Salah satu hal yang paling menyenangkan dalam fase hidup mahasiswa adalah menanti waktu kelulusan atau proses wisuda. Ya, kelulusan atau proses wisuda berarti melepaskan gelar mahasiswa dan menyandang gelar sarjana atau setingkat dengannya.
Namun, mendapatkan gelar sarjana baru atau fresh graduate tentu bukanlah akhir dari segalanya. Justru, di sinilah kamu mengenal dunia luar yang kata orang begitu keras.
Apalagi di masa pandemi ini, tak banyak fresh graduate baik dari kampus swasta maupun negeri yang langsung mendapatkan pekerjaan. Bahkan, ada yang sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun baru berhasil mendapatkan pekerjaan.
Hal ini tentu menjadi momok menakutkan bagi para calon fresh graduate. Lantas, apa sih masalah atau kendala para fresh graduate sehingga sulit untuk mendapatkan pekerjaan begitu lulus?
Nah, dalam artikel kali ini akan dibahas 4 hal yang membuat para lulusan baru atau fresh graduate lama mendapatkan pekerjaannya, apa saja? Yuk, simak artikel ini sampai habis
1. Tidak Ada Pengalaman
Ya, rata-rata seorang mahasiswa menghabiskan waktunya untuk berkuliah selama 4 tahun. Namun, tak semua mahasiswa mampu memanfaatkan waktu 4 tahun tersebut untuk mengeksplorasi dirinya di dalam kampus. Mereka kebanyakan hanya sibuk belajar, nongkrong, main game, dan lain-lain.
Sehingga, setelah memasuki dunia selepas mahasiswa, tidak ada sama sekali skill yang bisa dijual olehnya karena memang semasa kuliah tidak mengikuti apapun.
Nah, bagi yang masih berstatus sebagai mahasiswa, sebaiknya manfaatkan dengan baik waktu kalian. Kembangkan diri dengan cara mengikuti berbagai aktivitas, baik itu organisasi, komunitas, bisnis, magang, maupun volunteer.
Setidaknya, dengan mengikuti berbagai kegiatan, kamu bisa memiliki pengalaman dan nilai jual di mata perusahaan nantinya.
2. Tidak Mengenal Diri Sendiri
Selain tidak memiliki pengalaman, hal yang menjadi penghalang fresh graduate dalam mencari kerja adalah mereka tidak mengenal dirinya sendiri.
Maksudnya bagaimana? Ya, mereka bahkan tidak tahu apa kelebihan dan kelemahan dirinya sendiri sehingga sama sekali membuat bingung perusahaan.
Analoginya, bagaimana cara perusahaan mengetahui kita kalau kita saja tidak mengetahui diri sendiri, bukan?
Maka dari itu, coba banyak-banyak melakukan sesuatu. Coba gali kembali apa yang kamu sukai dalam hidup, apa hal yang rela kamu lakukan tanpa dibayar.
3. Terlalu Idealis
Terlalu idealis juga membuat para fresh graduate terhambat mendapatkan pekerjaan. Terlalu banyak mahasiswa yang memiliki ekspektasi tinggi namun tak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Banyak mahasiswa yang hanya mengandalkan nama kampus, IPK, serta waktu kelulusan sehingga jumawa dan menginginkan gaji di atas rata-rata. Sebenarnya hal ini tidaklah masalah, asalkan memang fresh graduate tersebut memiliki skill yang mumpuni untuk dapat bekerja sesuai dengan nilai yang diberikan.
Cobalah untuk mengenali diri, memperbanyak skill, dan tentukan standar nilaimu secara realistis sesuai dengan kebutuhan yang ada. Perbanyaklah riset by data untuk menentukan berapa nilai sesungguhnya.
4. Banyak Berharap
Tak jauh berbeda dengan sikap idealis, para fresh graduate juga banyak terhalang mendapatkan kerja setelah lulus karena terlalu banyak berharap ke perusahaan besar impiannya.
Memang berharap itu perlu, tetapi jangan terlalu ketinggian. Carilah dan teruslah mencari pekerjaan sampai betul-betul ada offering letter yang kamu tandatangani.
Jangan hanya karena ada tawaran wawancara kamu langsung tutup mata dengan kesempatan yang lain. Karena, belum tentu kamu bisa lolos dalam satu perusahaan tersebut. Cobalah untuk mencari dan terus mencari.
Demikianlah 4 kesalahan fresh graduate yang membuatnya sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Yuk, sama-sama membenahi diri agar menjadi pribadi yang sukses!