Tak hanya zodiak, shio, dan golongan darah, kepribadian seseorang juga bisa diketahui melalui statusnya sebagai anak di dalam keluarga. Teori ini disampaikan oleh Alfred Adler, seorang dokter dan ahli psikologi dari Austria.
Status anak sendiri terbagi menjadi empat, yaitu sulung, tengah, bungsu, dan tunggal. Dikutip dari klikdokter, halodoc, dan asianparents, berikut ini karakter dan kepribadian seseorang yang bisa dilihat dari teori status anak dalam keluarga.
1. Anak Sulung
Dikarenakan pertama kalinya, kebanyakan orang tua mendidik anak sulung menjadi pribadi yang perfeksionis dan dominan. Secara umum, ia memiliki kepribadian yang kaku, waspada, ambisius, disiplin, rapih, dan aktif. Namun, seringkali bersikap terlalu sensitif, tidak sabar, dan mudah cemas.
Anak sulung dapat diandalkan untuk menjaga keluarga, termasuk adik-adiknya. Oleh karena itu, ia bisa dipercaya untuk menjadi seorang pemimpin dan kecanduan bekerja ketika dewasa.
Sebagai kakak tertua, ia termasuk suka mengatur, protektif, dan ingin terlihat unggul. Pasalnya, anak sulung diharapkan dapat menjadi panutan bagi adik-adiknya.
Namun, ekspetasi ini tidak jarang membuatnya stres, karena jika gagal, ia akan merasa kurang berguna dan tak layak menjadi kakak tertua.
2. Anak Tengah
Anak tengah mengikuti sifat dominan sang kakak dan mengklaim bahwa dirinya juga bisa berperan sebagai orang tua. Situasi ini nyatanya memicu kepribadian yang cukup memberontak.
Di sisi lain, anak tengah juga ada yang enggan mirip dengan kakak tertua. Oleh karena itu, ia memiliki sikap yang bertolak belakang dari anak sulung. Ia dikenal sebagai pribadi yang ambisius dan senang berkompetisi.
Secara umum, anak tengah merupakan seseorang yang mudah untuk bersosialisasi, mandiri, dapat menjadi pendengar baik, dan ramah. Berbagai sifat yang mengasyikkan itu seringkali membuatnya menjadi penengah ketika ada konflik.
Anak tengah sering berekspetasi tinggi untuk dirinya sendiri, sehingga rentan mengalami kegagalan. Namun, ia memiliki kemampuan dalam mengatasi kesulitan atau permasalahan hidup, serta menjadikannya pribadi yang kuat.
3. Anak Bungsu
Kepribadian anak bungsu cenderung mudah bergaul, ramah, ceria, dan mampu menarik perhatian. Ia juga diklaim lebih kreatif daripada kakak-kakaknya. Namun, anak terakhir ini seringkali bersikap manja, egois, dan manipulatif.
Akibatnya, ia menjadi kurang pengalaman dan mandiri. Terlebih jika terlalu dimanjakan oleh keluarganya, yang juga dapat membuatnya sulit menyelesaikan masalah sendiri, enggan berusaha serta berjuang.
Namun, tidak sedikit anak bungsu yang menjadikan kesuksesan kakaknya sebagai motivasi. Dengan begitu, ia juga bisa mencapai mimpi tersebut, bahkan lebih besar dari saudara-saudara kandungnya.
4. Anak Tunggal
Terakhir, ada anak tunggal yang akan terus menjadi pusat perhatian dan harapan orang tua. Tidak heran jika ia bersikap lebih dewasa ketimbang teman sebayanya, serta cenderung perfeksionis, percaya diri, dan mempunyai jiwa kepemimpinan yang tinggi.
Namun, anak tunggal yang sering dimanja ini bisa bersikap egois dan dependen, kondisi di mana hidupnya ingin selalu bergantung pada orang tua.
Itulah berbagai kepribadian seseorang yang dilihat statusnya sebagai anak dalam keluarga. Apakah menurutmu semua pernyataan di atas sudah sesuai?