Banyak anak yang memilih untuk memendam banyak cerita kepada orang tuanya. Bahkan mereka lebih nyaman untuk bercerita kepada teman-temannya ketimbang kepada orang tuanya sendiri. Jangan melulu menyalahkan anak, yuk, sebagai orang tua kita juga harus memperbaiki diri agar bisa menjadi orang tua yang baik.
Saat anak terlihat murung dan seringkali enggan berbagi cerita kepada orang tua, tidak mengapa jika kita sering merenungkan "jangan-jangan, anakku begini karena aku begitu." Sebab dalam setiap hal yang terjadi, ada penyebab yang melatar belakanginya, entah itu dari anak itu sendiri, pergaulan, lingkungan atau memang dari orang tuanya.
Nah, berikut 5 alasan yang bisa jadi penyebab anak jarang cerita pada orang tua.
1. Orang tua tidak punya waktu
Orang tua yang tidak memiliki waktu untuk mendengarkan cerita dari anak juga membuat anak enggan menceritakan segala sesuatu kepada orang tuanya.
Orang tua yang terlalu sibuk dan cenderung tidak pernah ada untuk anak akan merenggangkan hubungan antara orang tua dan anak.
Setiap kali anak memiliki masalah dan ingin lari kepada orang tuanya, ia akan menyadari bahwa selama ini orang tuanya tidak pernah memiliki waktu untuk mendengarkan ceritanya.
2. Orang tua memiliki sikap yang kasar
Ada beberapa anak yang tidak menceritakan masalahnya kepada orang tuanya dikarenakan orang tuanya merupakan orang yang kasar dan emosional.
Saat anak mendatangi orang tua untuk meminta dukungan, saran maupun solusi, yang ia dapatkan jutru caci dan makian, teriakan dan pukulan, kesakitan. Sehingga anak akan merasa takut untuk berbagi cerita dengan orang tuanya.
Hal tersebut akan membuat anak memendam perasannya sendiri karena menyadari kalau membagikannya kepada orang tua justru ia hanya akan mendapatkan masalah baru.
Kekerasan pada anak akan menimbulkan banyak masalah lagi untuk anak secara psikisnya. Jadi, hindari bersikap demikian kepada anak, ya! Apalagi ketika anak sedang membutuhkan orang tua untuk menjadi kekuatannya.
3. Anak merasa disepelekan
Anak mengurungkan diri untuk bercerita kepada orang tua juga disebabkan karena sering disepelekan ketika menceritakan sesuatu. Misalnya dikatakan, "halah, kamu masih kecil gak usah mikirin kayak gitu," "kamu tau apa sih?," "Cuma gitu doang kamu takut?," atau kata-kata toxic yang lainnya.
Disepelekan ini akan membuat anak merasa bahwa orang tuanya tidak memahami apa yang sedang ia alami, apalagi anak-anak. Kita saja sebagai orang tua kalau bercerita kepada teman atau saudara kemudian di sepelekan, tentu malas untuk bercerita dengannya lagi, bukan?
Disepelekan itu menyakitkan, termaasuk sebuah cerita. Kalau tidak mampu memberi solusi, paling tidak dengarkan dengan baik dan hargai perasaan anak.
Biarkan dia menumpahkan apa yang ada dalam pikiran dan hatinya. Tidak usahlah memikirkan 'anak segini cerita ini' atau yang lainnya.
4. Orang tua menceritakan rahasianya kepada orang lain
Jangan salah, anak juga akan marah jika rahasia atau ceritanya disebarkan kepada orang lain. Bisa jadi, orang tua menganggap bahwa rahasia atau sesuatu yang diceritakan oleh anak adalah hal yang lucu. Sehingga orang tua menceritakan apa yang diceritakan oleh anaknya tersebut kepada orang lain.
Padahal, ada kalanya seorang anak bercerita kepada orang tua sebagai seorang teman berbagi rahasia. Kita tentu pernah mengalami anak kita mengatakan "Tapi mama jangan bilang siapa-siapa, ya!". Nah, ketika anak mengatakan hal tersebut, janganlah kita sebagai orang tua menggampangkannya.
Misalnya dengan mengiyakan, tapi nantinya menceritakan kepada orang lain, apalagi di depan anak. Anak tentu akan menganggap orang tuanya sebagai orang yang tidak bisa menjaga rahasia. Kemudian lain waktu, dia ingin menceritakan hal lainnya, dia akan lebih memilih bercerita kepada orang lain yang lebih ia percaya.
5. Anak merasa tidak mendapat perhatian
Hal terakhir yang menyebabkan anak merasa enggan cerita kepada orang tua, adalah karena kurangnya perhatian padahal orang tuanya ada dan sempat. Maksudnya, mungkin beberapa saat anak ingin menceritakan sesuatu kepada orang tuanya.
Namun, ketika orang tuanya mendengarkan, perhatiannya tetap tertuju pada ponsel maupun layar televisi. Padahal anak sudah meminta izin untuk meminta waktu bercerita.
Nah, hal yang sedemikian rupa akan membuat anak merasa orang tuanya tidak memperhatikannya. Bahkan lebih memperhatikan yang lain.
Anak yang memang bercerita untuk meminta perhatian, tapi tidak di beri perhatian. Alhasil, dia akan menjauh dan malas berbagi cerita lagi dengan kita.
Oleh karenanya, ketika anak mau bercerita, usahakan untuk memberikan perhatian penuh kepadanya. Dengarkan apa yang menjadi keluh kesah dan perhatiannya.
Dengan begitu, hubungan orang tua dan anak akan bertambah dekat dan anak tidak akan ragu untuk berbagi cerita dengan orang tuanya.
Itu dia 5 alasan yang bisa jadi penyebab anak enggan atau jarang bercerita kepada orang tua. Yuk, belajar jadi orang tua yang baik!