Dua pemain debutan, yakni Miftah Anwar Sani dan Ramai Melvin Rumakiek menjadi pembeda dalam pertandingan babak play off pertama kualifikasi Piala Asia 2023 melawan Taiwan.
Meskipun belum pernah sekalipun memperkuat timnas Indonesia, kedua pemain tersebut langsung mendapatkan kepercayaan dari coach Shin Tae-Yong untuk mengisi line-up yang dipersiapkannya. Sontak, masuknya dua nama tersebut menjadi sebuah kejutan bagi para pecinta sepak bola nasional yang menyaksikan pertandingan tersebut.
Sebuah keheranan yang wajar, karena selain belum familiar, di posisi yang ditempati kedua pemain tersebut juga masih terdapat nama-nama yang lebih berpengalaman di level internasional.
Seperti misal, pada posisi bek kiri yang ditempati oleh Miftah Sani, setidaknya terdapat nama-nama seperti Pratama Arhan atau Vava Mario Yagallo yang bisa diplot sebagai bek kiri dan sudah kenyang pengalaman bersama dengan timnas kelompok umur.
Pun demikian dengan posisi yang dipercayakan kepada Ramai Melvin Rumakiek. Di sana bercokol nama-nama tenar seperti Egy Maulana Vikri (yang akhirnya masuk menggantikan Melvin Rumakiek karena cedera), Kadek Agung, Syahrian Abimanyu, hingga Adam Alis Setyano yang tentu memiliki pengalaman internasional yang lebih banyak daripada Ramai Rumakiek.
Namun, semua pikiran minor yang menghinggapi para pecinta timnas Indonesia akhirnya pudar setelah pertandingan dimulai. Meski bermain sebagai debutan, kedua pemain tersebut tak menunjukkan permainan yang canggung.
Bahkan, keduanya menjadi pembeda bagi timnas Indonesia melalui kolaborasi permainan keduanya. Kedua debutan di timnas ini akhirnya menunjukkan kemampuan terbaiknya yang membuat Shin Tae Yong kepincut dan mempercayakan caps perdana mereka.
Berawal dari akselerasi Miftah Anwar Sani di sisi kanan pertahanan Taiwan, pemain Barito Putera tersebut mengirimkan umpan terukur ke area pertahanan Taiwan. Melvin Rumakiek yang menerima umpan tersebut, berhasil memperdaya dua pemain lawan dengan first touch ajaibnya.
Bahkan, dengan cerdik pemain Persipura Jayapura tersebut menempatkan bola di sela-sela kaki kiper Taiwan untuk membuka keunggulan timnas Indonesia pada menit ke-19. Sebuah gol yang berkelas dari pemain debutan dengan usia yang belum genap 20 tahun, dan membawa terbang semua impresi pesimis dari para pendukung timnas di awal laga.
Pertandingan antara Indonesia melawan Taiwan sendiri pada akhirnya berkesudahan dengan skor 2-1. Satu gol lainnya bagi skuat Garuda diciptakan oleh kapten tim Evan Dimas pada menit ke-51, dan gol balasan Taiwan dicetak oleh Hsu Heng Pin ketika pertandingan memasuki masa injury time babak kedua.