Benarkah Pelajaran Sejarah Dihapus dari Kurikulum Nasional?

Tri Apriyani | sam edy yuswanto
Benarkah Pelajaran Sejarah Dihapus dari Kurikulum Nasional?
Ilustrasi buku (Shutterstocks)

Berbagai tanggapan pun tumpah ruah begitu saja, misalnya melalui status di media sosial. Intinya mereka berupaya mengkritisi dengan tajam kabar yang belum jelas kebenarannya tersebut.

Sebagai warga masyarakat biasa, saya pun bertanya-tanya dalam hati, benarkah mata pelajaran sejarah akan dihilangkan oleh pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud)? Padahal mata pelajaran sejarah adalah merupakan hal yang sangat penting untuk dipelajari, agar generasi penerus bangsa bisa mengambil hikmah dan pelajaran berharga dari kisah para pejuang kemerdekaan di masa lampau?

Bila ditelusuri, ternyata kabar tentang akan dihapuskannya mata pelajaran sejarah dari kurikulum nasional itu hanya isu alias kabar angin belaka. Melansir dari CNN Indonesia (20/09/2020), Nadiem Makarim, selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) memastikan tak ada rencana untuk menghapus mata pelajaran (mapel) sejarah dalam kurikulum baru yang sedang disiapkan kementriannya. Apa yang disampaikan Mas Menteri ini untuk mengklarifikasi isu diubahnya mapel sejarah sebagai pelajaran tak wajib atau pilihan bagi siswa SMA sederajat.

Isu tersebut, menurut Nadiem, keluar karena ada pemaparan internal yang tersebar ke masyarakat. Salah satunya terkait permutasi penyederhanaan kurikulum yang berkaitan dengan mapel sejarah. Padahal, ada puluhan versi berbeda yang sekarang sedang melalui focus group discussion (FGD) serta uji publik belum tentu permutasi tersebut yang menjadi final.

Nadiem juga menjelaskan bahwa penghapusan mapel sejarah tak mungkin dilakukan. Terlebih kakeknya merupakan salah satu tokoh perjuangan dalam kemerdekaan Indonesia 1945 (CNN Indonesia, 20/09/2020).

Sementara itu, dalam laman Republika.co.id (21/09/2020) Nadiem Makarim juga menegaskan bahwa tidak benar Kemdikbud akan menghapus mata pelajaran sejarah dari kurikulum nasional. Menurutnya, apa yang beredar di masyarakat merupakan salah satu materi yang sedang dibahas Kemdikbud secara internal. Semua materi tersebut belum tentu akan diputuskan secara resmi.

Apa yang dilakukan Kemdikbud benar jika pengkajiannya dilakukan secara terbuka. Ia juga menambahkan, penyederhanaan kurikulum tidak akan dilakukan hingga 2020. Terlebih lagi penghapusan mapel sejarah pada kurikulum 2021.

Agar Pelajaran Sejarah Tak Membosankan

Alih-alih akan menghapus mapel sejarah, justru pihak Kemdikbud tengah berusaha agar mapel sejarah bisa diminati oleh para murid. Sebagaimana dilansir detikNews (20/09/2020) bahwa Nadiem Makarim ingin agar pelajaran sejarah diminati oleh murid-murid, sehingga perlu ada pembaruan dalam kurikulum pendidikan.

“Misi saya sebagai menteri adalah kebalikan dari yang (isu yang) timbul, saya ingin menjadikan sejarah suatu hal yang relevan bagi generasi muda, dengan penggunaan media yang menarik dan relevan untuk generasi kita, agar bisa menginspirasi mereka,” ungkap Nadiem.

Saya tentu sangat sepakat bila mata pelajaran sejarah dikemas dengan cara yang unik dan bahasa yang menarik (tidak kaku dan monoton sebagaimana banyak buku-buku sejarah yang beredar selama ini). Saya sangat yakin bila mapel sejarah dikemas dengan gaya bahasa menarik (semisal dipaparkan dalam bentuk cerita-cerita yang seru atau dengan menggunakan media yang menarik dan relevan sebagaimana dipaparkan oleh Mas Menteri) akan membuat para siswa tidak merasa jemu. Pada akhirnya mereka pun akan merasa tertarik dan penasaran untuk mempelajari sejarah.  

Pentingnya Belajar Sejarah

Klarifikasi yang telah dipaparkan oleh pihak Kemdikbud tersebut tentu melegakan kita semua. Karena yang namanya menghapus mapel sejarah dari kurikulum nasional, apa pun alasannya, itu tidak dibenarkan. Mengingat pelajaran sejarah (baik sejarah tentang kemerdekaan negeri ini maupun sejarah perjuangan Rasulullah Saw. dalam menyebarkan ajaran Islam di muka bumi ini) adalah hal penting yang tak boleh dilupakan, apalagi berniat untuk dihilangkan. 

Sebenarnya, seperti apa definisi sejarah yang sebenarnya? Bicara definisi para tokoh berupaya mengungkapkan pendapatnya masing-masing. Pengertian sejarah menurut Roeslan Abdulgani adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta kemanusiaan di masa lampau beserta kejadian-kejadian, dengan maksud untuk kemudian menilai secara kritis seluruh hasil penelitiannya tersebut, untuk selanjutnya dijadikan perbendaharaan pedoman bagi penilaian dan penentuan keadaan sekarang serta arah proses masa depan (artikelpendidikan.id).  

Ada banyak manfaat yang akan diperoleh dari pelajaran sejarah di masa lampau. Orang yang belajar sejarah, selain akan mendapatkan pelajaran berharga juga akan lebih menghargai jasa-jasa para pahlawan terdahulu. Dari sejarah pula, kita akan belajar bahwa butuh pengorbanan yang besar untuk meraih sesuatu. Misalnya dalam menggapai apa yang kita cita-citakan itu tidak ada yang instan, melainkan butuh proses panjang dan jalan terjal berliku serta perjuangan pantang menyerang dalam menggapainya.

Sitiatava Rizema Putra, dalam buku Perang-perang dalam Sejarah Islam menulis, sejarah memiliki pengaruh yang cukup besar dalam kehidupan manusia di masa yang akan datang. Oleh karena itu, mempelajari kisah sejarah akan memperluas cakrawala pengetahuan kita, sehingga kita semakin bijak dalam menyikapi hidup.

Oleh: Sam Edy Yuswanto, penulis lepas mukim di Kebumen.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak