4 Alasan Seseorang Mencurahkan Isi Hati Lewat Akun Privasi

Hernawan | Xandra Junia In
4 Alasan Seseorang Mencurahkan Isi Hati Lewat Akun Privasi
Ilustrasi Penggunaan Media Sosial untuk Curhat (freepik)

Sesuai namanya, media sosial dibentuk dengan tujuan dapat berinteraksi tanpa perlu bertemu secara langsung. Namun, sejak beberapa waktu lalu, penggunaannya diubah menjadi akun curahan hati yang bahkan hanya diketahui oleh pemiliknya. Mengapa demikian?

Berikut 4 daftarnya, yang mungkin banyak dari kamu belum tahu alasan orang-orang tersebut berkeluh kesah lewat akun privasi.

1. Non Relasi

Mungkin poin pertama ini kurang masuk akal, karena mustahil bagi seseorang untuk tidak memiliki relasi. Namun nyatanya, keadaan tersebut benar-benar ada, meskipun tidak banyak. Bisa jadi, orang itu punya trauma yang membuatnya menjadi anti-sosial.

Untuk itu, ia akan lebih memilih mencurahkan isi hati pada akun yang hanya diketahui olehnya sendiri.

2. Tidak Ada yang Peduli

Kalau yang satu ini bisa dibilang lebih miris, karena relasi ada, namun tingkat kepedulian mereka terhadapnya berada di angka nol. Alasannya, mungkin ada perilaku di masa lalu yang menyebabkan seseorang tersebut tidak disukai, seperti misalnya melakukan penipuan.

Oleh karena itu, tidak adanya rasa peduli dari orang-orang lah yang membuatnya mencurahkan isi hati lewat akun privat, guna lebih lega ketimbang dipendam sendiri.

3. Hilangnya Kepercayaan

Relasi ada bahkan hingga memiliki status yang spesial pun tidak menjamin mendapat kepercayaan penuh untuk menjadi tempat berkeluh kesah. Penyebabnya sendiri mungkin karena pernah dikecewakan. Misalnya, segala cerita di masa lampau yang seharusnya privasi, justru malah tersebar hingga ke puluhan orang.

Maka dari itu, wajar jika seseorang memilih untuk mencurahkan isi hati dan segala permasalahan pada akun yang siapapun tidak bisa melihatnya.

4. Menghindari Respons Negatif

Poin terakhir ini juga dilakukan untuk menghindari berbagai gangguan mental, mulai dari stres hingga depresi. Pasalnya, jika curhat pada akun publik, kemungkinan besar akan mendapat respon negatif dari orang lain yang justru dapat membuatmu semakin tidak bersemangat.

Contohnya, dijuluki sebagai pencari atensi. Padahal, maksud dan tujuanmu mempostingnya hanya agar perasaan menjadi jauh lebih lega.

Itulah keempat alasan mengapa banyak yang memilih untuk mencurahkan isi hati pada akun media sosial yang hanya diketahui oleh dirinya sendiri. Nah, apakah kamu juga pernah melakukannya?

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak