4 Alasan Kamu Harus Menjauhi Mental Kepiting, Tidak Baik untuk Pola Pikir

Ayu Nabila | Ridho Hardisk
4 Alasan Kamu Harus Menjauhi Mental Kepiting, Tidak Baik untuk Pola Pikir
Ilustrasi orang bermental kepiting sedang merendahkan orang lain. (pexels.com/Liza Summer)

Kepiting merupakan hewan laut yang sering kita temuin di pinggir pantai. Bagi yang sudah tahu tabiat kepiting seperti apa, ketika mereka sedang terjebak bersama-sama di suatu lobang dan ada satu kepiting yang mencoba kabur, maka kepiting lain akan menariknya turun. Bukannya membantu untuk keluar dari lobang, malah dijatuhkan lagi sama yang lain. Artinya mereka tidak mau ada temannya yang move on sendiri. Lebih baik mati bersama daripada sendirian maju. Seperti itulah tabiat kepiting. Oleh karena itu, sifat kepiting ini dijadikan metafora untuk manusia yang memiliki sifat yang mirip seperti kepiting.

Orang yang memiliki mental kepiting cenderung berpikir negatif setelah melihat temannya berusaha untuk maju lebih baik daripadanya. Untuk itu, pada pembahasan kali ini, saya akan membagikan pemahaman mengenai beberapa alasan kamu harus menghindari mental kepiting. Mari simak pembahasannya.

1. Bisa menjatuhkan orang lain

Ilustrasi menjatuhkan mental orang lain. (pexels.com/Liza Summer)
Ilustrasi menjatuhkan mental orang lain. (pexels.com/Liza Summer)

Orang yang bermental kepiting akan melihat dirinya sudah merasa paling benar. Sehingga mereka akan bertingkah mengkritik orang yang sudah berusaha maju darinya. Mereka akan mencemooh orang itu agar pemikiran orang yang sudah mau maju ini menjadi pesimis.

Dengan kata lain, mereka bisa melemahkan mental orang lain karena mereka membuat pembelaan atas diri mereka agar orang yang mau maju mengikuti pola pikirnya. Jika kamu berada di lingkungan ini, kamu harus menjauhinya karena mereka tidak akan bisa mendukungmu dan hanya bisa menjatuhkan orang lain.

2. Membuat pola pikir tidak berkembang

Ilustrasi pola pikir yang tidak berkembang. (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi pola pikir yang tidak berkembang. (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Orang dengan mental kepiting juga sulit untuk open minded yang artinya mereka memiliki pemikiran yang tertutup. Jika kamu memiliki teman seperti itu, kamu harus menolaknya karena mereka tidak bisa diajak berdiskusi sehat untuk membantumu lebih maju lagi.

Mereka berpikir dengan privilege rendah tidak akan bisa sukses dengan bagaimana pun caranya dan mau sampai kapan pun juga. Mereka akan meyakinkanmu untuk menjadi orang biasa saja dan memiliki hidup yang flat.

BACA JUGA: 3 Tips Mencairkan Daging Ayam Beku yang Aman agar Bakteri Tidak Berkembang

3. Membuat diri menjadi arogan

Ilustrasi orang yang arogan. (pexels.com/RDNE Stock project)
Ilustrasi orang yang arogan. (pexels.com/RDNE Stock project)

Arogansi adalah salah satu sifat hasil dari memiliki mental kepiting. Orang bermental kepiting akan menganggap dirinya merasa paling layak pada level yang dia inginkan. Ini berarti bahwa orang lain harus setara dengan dia dan tidak boleh melangkahinya.

Ketika sudah arogan, tidak ada harapan untuk berkolaborasi untuk menyatukan mimpi atau tujuan yang sama. Orang yang arogan sudah pasti tidak bisa diajak kerjasama untuk meraih sebuah tujuan besar. Oleh karena itu, kamu harus menghindari sifat ini dan mencari relasi lain yang lebih sehat.

4. Sulit untuk bersyukur

Ilustrasi orang yang bersyukur. (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
Ilustrasi orang yang bersyukur. (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Sebab mereka orang yang arogan, sudah pasti mereka sulit untuk mensyukuri apa yang ada dimilikinya. Inilah yang memicu untuk iri kepada kesuksesan orang lain. Selalu membandingkan dirinya dengan keunggulan orang lain. Padahal harusnya berfokus pada menempa yang harusnya sekarang dibenahi agar bisa berkolaborasi dengan orang lain.

Orang seperti ini mudah terlihat dalam sebuah kelompok. Lihat saja ketika ada sesuatu masalah yang sedang dihadapi bersama, dia akan berandai-andai memiliki suatu yang bisa menyelesaikan masalah itu. Padahal, dia bisa membagikan kesulitannya dengan teman kelompoknya untuk saling melengkapi.

Orang bermental kepiting ini pasti ada di lingkungan yang akan kita temui. Itu bergantung pada kita untuk bagaimana kita menyikapinya. Jadi, jangan sampai terbawa oleh omongan mereka. Semoga ini bisa bermanfaat.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak