenis tanaman seperti padi, jagung, kedelai, dan sayuran dapat tumbuh dengan subur di lahan pertanian yang luas. Selain itu, sektor lainnya seperti peternakan dan perikanan juga memiliki potensi yang signifikan. Pertanian tidak hanya memberikan sumber penghidupan bagi petani lokal, tetapi juga menyediakan bahan pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Tuban.

Namun, pertanian di Kabupaten Tuban juga dihadapkan pada sejumlah tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah rendahnya tingkat mekanisasi dan teknologi dalam sektor pertanian. Banyak petani masih menggunakan metode tradisional dalam bercocok tanam, yang dapat menghambat peningkatan produktivitas dan efisiensi. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan pemerintah dalam mendorong penggunaan teknologi pertanian modern, seperti sistem irigasi yang efisien, mesin dan teknologi pertanian, dan metode pertanian berkelanjutan.

Selanjutnya, pentingnya keberlanjutan pertanian menjadi aspek krusial dalam pembangunan desa di Kabupaten Tuban. Praktik pertanian yang ramah lingkungan, seperti penggunaan pupuk organik, pengelolaan air yang baik, dan diversifikasi tanaman, akan membantu menjaga kesuburan tanah dan kelestarian lingkungan. Pemerintah dan lembaga terkait harus memberikan dukungan dan insentif kepada petani untuk menerapkan praktik pertanian berkelanjutan guna mencapai keseimbangan antara produktivitas dan pelestarian lingkungan.

Pemerintah juga perlu menyediakan infrastruktur pendukung seperti akses jalan yang baik, fasilitas penyimpanan, dan fasilitas pengolahan untuk mendukung kelancaran produksi dan distribusi hasil pertanian. Dalam menghadapi berbagai tantangan dan memanfaatkan potensi pertanian di tengah pembangunan desa, kolaborasi dan partisipasi aktif dari semua pihak sangat diperlukan. pemerintah, petani, sektor swasta, lembaga pendidikan, dan masyarakat lokal harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan sektor pertanian. Selain itu, pengembangan koperasi pertanian dan kelompok tani juga dapat meningkatkan daya saing dan memperkuat posisi petani di dalam pasar.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak