Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali memastikan telah menyiapkan bonus untuk para atlet berprestasi yang akan segera bertanding di Paralimpiade Tokyo 2020.
Menpora menegaskan bahwa perhatian yang diberikan pemerintah terhadap kontingen Paralimpiade sama dengan kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.
"Jadi perhatian pemerintah terhadap kontingen Paralimpiade Indonesia pun sama dengan kontingen Olimpiade sebelumnya. Mereka difasilitasi sejak melakukan pemusatan latihan di Solo, saat mengikuti kualifikasi, juga difasilitasi untuk pemberangkatan dan kepulangannya nanti semua akan difasilitasi oleh pemerintah."
"Begitu pula dengan bonus untuk para atlet, apabila nanti mereka mendapatkan prestasi, tentu pemerintah akan menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada mereka pada saatnya nanti," tegas Menpora Amali, dikutip dari CNN Indonesia, Senin (23/8/2021).
Paralimpiade Tokyo 2020 akan dimulai tanggal 24 Agustus sampai 5 Desember 2021 mendatang. Dalam pagelaran kali ini, Indonesia mengirimkan sebanyak 23 atlet dari tujuh cabang olahraga, dimana jumlah ini lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya.
Dalam kesempatan kali ini Kontingen Indonesia ditargetkan untuk membawa pulang lima medali dari Paralimpaide Tokyo 2020. Satu medali emas dan satu medali perak ditarget dari cabang olahraga para bulutangkis, sedangkan tiga medali perunggu diharapkan bisa diraih cabang para powerlifting, para tenis meja, dan para atletik. Target ini diharapkan dapat memperbaiki peringkat klasemen Indonesia dan masuk dalam 60 besar dunia.
Prestasi Indonesia di ajang paralimpiade memang dinilai baik. Pada Paralimpiade Rio de Janeiro 2016, Indonesia berhasil meraih satu perunggu melalui persembahan atlet angkat berat Ni Nengah Widiasih. Berkat prestasinya saat itu, Ia dihujani bonus sebesar Rp 1 miliar dari pemerintah.
"Indonesia termasuk negara yang mengirimkan kontingen ke Tokyo dengan mengikutsertakan 23 atlet untuk tujuh cabor yang dipertandingkan. Saya berharap atlet Paralimpiade kita akan berprestasi di ajang bergengsi multievent olahraga dunia tersebut. Kita menempatkan pembinaan atlet Paralimpiade dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), sama dengan pembinaan atlet pada umumnya," ujar Menpora Zainudin Amali.
Seperti yang diketahui, pemerintah telah memberikan jumlah bonus yang sama kepada para atlet berprestasi Olimpiade dan Paralimpiade Rio de Janeiro 2016, yaitu sebanyak Rp5 miliar untuk peraih medali emas, Rp2 miliar untuk perak, dan Rp1 miliar untuk perunggu.
Adapun pada Olimpiade Tokyo 2021, pemerintah menaikkan bonus sebesar Rp500 juta dari apresiasi yang diberikan di Olimpiade 2016. Para atlet yang belum berhasil meraih medali diberikan apresiasi Rp100 juta.
Namun, hingga saat ini besaran bonus untuk atlet yang akan diberikan kepada para atlet Paralimpiade Tokyo 2020 belum juga diumumkan.
Deputi Chef de Mission, Naek Parulian Washington juga mengatakan bahwa besaran bonus tersebut akan diumumkan nanti dan akan menjadi surprise untuk para Kontingen.