Fase menjalin hubungan dengan pasangan pasti ada pasang surutnya. Di satu keadaan, kita bisa merasa dicintai dan diberi kasih sayang penuh oleh pasangan, namun di keadaan lain kita bisa merasakan sebaliknya. Fase-fase tersebut bisa menjadikan seseorang merasa bahwa hubungan tersebut tidak harus dipertahankan karena merasa kurang dihargai dan tidak diperhatikan.
Padahal, fase tersebut bisa membawa hubungan menjadi lebih serius lagi karena sudah mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing. Karena mempertahankan ego masing-masing, banyak pasangan yang memutuskan mengakhiri hubungan karena kurangnya komunikasi dan rasa menghormati satu sama lain padahal masih memiliki rasa saling menyayangi.
Akibatnya, sering muncul rasa gagal "move on" karena menyesal sudah mengakhiri hubungan. Selain menyesal, mungkin ini ada alasan lain mengapa kamu sulit untuk move on.
Berikut 5 alasan kamu sulit move on:
1. Masih berharap kembali
Penyesalan bukan hanya karena sudah melakukan sesuatu, namun juga bisa muncul ketika kita memilih untuk tidak melakukan sesuatu. Setelah putus dari pasangan, banyak orang yang masih berharap untuk memperbaiki hubungan dan kembali menjadi pasangan seperti sediakala.
Faktanya, orang yang merasa ditinggalkan biasanya enggan untuk menjalin hubungan kembali dengan mantan karena merasa tidak dihargai dan sudah ditinggalkan. Hal ini tentu saja membuat orang risih bahkan bisa membenci mantannya karena sudah disepelekan dan ditinggalkan.
2. Menyalahkan diri sendiri
Hal lain yang membuat kita sulit move on adalah menyalahkan diri sendiri. Banyak orang yang menyalahkan diri sendiri karena diselingkuhi, dikhianati, atau diberikan trauma mendalam dari mantan.
Padahal, perbuatan seperti itu tidak datang dari diri kita, melainkan kesalahan orang yang telah mengkhianati kita.
Oleh karena itu, ada baiknya untuk berhenti menyalahkan diri sendiri dan fokus untuk membangun diri sehingga kita bisa menemukan pasangan yang lebih baik dari sebelumnya.
3. Belum memaafkan
Alasan seseorang memutuskan hubungan biasanya bermacam-macam, ada yang merasa sudah tidak cocok, atau mungkin ada alasan lain seperti kehadiran orang ketiga.
Pihak yang merasa dikhianati biasanya merasa kecewa dan menyimpan dendam tersendiri. Hal ini menyulitkan kita untuk memaafkan orang yang sudah menyakiti hati, sedangkan masa depan harus kita mulai tata sejak dini.
4. Tidak bisa menerima keadaan
Kita mungkin belum terlalu paham tentang keadaan seseorang yang baru mengakhiri hubungan dengan pasangan.
Biasanya, mereka yang sulit move on tidak bisa menerima bahwa mereka tidak memiliki pasangan lagi dan harus mulai menjalani hari-hari selanjutnya sebagai orang berstatus single.
Mereka biasanya cenderung merasa kesepian bahkan bisa mengalami depresi karena tidak ada orang yang menemani mereka.
5. Berharap mantan meminta maaf
Kesalahan apapun di dalam hubungan sebelumnya adalah masa lalu dan kita harus tetap maju menjalani hidup selanjutnya. Daripada berharap mantan pasangan meminta maaf atas kesalahan yang pernah terjadi, lebih baik untuk mulai mengubah mindset bahwa masa lalu adalah hal yang harus kita terima tanpa validasi dari orang lain.
Memang perasaan sedih, kecewa, marah bercampur menjadi satu saat kita harus mengakhiri hubungan yang sudah dijalani sejak lama. Namun untuk kebaikan satu sama lain, ada baiknya untuk mempertimbangkan apakah hubungan bisa dipertahankan atau tidak.