7 Alasan Seseorang Memilih Bertahan pada Hubungan Asmara yang Berantakan

Hernawan | Xandra Junia Indriasti
7 Alasan Seseorang Memilih Bertahan pada Hubungan Asmara yang Berantakan
Ilustrasi Bertahan pada Hubungan yang Berantakan (freepik)

Hubungan asmara yang semula indah bisa menjadi toxic atau buruk karena beberapa masalah. Namun, tidak sedikit orang yang mempertahankannya meski sudah tergolong berantakan bahkan tak lagi layak untuk dilanjutkan dengan 7 alasan berikut ini.

1. Khawatir Kesepian

Alasan pertama seseorang mampu bertahan pada hubungan yang berantakan adalah khawatir kesepian. Ia merasa belum siap untuk berstatus lajang serta menjalani hidup tanpa pasangan. Dengan begitu, ia rela tertekan dan seringkali tidak nyaman demi mengatasi masalah tersebut.

2. Merasa "Nggak Enak" dengan Pasangan dan Keluarganya

Selain kesepian, banyak orang merasa nggak enak terhadap pasangan dan keluarganya jika mengakhiri hubungan asmara. Oleh karena itu, ia akan memilih untuk mempertahankannya meski sudah berantakan dimana sering memicu keributan.

Biasanya, alasan bertahan seperti ini dipilih oleh mereka yang sudah lama menjalani hubungan serta mengenal bahkan dekat dengan keluarga masing-masing. Maka, meninggalkannya dianggap sesuatu yang sangat berat untuk dilakukan.

3. Gengsi

Alasan selanjutnya, seseorang memilih untuk mempertahankan hubungan toxic karena gengsi. Ia merasa malu kembali disebut jomblo, terlebih usai selama ini diketahui selalu mesra dengan pasangannya.

Ditambah, jika lingkungan sekitar atau semua teman-teman dekatnya sudah memiliki pasangan. Ia pasti semakin enggan untuk memutuskan hubungan dan lebih memilih bertahan, meski kondisinya sangat berantakan.

4. Terlalu Tua untuk Sendiri Lagi

Jika mengakhiri hubungan di usia 20-an, tidak jarang terasa sulit karena dianggap sudah terlalu tua untuk kembali sendiri. Maka dari itu, banyak orang memilih bertahan, meski hubungannya tergolong berantakan.

Mereka seolah enggan melajang pada usia-usia tersebut. Orang-orang ini merasa khawatir sulit mendapatkan pasangan baru serta waktu pernikahan yang juga semakin lama digapai. Untuk itu, mempertahankan hubungan toxic lebih sering dipilih.

5. Malas Memulai Hubungan Baru

Alasan seseorang dapat bertahan pada hubungan yang berantakan karena malas memulai semuanya dari awal. Seringkali hal tersebut dirasakan oleh ia yang berada di usia 23 tahun keatas. 

Mereka tak lagi bergairah untuk mengenal orang baru, menjalani proses pendekatan, dan lain-lain. Oleh karenanya, mereka lebih memilih untuk mempertahankan hubungan yang bahkan sudah tergolong toxic.

6. Masih Ada Harapan

Berkali-kali dihadapkan oleh masalah pelik, tetapi tak sedikit orang yang tetap ingin mempertahankan hubungannya. Mereka beranggapan bahwa masih ada harapan untuk dilanjutkan karena sudah terbiasa.

Mereka meyakini dirinya dan pasangan mampu melewati hal tersebut seperti sebelumnya. Namun, jika masalah yang dihadapi sudah tergolong buruk, tentu tidak patut untuk dipertahankan karena dapat memicu rasa sakit hati dan tertekan.

7. Tidak Ingin Hubungannya Sia-Sia

Banyak orang yang mampu bertahan pada hubungan buruk karena tidak ingin merasa sia-sia. Pasalnya, mereka beranggapan kisah cintanya sudah  jauh dimana menghabiskan waktu yang cukup panjang.

Oleh karena itu, separah apapun hubungan asmara, mereka terus berusaha mempertahankannya. Orang-orang tersebut justru menyayangkan momen yang sudah terkuras bersama pasangan untuk diakhiri begitu saja.

Itulah tujuh alasan banyak orang memilih untuk bertahan pada hubungan yang tengah berantakan. Apakah kamu termasuk salah satu yang sedang mengalaminya?

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak