Pada saat hubungan cinta berakhir, perasaan yang muncul setelah perpisahan bisa sangat kompleks. Beberapa orang mungkin bisa legawa dan tetap menjaga hubungan yang baik dengan mantan pacar. Sayangnya, sebagian yang lain justru terus mempertahankan sederet alasan memusuhi mantan pacar pasca perpisahan seolah ada kebencian yang dalam.
Hal ini mungkin terjadi akibat mengalami perubahan yang signifikan setelah putus. Pada akhirnya, perubahan ini, baik status maupun sikap, turut mempengaruhi munculnya rasa permusuhan pada mantan yang seolah sulit dihindari.
BACA JUGA: 5 Kesalahan Pemakaian Clay Mask yang Umum Terjadi, Kamu Pernah Lakukan?
Kenali apa saja alasan memusuhi mantan pacar pasca perpisahan
Ada rasa kehilangan dan sakit hati mendalam, berikut enam alasan memusuhi mantan pacar pasca perpisahan yang sering muncul. Apa kamu juga begitu?
1. Kehilangan dan sakit hati yang belum sembuh
Alasan yang membuat seseorang memusuhi mantan biasanya tidak jauh dari perasaan kehilangan dan sakit hati yang mendalam. Emosi yang kuat ini dapat mempengaruhi persepsi seseorang terhadap mantan dan menghasilkan rasa benci, marah, atau bahkan dendam.
Saat luka dan rasa kehilangan belum sembuh sepenuhnya, cara pandang terhadap mantan pacar pun hampir mirip seperti musuh. Bahkan ada indikasi keinginan untuk melampiaskan rasa sakit yang dialami agar mantan ikut merasakan dampak pasca perpisahan yang berat.
BACA JUGA: 6 Inspirasi Outfit Hangout ala Tantri Namirah, Suka yang Mana?
2. Perpisahan yang penuh dengan konflik
Saat perpisahan terjadi akibat adanya konflik atau pertengkaran, alasan yang muncul untuk memusuhi mantan pun akan semakin besar. Kehancuran hubungan seperti itu seringkali meninggalkan bekas yang dalam hingga sulit untuk tetap berteman atau menjaga hubungan baik setelah putus.
Terlebih jika perpisahan diwarnai oleh kesalahpahaman, kecurigaan, atau pengkhianatan, memusuhi mantan akan dianggap sebagai cara terbaik melampiaskan amarah. Dalam situasi seperti itu, seseorang mungkin merasa berhak membenci mantan yang notabene jadi sumber kekecewaan.
3. Mantan dianggap penyebab kegagalan
Dalam beberapa kasus, kebencian yang dirasakan hingga jadi alasan kuat memusuhi mantan disebabkan unsur penyalahan atas kandasnya hubungan. Ada pikiran menyalahkan atas kegagalan hubungan dan mantan seolah jadi target yang tepat.
Amarah dan frustrasi yang kuat turut menambah perasaan benci pada mantan, apa pun sebab yang melatarbelakangi perpisahan. Pada akhirnya, menjadikan mantan sebagai musuh merupakan cara untuk mengatasi penyesalan atas gagalnya hubungan.
4. Ego yang terluka
Putus cinta seringkali mempengaruhi kepercayaan diri seseorang, terutama jika ada unsur diremehkan atau tidak dihargai saat masih menjalin hubungan. Kondisi ini membuat ego seseorang terluka hingga mencoba untuk melindungi diri dengan menanamkan kebencian.
Hal ini kemudian menjadi alasan mantan pacar dianggap sebagai musuh besar dan merasa perlu untuk melampiaskan kekecewaan serta amarah yang dirasakan.
BACA JUGA: Punya Lebih dari Satu Passion? Simak 5 Trik untuk Fokus pada Salah Satunya
5. Ketidakmampuan mengatasi perpisahan
Alasan lain memusuhi mantan pacar dikarenakan orang mengalami kesulitan mengatasi perpisahan. Ada kemungkinan seseorang terjebak dalam fase penolakan atau tidak dapat menerima kenyataan bahwa hubungan sudah benar-benar berakhir.
Dalam kasus ini, seseorang mungkin akan mencoba untuk memperjuangkan hubungan dengan cara yang tidak sehat, termasuk melihat mantan pacar sebagai musuh. Meski tampak seperti kebencian, tapi ada rasa cinta yang sebenarnya terlalu besar. Namun, rasa cinta yang ada justru dimanifestasikan lewat permusuhan dan konfrontasi.
6. Kesulitan mengelola hubungan dan kesalahan dalam komunikasi
Terakhir, satu alasan lain mengapa mantan pacar bisa menjadi musuh setelah putus adalah kesulitan dalam mengelola proses pemutusan hubungan dengan baik. Komunikasi yang buruk atau kegagalan untuk menyampaikan perasaan dengan jujur dan terbuka bisa memicu konflik dan kebencian.
Ketika kedua belah pihak tidak bisa mencapai pemahaman yang baik dan terjadi kesalahpahaman yang berlarut-larut, hubungan yang seharusnya berakhir dengan kedamaian dan pengertian bisa berubah menjadi permusuhan.
Penting untuk diingat bahwa tidak semua hubungan cinta yang kandas berakhir dengan permusuhan. Setiap hubungan dan situasi itu unik hingga reaksi yang muncul pun bisa berbeda. Meski demikian, enam alasan memusuhi mantan pasca perpisahan di atas dapat memberi pemahaman tentang cara berpikir seseorang dalam menyikapi putus cinta. Kalau kamu, benci sampai memusuhi mantan juga atau tidak?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS