Thread Waluh Kukus Jadi Film: Cerita Sederhana yang Sarat Pelajaran Hidup

Hayuning Ratri Hapsari | e. kusuma .n
Thread Waluh Kukus Jadi Film: Cerita Sederhana yang Sarat Pelajaran Hidup
Kisah Waluh Kukus diadaptasi menjadi film (Ist.)

Beberapa waktu terakhir, dunia maya kembali digemparkan oleh kisah sederhana yang sempat viral di media sosial X (Twitter) pada 2021 lalu yang berjudul “Waluh Kukus”. Thread tentang trauma pada waluh atau labu ini bakal diangkat jadi film.

Kabar ini langsung diunggah oleh Falcon Pictures melalui akun Instagram @falconpictures_ pada Senin (10/11/2025). Unggahan pihak Falcon pun langsung menggali ingatan netizen yang sempat membaca thread ini, terutama tentang sosok Mbak Yati.

Berawal dari kisah traumatis masa kecil dari pemilik akun @ainayed, waluh kukus yang seharusnya jadi kudapan anak-anak selepas mengaji di masjid justru berujung kepahitan. Ainay kecil justru diejek oleh anak-anak lain yang kena hasutan Mbak Yati.

Tak tega pada sang ibu yang sudah berusaha keras menyiapkan takjil tadi, Ainay pun memakan waluh kukus sampai perutnya penuh. Hampir setengah baskom dihabiskannya dan perut kecilnya sudah tak kuat lagi.

Saat perjalanan pulang, Ainay kecil malah terjatuh dan sisa waluh berantakan. Pulang sambil menangis, waluh kukus yang dipaksa masuk ke perut pun malah ikut dimuntahkan. Sejak itu Ainay trauma dengan waluh kukus.

Cerita Sederhana Dari Media Sosial yang Diangkat ke Layar Lebar

Awalnya, thread “Waluh Kukus” hanyalah cerita ringan tentang seseorang yang mengenang masa kecilnya. Tanpa unsur dramatis berlebihan, penulis menggambarkan sebuah ketulusan bisa berujung pada trauma mendalam.

Namun siapa sangka, postingan pada 2021 itu viral. Ribuan pengguna media sosial membagikan dan mengomentari cerita tersebut. Ketenaran thread itu kemudian menarik perhatian rumah produksi Falcon Pictures.

Cerita “Waluh Kukus” dianggap memiliki kekuatan emosional yang langka, sederhana tapi membekas. Hanya saja, pihak Falcon belum membeberkan narasi yang akan diusung dalam film tersebut meski sudah menyematkan informasi “Segera di Bioskop”.

Fenomena “Waluh Kukus” menjadi bukti bahwa cerita yang jujur dan tulus dari pengalaman sehari-hari bisa berdampak luar biasa. Dari thread viral hingga ke layar lebar, kisah ini mengajarkan banyak hal berharga bagi kita yang hidup di tengah dunia modern yang serba cepat dan kompetitif.

Pelajaran Berharga dari Thread “Waluh Kukus”

Kesuksesan “Waluh Kukus” yang bakal diangkat menjadi film tak lepas dari nilai-nilai kehidupan yang terkandung di dalamnya. Ada beberapa pelajaran penting yang bisa kita ambil dari kisah ini.

1. Kesederhanaan adalah Sumber Kebahagiaan

“Waluh kukus” melambangkan kehidupan yang sederhana, tanpa kemewahan tapi sebenarnya penuh makna. Dalam thread-nya, penulis menekankan bagaimana hal kecil seperti makanan buatan ibu bisa menghadirkan rasa hangat dan bahagia.

Namun, kesederhanaan ini baru bisa menjadi sumber kebahagiaan sejati saat orang-orang mampu merasakan kehangatan di dalamnya. Sebab kemewahan dan kekayaan tidak selalu bisa membeli kebahagiaan.

2. Rasa Syukur yang Sering Kita Lupakan

Thread ini juga menjadi pengingat tentang pentingnya bersyukur. Mungkin bagi sebagian orang, waluh kukus hanyalah makanan biasa, atau malah terlihat menjijikkan seperti yang digambarkan oleh sosok Mbak Yati.

Tapi bagi orang lain, itu adalah simbol kasih dan perjuangan di tengah kesederhanaan hidup yang serba terbatas. Dari rasa syukur, kebahagiaan itu bisa tercipta saat orang merasa cukup dengan apa yang ada di hadapannya.

Rasa cukup ini akan terlihat dari cara kita menghargai hal yang dimiliki sekarang. Ainay dan ibunya jadi sosok yang membawa misi syukur ini meski kondisi ekonominya terbatas.

3. Empati dan Kemanusiaan

Salah satu alasan thread ini viral karena mampu membangkitkan empati. Banyak netizen yang tersentuh dengan kisah masa kecil penulis. Rasa kemanusiaan juga ikut disentil dari thread ini agar kita mau belajar menghargai usaha orang lain.

Di sisi lain, kisah ini juga mengajarkan sisi manusiawi bisa menyatukan banyak orang. Di tengah internet yang penuh perdebatan, “Waluh Kukus” menjadi ruang hangat untuk refleksi dan rasa kemanusiaan.

Film “Waluh Kukus”: Harapan Jadi Karya yang Menyentuh Jiwa

Adaptasi film dari thread viral ini diharapkan dapat menyebarkan pesan positif yang lebih luas. Bukan hanya sebagai hiburan, tapi juga tontonan edukatif sekaligus reflektif yang meninggalkan kesan mendalam.

Lebih dari sekadar rekomendasi tontonan, semoga film “Waluh Kukus” bisa seperti waluh kukus itu sendiri yang sederhana, manis, tapi mengenyangkan jiwa dengan kehangatan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak