4 Metode Kepemimpinan yang Harus Kita Hindari, Bisa Bikin Gagal

Hayuning Ratri Hapsari | Diat Anugrah
4 Metode Kepemimpinan yang Harus Kita Hindari, Bisa Bikin Gagal
Ilustrasi pemimpin (Pexels.com/werner-pfennig)

Setiap orang adalah pemimpin, baik dalam skala besar maupun kecil. Bahkan, ketika tidak ada orang lain yang dipimpin, maka kita masih harus memimpin diri kita sendiri. Oleh sebab itu, leadership atau kemampuan kepemimpinan yang baik harus kita terapkan.

Cara kita dalam memimpin sebuah tim akan sangat berpengaruh dalam banyak hal. Misalnya cara bekerja sama, kepemimpinan bisa mengatur banyak hal misalnya pembagian tugas, dan lain-lain.

Selain itu, metode kepemimpinan juga mempengaruhi kepatuhan orang yang dipimpin. Banyak orang yang kemudian menjadi pembangkang atau tidak mau mematuhi perintah akibat cara memimpin yang salah. 

Dari berbagai hal tersebut, akan berdampak pada baik maupun buruknya hasil. Misalnya ketika memimpin tim di tempat kerja, maka hasil pekerjaan tim tersebut sangat dipengaruhi oleh cara pemimpin memimpin orang-orang dalam tim tersebut.

Untuk itu supaya kita tidak mendapat masalah ketika menjadi pemimpin, berikut ini adalah 4 metode kepemimpinan yang harus kita hindari.

1. Memposisikan Diri Paling Hebat

Menjadi pemimpin memang kita memiliki posisi yang lebih tinggi dibanding yang lain. Kita mempunyai hak untuk mengkoordinir dan mengatur orang lain.

Meski begitu, bukan berarti kita bisa menganggap diri kita paling hebat. Pemikiran seperti ini akan membuat kita jumawa dan merendahkan orang lain.

Kita harus memiliki prinsip bahwa kita dan semua orang dalam tim yang kita pimpin mrmiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Tugas kita sebagai pemimpin adalah mengatur agar kelebihan dan kekurangan tersebut saling mengisi agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Memaksakan Kehendak

Menjadi pemimpin memang memiliki hak untuk mengatur anggotanya dalam porsi tertentu. Namun bukan berarti kita bisa menjadi pemimpin yang memiliki tangan besi, yaitu pemimpin yang keras dan suka memaksakan kehendak seenaknya sendiri pada anggotanya.

Dalam setiap perintah yang diberikan oleh pemimpin, harus disesuaikan dengan porsinya. Misalnya jenis tugas, kemampuan, dan lain sebagainya.

3. Mudah Menyingkirkan Orang Lain

Menjadi pemimpin yang baik harus bisa mengayomi dan merangkul semua pihak. Jangan menggunakan kepemimpinannya untuk urusan yang salah.

Misalnya ada satu atau beberapa orang yang tidak kita sukai, maka kita tetap harus merangkulnya, jangan mudah menyingkirkan orang lain hanya karena ketidaksukaan kita.

4. Tidak Mau Mendengar

Pemimpin yang baik harus mau mendengar masukan dari berbagai pihak. Meskipun itu berasal dari anggotanya sendiri. Jika pemimpin tidak mau mendengar masukan, maka keputusan atau langkah yang diambil akan menjadi kurang tepat.

Demikian 4 metode kepemimpinan yang hatus kita hindari. Metode tersebut bisa membuat kepemimpinan menjadi gagal.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak