4 Alasan Berhenti Membanding-bandingkan Anak Sendiri dengan Orang Lain

Hernawan | Latifah ..
4 Alasan Berhenti Membanding-bandingkan Anak Sendiri dengan Orang Lain
Ilustrasi anak murung (pexels.com/jonas mohamadi)

Sebagai orangtua tentunya kamu ingin memberikan hal terbaik pada anak. Sayangnya, terkadang cara yang dilakukan salah dan malah berdampak buruk bagi anak. Sebagai contoh, aksi membanding-bandingkan anak.

Kendati dengan alasan supaya anak lebih termotivasi ataupun agar anak bisa lebih baik lagi, tetap saja membanding-bandingkan anak sebaiknya dihindari. Dilansir allwomenstalk, ada banyak hal buruk yang bisa terjadi saat orangtua membanding-bandingkan anak sendiri dengan orang lain. Seperti apa? Disimak baik-baik, ya.

1. Membuat anak rendah diri

Masa kanak-kanak merupakan usia di mana daya serap mereka sangat tinggi terhadap lingkungan dan bisa membekas hingga dewasa nanti. Itulah kenapa sebaiknya hindari membanding-bandingkan anak, karena bisa membuat mereka merasa rendah diri.

Terus-menerus dibandingkan dengan anak orang lain bikin kepercayaan diri mereka rapuh. Mereka akan merasa tidak berharga serta inferior di hadapan orang lain. Tentu kamu gak mau ini sampai terjadi pada buah hati tercinta, bukan?

2. Membuat anak jadi sombong

Jika membandingkan anak dengan anak lain yang prestasinya jauh lebih baik bisa membuat anak minder, sebaliknya terlalu bangga pada anak yang berprestasi dan membandingkan dengan anak lain yang raihannya lebih buruk bisa bikin anak jadi sombong. Terbiasa mendapat sanjungan dari orangtua sekaligus melihat sikap orangtua yang merendahkan orang lain akan membuat anak jadi besar kepala.

3. Anak punya timetable-nya sendiri-sendiri

Saat melihat anak seusianya sudah berjalan atau lihai melakukan sesuatu, sementara si kecil belum tentu sangatlah wajar jika ayah bunda khawatir. Hanya saja, sebaiknya jangan sampai berlebihan, ya, karena cuma bikin ayah bunda jadi stres.

Ingat, lho, setiap anak punya timetable masa pertumbuhannya masing-masing. Selama masih dalam tahap normal gak perlu merasa minder jika anak lain sudah berlari, tapi anak sendiri masih merangkak. Jika memang sudah waktunya si kecil juga bakal bisa, kok.

4. Menimbulkan kebencian

Alasan selanjutnya kenapa orangtua harus berhenti membandingkan anak, termasuk dengan saudaranya sendiri, yaitu bisa menimbulkan kebencian. Anak yang dibandingkan nantinya gak hanya benci pada orangtuanya karena sering bikin sakit hati, tapi juga pada anak atau saudaranya yang kerap jadi ‘acuan’.

Menjadi orangtua bukanlah sebuah kompetisi di mana anak harus selalu jadi nomor satu. Oleh sebab itu, hendaknya mental membanding-bandingkan sebaiknya dihindari, ya, terutama pada anak sendiri. Tiap anak punya ciri khasnya masing-masing, lho.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak