Setelah menikah, wanita akan dihadapkan dengan banyak pilihan. Pilihan-pilihan ini bukanlah perkara kecil yang sebanding dengan memilih menu masakan. Namun, pilihan besar yang akan menentukan bagaimana kehidupannya akan berjalan. Salah satu pilihan tersebut adalah perihal memilih untuk menjadi ibu rumah tangga seutuhnya atau menjadi wanita karier yang membantu perekonomian keluarga.
Hal yang berat, tidak sekadar terjadi ketika seseorang menentukan pilihan. Tapi juga dengan risiko yang akan dihadapi ke depannya. Bukan hanya sekadar risiko atas komentar orang yang tidak bisa dikendalikan, tapi juga dengan perlawanan diri kepada pemikiran atas keputusan itu sendiri.
Menjadi ibu rumah tangga adalah pekerjaan yang mulia. Kamu bisa mengurus, mengelola, memastikan, menyaksikan, membuat banyak keputusan atas keluarga dengan tanganmu sendiri. Namun, kenapa banyak para ibu rumah tangga yang merasa iri ketika melihat wanita karier atau ibu pekerja?
BACA JUGA: 5 Cara Efektif Mengusir Nyamuk saat Musim Hujan, Waspada Penyakit!
Berikut beberapa ulasan beserta cara mengatasi rasa iri tersebut.
1. Menganggap wanita karier memiliki finansial yang lebih baik
Ibu rumah tangga seringkali melihat wanita karier sebagai seorang wanita yang mandiri secara finansial serta menjadi pribadi yang independen. Ketika merasakan diri sendiri yang mungkin harus begitu pintar dalam mengelola finansial, bayangan sebagai wanita karier yang memiliki keuangan sendiri jauh lebih menggiurkan.
Ketika kamu merasakan hal yang serupa, kamu harus memahami bahwa berapapun banyak uang, itu akan habis apabila dipakai. Apa yang Tuhan berikan kepada masing-masing manusia, sudah ada porsinya.
Seringkali ketika seseorang memiliki penghasilan yang besar, kebutuhannya juga besar. Maka, selagi apa yang kamu miliki itu cukup untuk dirimu, syukuri. Bahkan kalau melihat ke bawah, banyak orang yang memiliki finansial jauh lebih rumit.
Ketika kamu punya penghasilan, kamu bisa mengelola penghasilan itu dengan baik, kamu tidak kekurangan, maka kamu sudah memiliki kehidupan yang baik. Tidak perlu iri dengan apa yang orang lain miliki, karena itu merupakan porsi mereka sendiri.
2. Melihat wanita karier sebagai wanita yang cantik
Ketika kamu melihat wanita karier di pagi hari saat mereka pergi bekerja, mungkin kamu akan melihat bagaimana seorang wanita tampil cantik dan wangi. Lantas, membandingkan diri sendiri yang masih kusut, serta banyak pekerjaan rumah yang belum terselesaikan. Lalu, menjadi merasa iri dengan semua itu.
Semua wanita itu cantik, kok. Jangan pernah merasa bahwa diri kamu tidak cantik, ya? Ketika kamu berada di posisi mereka yang harus mengutamakan penampilan dalam pekerjaannya, kamu pasti sama dengan mereka.
Namun, bukankah lebih menyenangkan untuk menyiapkan perlengkapan suami sebelum berangkat bekerja, memilihkan pakaian yang akan dikenakan, menyiapkan makanan untuk ia sarapan, mengantar kepergiannya dengan senyuman bersama dengan jagoan kecil kalian? Bukan sekadar cantik, namun banyak wanita merasa menjadi wanita yang seolah sempurna ketika bisa menjalankan semua itu dengan baik.
BACA JUGA: Mengelola Perilaku Anak yang Super Aktif, Simak 6 Caranya agar Makin Sabar
3. Menganggap wanita karier memiliki sosial yang lebih baik
Ibu rumah tangga seringkali merasa bosan dengan seputar dunia rumahannya. Orang-orang yang ditemui setiap hari, adalah rotasi yang tidak pernah berubah. Lalu, membandingkan diri dengan wanita karier yang memiliki waktu untuk bercengkrama dengan teman kantornya, lalu bertemu dengan banyak orang baru, merupakan sebuah bayangan yang seru.
Sebetulnya, baik ibu rumah tangga maupun wanita karier memiliki sosialisasi yang hampir sama. Yang membedakan hanyalah perkara waktu. Jika ibu rumah tangga mungkin hanya bertemu dengan orang lain ketika dia keluar rumah, wanita karier bertemu dengan rekan kantornya sepanjang hari.
Ketika kamu merasakan hal itu dan kamu merasa memiliki sosialisasi yang cukup kurang, maka kamu bisa mendiskusikannya dengan suami. Kamu mungkin butuh beberapa waktu untuk berkumpul dengan teman-teman. Misalnya, seminggu sekali. Atau, mungkin kamu tertarik ikut kegiatan di lingkungan seperti senam bersama, kajian, atau yang lainnya.
Bersosial itu boleh untuk siapa saja. Namun, ketika kamu memiliki waktu untuk menikmati itu, jangan lupa dengan tanggung jawabmu atas suami dan anak. Sehingga hal tersebut tidak menimbulkan masalah baru. Saling memahami adalah jalan yang terbaik.
Jadi, itu dia beberapa penyebab yang kerap kali membuat Ibu Rumah Tangga merasa iri dengan wanita karier atau ibu pekerja. Apakah ada yang merasakan hal yang sama?
Inti dari semua ini adalah perkara kita mensyukuri dan menjalani pilihan kita dengan sebaik-baiknya. Terkadang, apa yang menurut kita enak, belum tentu juga seenak itu. Pun sebaliknya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS