Angka positif Covid-19 di Indonesia belum kunjung melandai. Hal itu membuat pemerintah kembali memperpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM. Dampaknya, berbagai pekerjaan dan kegiatan belajar masih harus dilakukan di rumah.
Berdasarkan survei pada beberapa media sosial, banyak yang mengeluhkan sistem daring (online) karena kurang efektif. Nah, berikut ini 4 alasannya.
1. Sinyal Buruk
Sinyal buruk menjadi alasan utama mengapa sistem daring dianggap kurang efektif. Pasalnya, tingkat dari sinyal sulit diprediksi. Bisa tiba-tiba tinggi, lalu kembali melemah. Biasanya dipengaruhi oleh cuaca yang juga tak menentu.
Sinyal yang buruk dapat menyebabkan segala bentuk informasi menjadi terhambat. Salah satu contoh, kurang jelasnya audio dan video dari para narator. Akibatnya, banyak orang merasa kurang paham dengan apa yang tengah dibahas pada pertemuan tersebut.
2. Perangkat Kurang Memadai
Selain sinyal, perangkat yang kurang memadai juga menjadi alasan tidak efektifnya sebuah sistem daring. Beberapa contoh, kondisi alat yang mudah panas, baterai bocor, atau memori penyimpanan menipis, sehingga dapat mengganggu performa tiap gadget.
Akibatnya, sistem daring tak bisa dilakukan karena tidak terbukanya aplikasi yang akan dipakai tersebut. Lain hal jika diberi fasilitas mumpuni oleh tempat dimana kamu bekerja atau mengenyam pendidikan.
3. Timbulnya Gangguan Mata dan Nyeri Otot
Cahaya dari layar ponsel dan laptop mampu menimbulkan berbagai penyakit mata. Misalnya, perih, berair, bahkan rabun.
Selain itu, sistem daring juga mengharuskanmu pada posisi yang rentan terkena nyeri otot. Beberapa contoh pada leher dan punggung.
4. Risiko Stres Tinggi
Seperti yang disebutkan, sistem daring cenderung membuat seseorang cepat merasa jenuh dan lelah. Pasalnya, posisi duduk dan mata yang terus-terusan harus fokus pada sebuah layar.
Terlalu sering melihat cahaya gadget dapat merusak mata dan terhubung menuju sel saraf yang bisa memicu sakit kepala hingga stres. Terlebih jika materi yang disampaikan kurang jelas.
Jadi, apakah kamu termasuk yang menganggap sistem daring kurang efektif atau tidak?