5 Tipe Tetangga yang Sering Menjadi Bahan Gosip, Kamu Termasuk?

Ayu Nabila | Mutami Matul Istiqomah
5 Tipe Tetangga yang Sering Menjadi Bahan Gosip, Kamu Termasuk?
Ilustrasi sesama tetangga (pexels/nappy)

Membicarakan seseorang atau bergosip dengan orang lain bukanlah hal yang baik. Apalagi jika membicarakan tentang keburukannya. Namun, dalam kehidupan bertetangga selalu ada saja tipe yang memancing menceritakan tetangga yang lain. Sebab ditanggapi dengan seru, maka cerita tersebut seringkali menjadi berlarut-larut. 

Menceritakan tentang satu tetangga kepada tetangga lain selalu memiliki alasan, dari sikap tetangga tersebut sehari-hari, sampai kepribadiannya. Namun, bergosip antar tetangga ini biasanya akan bergulir, dari menceritakan tetangga satu, sampai tiba giliran kita berikutnya. Oleh karena itu, jangan pernah ikut-ikutan menggosipi tetangga denga tetangga yang lain, ya!

Untuk menghindari hal tersebut, kamu bisa menyimak beberapa poin di bawah ini yang menjelaskan tentang tipe-tipe tetangga yang sering menjadi bahan gosip. Semoga dengan membaca ini, kamu bisa menjadi lebih baik, ya!

1. Suka pamer

Tipe tetangga pertama yang kerap dijadikan bahan gosip adalah mereka yang suka pamer. Biasanya tipe tetangga suka pamer selalu menceritakan segala barang baru yang dimilikinya dan ceritanya tidak sekadar satu kali. Berkali-kali dan di mana pun tempatnya akan mengulang cerita yang sama. 

Sebenarnya, tidak mengapa untuk menceritakan hal yang berhasil dibeli. Namun, dengan cara yang biasa saja. Hal tersebut jika dilakukan dengan benar, justru bisa memotivasi orang lain bahkan menjadi sumber informasi. 

Selain membeli barang baru, tipe tetangga yang selalu menceritakan pencapaian anaknya dengan merendahkan anak orang lain juga bisa jadi bahan gosip tetangga lain. Hal tersebut tentu membuat tetangga yang lain menjadi tidak enak hati sampai emosi. Dengan begitu, tidak heran jika tipe tetangga satu ini adalah tipe tetangga yang paling rawan untuk dijadikan bahan gosip.

2. Sombong

Tipe tetangga kedua yaitu tetangga yang sombong. Tetangga yang dianggap sombong biasanya karena enggan menyapa saat bertemu tetangga lain di jalan, atau bersikap seolah tidak kenal. Tipe tetangga yang sombong biasanya sering menjadi bahan gosip.

3. Sok tahu

Selain dua tipe di atas, tetangga yang selalu merasa sok tahu dalam segala sesuatu juga kerap menjadi bahan gosip tetangga lain. Sebab merasa pernah mengalami, orang tersebut merasa paling memahami. Tipe tetangga yang seperti ini tentu tidak akan disukai, karena biasanya orang tersebut kurang menghargai orang lain, kurang memberi tempat untuk berpendapat dan egois.

Alih-alih dianggap paling pintar, orang yang memiliki sikap sedemikian rupa justru banyak tetangga yang tidak suka. Jadi, kamu harus menghidari sikap yang demikian, ya!

4. Sosmed-an banget

Tipe selalu mengumbar segala hal tentang kehidupannya di media sosial juga kerap menjadi sasaran bahan gosip tentangg lain. Tipe tetangga demikian biasanya ketika berkumpul dengan tetangga yang lain tidak akan pernah lepas dari ponselnya. Meskipun banyak orang yang bersedia untuk berbagi cerita, tapi dia lebih memilih mengunggah story di laman media sosial miliknya. 

Begitu juga ketika makan bersama. Alih-alih membaca doa dan menikmati waktu bersama tetangga yang lain, malah sibuk memotret sana dan sini untuk dijadikan status belaka. Intinya, apa pun yang dia lakukan harus selalu terekam. 

5. Suka membual

Tipe tetangga terakhir yang kerap dijadikan bahan gosip, yakni suka membual atau melebih-lebihkan segala sesuatu. Misalnya, dia menceritakan bahwa dia sudah berhasil membeli ini dan itu dengan kerja kerasnya sendiri. Padahal faktanya, tidak seperti itu. Biasanya tipe orang seperti ini senang menjadi pusat perhatian, maka segala cara dilakukan termasuk berbohong sekali pun.

Nah, itu dia lima tipe tetangga yang sering jadi bahan gosip. Sejatinya, mengurus kehidupan orang lain bukanlah hal benar, sekalipun hal tersebut buruk di matamu atau sesuai fakta. Selagi dia tidak menganggu kehidupanmu, untuk apa digosipkan? Hanya buang-buang waktu. Kalau terus menceritakan keburukan orang lain, lantas apa bedanya kita dengan orang yang sedang digosipkan? Bijaklah dalam bertetangga dan jagalah ucapan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak