Banyak perubahan yang akan dialami ketika memasuki fase usia remaja diantaranya terjadi perubahan pada fisik, psikis maupun sosial sehingga tak dapat dipungkiri memunculkan permasalahan-permasalahan psikologis yang dialami salah satunya berkaitan dengan kesejahteraan psikologis atau dikenal dengan istilah psychological well-being.
Hurlock seorang ahli psikologi mendefinisikan kesejahteraan psikologis sebagai kebutuhan untuk tercapainya tiga aspek kebahagiaan diantaranya penerimaan diri, kasih sayang dan kepuasan. Sejalan dengan pengertian tersebut, Ryff seorang psikolog dari Amerika juga menjelaskan bahwa kesejahteraan psikologi merupakan kemampuan individu untuk dapat menerima dirinya apa adanya, membentuk hubungan yang hangat dengan orang lain, memiliki kemandirian dalam menghadapi tekanan sosial, mengontrol lingkungan eksternal, memiliki tujuan dalam hidupnya, serta mampu merealisasikan potensi dirinya secara berkelanjutan.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disadari bahwa pentingnya kesejahteraan psikologis ini bagi remaja sehingga mampu menghadapi tantangan perubahan pada usia remaja. Tugas perkembangan remaja pada umumnya harus mampu mencapai beberapa aspek diantaranya kemandirian emosional, kemampuan dalam komunikasi interpersonal, belajar bergaul dengan teman sebaya, memiliki tanggung jawab sosial, serta memiliki kemampuan dalam mengendalikan diri.
Remaja menjadi harapan sebagai penerus generasi bangsa Indonesia sehingga memerlukan kualitas Sumber Daya Manusia yang unggul serta memiliki kesehatan mental yang sehat dan positif untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Perlu digaris bawahi bahwa kesejahteraan psikologis bukan hanya bebas dari tekanan atau masalah-masalah mental saja, melainkan juga kondisi mental yang dianggap sehat dan berfungsi secara maksimal.
Indikator Kesejahteraan Psikologis
Kesejahteraan psikologis seseorang akan tinggi jika Ia mampu bersikap hangat dan percaya dalam berhubungan dengan orang lain, memiliki empati, afeksi, dan keintiman yang sangat kuat, memahami pemberian dan penerimaan dalam suatu hubungan dengan orang lain.
Terdapat enam indikator kesejahteraan psikologis pada remaja menurut pandangan Ryff yaitu.
1. Menerima diri apa adanya
Remaja mampu untuk menerima diri apa adanya, baik kelebihan maupun kekurangannya dengan bersikap positif terhadap diri sendiri dimasa kini maupun masa lalu. Indikator ini merupakan salah satu hal yang penting dalam pengembangan pribadi dan kesejahteraan mental. Individu yang mampu menerima diri penuh kasih sayang, hal ini dapat membawa banyak manfaat, seperti peningkatan harga diri, kesejahteraan emosional, dan kemampuan untuk menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik.
2. Relationship
Remaja mampu menjalin hubungan bersikap, hangat terhadap semua orang, tidak memiliki musuh serta tidak memiliki dendam karena telah berupaya untuk dapat menjaga hubungan baik dengan orang lain serta saling memberi dan menerima.
3. Kemandirian
Kemandirian remaja dalam menjalani kehidupannya, memiliki otoritas atas diri sendiri, tidak bergantung dan tidak berada di bawah kendali orang lain. Kemandirian juga merujuk pada pada kemampuan seseorang untuk dapat bergantung pada dirinya sendiri dalam mengatasi tantangan, melakukan tugas-tugas sehari-hari, membuat keputusan, serta mencapai tujuan tanpa bergantung pada bantuan eksternal secara berlebihan. Sifat mandiri melibatkan kemandirian dalam berpikir, bertindak, dan mengelola kehidupan sehari-hari.
4. Menguasai situasi
Remaja mampu memilih dan menciptakan lingkungan sesuai dengan nilai dan kebutuhannya sehingga dapat menguasai dan mengatasi situasi serta tidak dikendalikan oleh situasi. Remaja dapat juga untuk dapat mengendalikan serta mengelola dengan efektif situasi maupun lingkungan yang sedang dihadapi. Selain itu, juga dapat berinisiatif, mengambil tindakan secara tepat, dan mengarahkan peristiwa atau kondisi menuju hasil yang diinginkan. Indikator ini dapat diterapkan dalam berbagai konteks, baik dalam kehidupan pribadi, profesional, maupun situasi krisis.
5. Memiliki tujuan hidup
Remaja memiliki tujuan hidup yang ingin dicapai dan dilakukan dalam hidup. Tujuan hidup juga berbicara tentang arah yang jelas dan makna dalam hidup lebih terarah. Tujuan hidup juga dapat meliputi berbagai aspek kehidupan, termasuk karier, hubungan, pertumbuhan pribadi, dan kontribusi sosial. Memiliki tujuan hidup dapat memberikan motivasi, memberikan fokus dalam meraih impian individu.
6. Mengembangkan potensi diri
Remaja mampu untuk bertambah, bertumbuh dan mengembangkan potensi dirinya secara berkesinambungan, bertambah dalam pengetahuan dan keterampilan, bertumbuh dalam iman dan karakter, berkembang dalam sikap dan perilaku. Individu yang mampu mengembangkan potensi diri dapat memaksimalkan kapasitas yang dimiliki oleh individu untuk mengembangkan dan mencapai kemampuan, keterampilan, dan prestasi tertentu. Setiap individu memiliki potensi unik serta dapat berkembang melalui upaya, pelatihan, pengalaman, dan dedikasi. Namun, remaja dapat menyadari serta memahami potensi diri sebagai bagian integral dari pengembangan pribadi.
Berdasarkan hasil penelitian Misero & Hawadi (2012) menemukan bahwa remaja dengan kesejahteraan psikologis yang baik mampu merasakan kesenangan, mampu terhindar dari stres, efektif dalam memecahkan masalah, dan berkomitmen terhadap pencapaian di bidang akademis. Artinya, individu yang memiliki kesejahteraan psikologis yang baik akan berdampak positif dalam kehidupannya sehingga akan berdampak terhadap seluruh lini kehidupan, akan lebih mandiri, mampu menolak tekanan sosial yang kurang sesuai, menunjukkan tujuan hidup yang terarah serta mampu untuk menjadi pribadi yang terus berkembang.
Oleh sebab itu, terwujudnya kesejahteraan psikologis bagi remaja bukan hanya tanggung jawab individu tersebut, melainkan perlu dukungan yang positif dari lingkungan sekitarnya diantaranya keluarga, guru serta dukungan teman sejawat.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS