4 Hal yang Bikin Fresh Graduate Sulit Dapat Kerja, Harus Sesuai Passion?

Hikmawan Firdaus | Septyarosa Syahputri
4 Hal yang Bikin Fresh Graduate Sulit Dapat Kerja, Harus Sesuai Passion?
Ilustrasi pria pusing mencari kerja (Pexels/Tim Gouw)

Mencari kerja memang bukan perkara mudah terlebih bagi para fresh graduate yang kerap dianggap anak kemarin sore oleh para rekruter. 

Jangankan lolos wawancara kerja, bagi sebagian pencari kerja, lolos dalam tahap screening CV saja sulit. Bersaing dengan beribu orang dari beragam latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja, membuat sebagian besar pelamar kerja yang baru lulus mudah kehilangan asa. Beragam alasan jadi faktor mengapa seorang fresh gradute sulit mendapatkan kerja? Apa saja? Yuk, simak selengkapnya! 

1. Kurangnya pengalaman berorganisasi 

Sebagian besar mahasiswa belum pernah memiliki pengalaman bekerja karena rerata perkuliahan, terlebih negeri, umumnya menerapkan pembelajaran penuh waktu yang menyulitkan mahasiswanya untuk bekerja meskipun paruh waktu. Belum lagi, sistem jam kerja di Indonesia kurang ramah bagi mahasiswa. Hal ini tentu berpengaruh pada portfolio yang menjadi poin penting sebuah CV. 

Lantas, apa yang bisa kamu lakukan?  

Mengikuti berbagai kegiatan kemahasiswaan, dan bergabung dalam kegiatan organisasi kampus bisa sangat membantu nilai porfoliomu. Semakin banyak kamu bergabung dengan berbagai kegiatan, maka semakin beragam pengalaman yang bisa kamu dapatkan yang tentu akan menjadi pertimbangan para rekruter dalam merekrutmu. 

2. Minim relasi di dunia kerja 

Sudah bukan rahasia lagi jika relasi dalam dunia kerja itu sangat penting dan dibutuhkan terlebih bagi para fresh graduate. Memiliki banyak relasi akan membantumu mendapatkan informasi lowongan kerja dalam circle relasimu yang bisa mempermudahmu mendapatkan pekerjaan. Selain itu, tentu memperbanyak relasi juga pasti membuatmu memiliki banyak kesempatan untuk mengenal beragam profesi langsung dari sudut pandang pelakunya. 

3. Terlalu kritis dalam menentukan pekerjaan 

Kritis itu boleh, tapi, jangan berlebihan. Kritis dalam menentukan pekerjaan yang ingin dilamar atau pilih-pilih malah bisa menyulitkanmu mendapatkan pekerjaan, karena terlalu mengharapkan pekerjaan yang sesuai standar. Bagi fresh gradute, memiliki dan memperbanyak pengalaman kerja akan lebih baik agar ke depannya, kamu jadi bisa lebih banyak belajar dari pengalaman. 

4. Skill belum mumpuni untuk pekerjaan yang dilamar 

Minimnya pengalaman berorganisasi dan bekerja membuat seseorang belum memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan yang dituju. Misal, kamu melamar posisi creative writer dengan anggapan posisi tersebut hanya membutuhkan seorang penulis, dan kamu bisa menulis dengan baik. Namun, kenyataannya pada posisi tersebut banyak spesifikasi skill yang dibutuhkan lebih dari sekadar menulis. Hal ini mungkin harus kamu dalami lagi. Selalu tentukan jenis pekerjaan yang sesuai kemampuanmu lebih dulu sebagai bahan pengalaman pekerjaan pertama. 

Melamar pekerjaan bukan hanya sebatas tebar umpan dan menunggu disantap. Namun, menjadikan ini sebagai ajang memperkaya dan memperbanyak ilmu serta pengalaman lain akan jauh lebih berharga. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak