3 Cara Melatih Budaya Inovasi Dari Diri Sendiri, Bekal Untuk Dunia Kerja

Hikmawan Firdaus | Ridho Hardisk
3 Cara Melatih Budaya Inovasi Dari Diri Sendiri, Bekal Untuk Dunia Kerja
Ilustrasi mendapat ide inovatif.(Pexels.com/Alena Darmel)

Setiap pekerjaan di zaman sekarang butuh yang namanya inovasi. Terutama seperti profesi sebagai pengusaha, penulis, content creator, digital marketer, dan lain sebagainya. Pentingnya inovasi sangat dibutuhkan sebagai pembaharuan dan fondasi keberlanjutan pekerjaan manusia. Oleh karena itu, kita harus bisa melatih diri untuk melakukan inovasi dari hal yang paling sederhana. Untuk itu, saya akan membagikan beberapa cara untuk melatih diri meningkatkan pola pikir inovatif. Mari simak pembahasannya.

Mencoba cara berinteraksi yang belum pernah dicoba orang lain

Ilustrasi interaksi dengan orang yang lebih tua. (pexels.com/Mart Production)
Ilustrasi interaksi dengan orang yang lebih tua. (pexels.com/Mart Production)

Cara kita berinteraksi bisa memicu munculnya inovasi secara perlahan. Ini bisa dibuktikan dengan cara mengganti cara kita bersikap dengan orang lain itu akan bagaimana nantinya. Misalnya, jika kamu adalah ketua divisi di sebuah organisasi yang memiliki budaya keras sebelumnya dalam hal sopan santun. Kamu mewajibkan anggotamu untuk menyapa dan menunduk saat bertemu orang yang lebih tua. Budaya seperti ini kamu contohkan secara tindakan yang artinya tidak tertulis. Tetapi, jika kamu ingin berinovasi, kamu hanya perlu membuat tindakan baru dalam sopan santunnya seperti mencium tangan orang yang lebih tua setiap kali bertemu. Saat kamu mencontohkan itu kepada anggotamu, maka mereka akan berpikir sopan santun harus bisa diganti dan lebih baik seperti itu. Jadi, itu akan membuat orang-orang mengubah cara berpikirnya ke arah yang baru dan belum terpikir sebelumnya.

Menambah minat baru

Ilustrasi bermain voli. (pexels.com/RDNE Stock project)
Ilustrasi bermain voli. (pexels.com/RDNE Stock project)

Jika hanya fokus pada satu minat, kamu hanya sedikit sudut pandang. Dengan begitu, wawasan untuk mencari bahan-bahan referensi yang berpotensi menghadirkan ide kreatif semakin sempit. Tetapi, jika kamu terus menambah minat kamu menjadi lebih banyak lagi, kamu bisa mendapat pandangan untuk menjadi bekal ketika sedang mencari ide sesuatu untuk bisnis, acara di sekolah atau kampus dan lain sebagainya. Misalnya kamu sedang menekuni bidang menulis, kamu bisa menciptakan sebuah event literasi dengan mengikuti minat yang lain seperti seni musik dan tari, olahraga, sains, kreativitas media sosial, bela diri atau yang lainnya. Itu akan membantumu mendapatkan ide baru yang inovatif karena seolah-olah kamu bisa mengambil inovasi dari minat yang sudah kamu pelajari.

Membuat circle pertemanan baru

Ilustrasi bergaul dengan penyuka catur. (pexels.com/Mehmet Turgut Kirkgoz)
Ilustrasi bergaul dengan penyuka catur. (pexels.com/Mehmet Turgut Kirkgoz)

Bergaul dengan satu circle tidak akan membantumu menjadi orang yang inovatif. Karena kamu hanya berbaur dengan orang-orang yang frekuensinya sama serta pemikiran yang sama. Jadi, kamu harus mencoba mencari circle baru yang beragam dan banyak hobi dan gaya hidup lainnya yang itu bisa berpotensi memberikan insight yang baru untukmu dalam mencari ide inovasi yang bagus nantinya. Ketika kamu mendapat circle baru, kamu akan mendapat cara berdiskusi yang berbeda, cara menjalani aktivitas yang berbeda dan prinsip yang dipegang oleh mereka yang juga berbeda.

Mari coba terapkan 3 cara latihan sederhana untuk melatih pola pikir inovatifmu. Mungkin kontribusinya tidak seberapa, tapi jika kamu melakukannya secara konsisten akan memberikan dampak yang lumayan juga. Semoga bermanfaat.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak