8 Etika Bermain di Rumah Orang Lain yang Harus Diajarkan kepada Anak

Hayuning Ratri Hapsari | Mutami Matul Istiqomah
8 Etika Bermain di Rumah Orang Lain yang Harus Diajarkan kepada Anak
Ilustrasi anak bermain (Pexels.com/Alex Green)

Seiring pertumbuhannya, anak akan mengalami fase dimana dia senang bermain ke rumah temannya. Pun juga sebaliknya, dia senang ketika temannya bermain ke rumah.

Setiap rumah selalu memiliki cara dan kebiasaan sendiri-sendiri. Pernah merasa kesal dengan teman anak yang bermain ke rumah karena tidak punya etika yang baik? Maka sebaiknya anak kita jangan sampai melakukan hal yang sama di rumah orang lain.

Makanya akan sangat penting untuk mengajarkan kepada anak tentang etika bermain di rumah orang lain. Berikut ini beberapa etika yang harus diajarkan.

1. Mengucapkan salam atau permisi

Ketika bermain ke rumah orang lain, ajarkan anak untuk mengucap salam atau setidaknya permisi. Cukup menyebalkan ketika mendapati anak-anak yang berteriak memanggil temannya untuk keluar dan tentunya hal tersebut akan mengganggu lingkungan.

Lebih menyebalkan lagi ketika mendapati anak yang keluar masuk rumah seenaknya atau biasa disebut asal nyelonong saja. Hal tersebut sangat mencerminkan bahwa anak tersebut tidak diajarkan etika oleh orang tuanya.

2. Tidak mengganggu teman di jam istirahat

Urungkan niat anak kita ketika dia ingin mengajak temannya bermain di jam tengah hari atau malam hari karena waktu tersebut biasanya digunakan untuk tidur.

Jangan sampai anak kita mengganggu istirahat orang lain. Kita sendiri saja kesal kalau sedang istirahat dan diganggu orang-orang bukan?

3. Ajarkan untuk tidak meminta- minta makanan

Sebuah hal wajar bagi anak untuk merasa ingin ikut makan ketika melihat orang lain makan, apalagi temannya sendiri. Namun, jangan sampai anak kita menjadi anak yang suka meminta-minta di rumah orang lain.

Jadi, kita harus mengajarkan kepada anak untuk menghindari hal tersebut. Jika memang dia ingin, dia bisa pulang dan mengatakan hal tersebut kepada orang tua. Kalau di sana ditawari tidak mengapa untuk menerima, tapi jangan sampai meminta.

4. Antre saat pinjam mainan

Kita harus memberitahu anak kita untuk mau antre ketika ingin meminjam mainan milik temannya.

Kita harus memberikan pemahaman bahwa mainan tersebut bukan miliknya. Sehingga yang berkenan untuk meminjamkan adalah pemiliknya, atau temannya.

Sebisa mungkin, ajari anak untuk menjadi pribadi yang mau berbagi.

5. Jangan mengambil yang bukan miliknya

Hal ini sangat penting untuk ditanamkan sejak dini. Dimana kita tidak boleh mengambil segala sesuatu yang bukan milik kita sekalipun kita sangat menginginkannya.

Berilah contoh kepada anak jika mainannya diambil oleh temannya tanpa memberitahu. Tentu akan merasa sedih dan kesal, bukan? Begitu juga sebaliknya.

Selain itu, kita harus memberitahu anak mengenai dampak mengambil barang yang bukan miliknya. Bukan bermaksud menakut-nakuti anak, namun agar anak memahami konsekuensi dari hal yang dia lakukan.

6. Etika sederhana ketika sedang sakit

Kita harus memberitahu anak perihal etika sederhana yang harus dia pahami ketika sedang sakit. Misalnya, menutup mulut ketika bersin atau batuk, mengelap ingus dengan tisu, atau menggunakan masker. Sehingga anak kita tidak akan dianggap menjadi penular kuman kepada teman-temannya. 

7. Bantu teman membereskan mainan

Ketika bermain di rumah teman sudah selesai, jangan lupa untuk membantu teman membereskan mainan. Hal ini dilakukan agar anak memiliki etika yang baik dan bersimpati kepada orang lain.

8. Pamit

Karena ketika datang sudah permisi, maka ketika pulang juga harus berpamitan. Paling tidak, bilang kepada temannya. Akan lebih baik lagi jika berpamitan pula kepada orang tua teman dan mengucapkan terima kasih sudah diperbolehkan main.

Itu dia 8 etika sederhana bermain di rumah riang lain yang harus ditanamkan kepada anak. Yuk mulai dari sekarang! 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak