MotoGP Mandalika 2022: Ekonomi NTB Menggeliat atau Jalan di Tempat?

Ayu Nabila | Trismayarni Elen
MotoGP Mandalika 2022: Ekonomi NTB Menggeliat atau Jalan di Tempat?
Foto udara sejumlah pekerja mengerjakan pengaspalan ulang tikungan ke-17 lintasan Pertamina Mandalika International Street Circuit di KEK Mandalika, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (5/3/2022). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/wsj.

MotoGP tahun 2022 memberi kesan tersendiri bagi pecinta MotoGP tanah air, karena tahun ini sirkuit Mandalika menjadi salah satu sirkuit pelaksana MotoGP. Sirkuit Mandalika menjadi sirkuit yang membanggakan bagi seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) pada khususnya.

Sirkuit Mandalika memiliki beberapa kelebihan dibanding sirkuit Sepang-Malaysia, karena memiliki konsep sirkuit jalan raya yang mana tetap bisa digunakan sebagai jalur wisata di luar pagelaran balap.

Hal yang paling mengesankan adalah sirkuit Mandalika di kelilingi pemandangan indah dan bertempat di Desa Kuta, Lombok Tengah, NTB yang memiliki keindahan permukaan dan bawah laut eksotis, dengan pemandangan di antara pantai Seger serta pantai Mawun.

Lantas, bagaimana dampak Sirkuit Mandalika bagi ekonomi NTB?

Dampak Bisnis

MotoGP Mandalika tahun 2022, memberi harapan yang tinggi untuk dapat meningkatkan geliat ekonomi melalui pariwisata. Karena Lombok-NTB memang dikenal dengan objek wisata yang tidak kalah dengan Bali

Sejak Desember 2021, ketika kepastian sirkuit Mandalika menjadi salah satu sirkuit tahun 2022, maka animo penonton yang ingin menyaksikan langsung mulai terasa.

Kabar tersebut didapat dari informasi yang berkembang bahwa penginapan full booked untuk periode Maret 2022. Bahkan tidak sedikit pemberitaan yang menginformasikan bahwa dampak WSBK tahun 2021 sangat terasa bagi pertumbuhan ekonomi wilayah NTB. Informasi ini seharusnya menjadi kabar gembira.

Namun, jika diamati langsung pada beberapa penginapan di wilayah NTB, tingkat booking hotel masih sangat rendah, masih banyak penginapan yang kosong untuk periode 18-20 Maret 2022. Oleh karena itu, penginapan yang dimaksud dengan “full booked” kemungkinan yang berada di wilayah Bali.

Bisa dikatakan bahwa mayoritas calon penonton MotoGP Mandalika yang sudah mengantongi tiket menonton memilih tinggal di Bali. Hal ini menggambarkan dari sisi pariwisata bahwa peningkatan ekonomi signifikan selama perhelatan MotoGP Mandalika menjadi milik Bali bukan NTB.

Banyak travel agent yang begitu gencar mempromosikan paket wisata ke Bali. Misalnya ada travel agent yang memberikan paket wisata Bali-Lombok dengan nilai Rp9.000.000 termasuk akomodasi dan transportasi seperti tiket penerbangan dari Jakarta - Bali, tiket masuk event MotoGP untuk 3 hari, sampai menginap di hotel bintang 4 di Bali.

Menjadi sebuah catatan evaluasi tersendiri bagi Pemerintah Daerah (Pemda) NTB, agar kedepannya bisa lebih siap menyambut dan mengambil peluang yang besar dari event skala Internasional ini. Bukan hanya sekadar jadi “pemandu sorak/penggembira” di hari H event sebesar ini. NTB harus mengambil peran sebagai pelaku/pemain bisnisnya dibanding penonton.

Seperti kebijakan yang menyarankan semua ASN Pemprov/Pemkab/Pemkot se-NTB, Polda NTB, Danrem, Danlanal, Danlanud NTB juga BUMN dan BUMD untuk bisa berpartisipasi dengan turut menyaksikan MotoGP di sirkuit Mandalika secara langsung dengan membeli tiket menonton. 

Terkesan kebijakan ini hanya untuk menarget kesuksesan sesaat, agar event MotoGP Mandalika begitu meriah karena penuhnya kunjungan penonton yang berada di tempat event. 

Sebab, jika diperhatikan kondisi sebenarnya, mayoritas masyarakat NTB yang lokasinya tidak jauh dari Sirkuit Mandalika seperti kota Mataram, kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Utara belum merasakan dampak perhelatan WSBK 2021 dan MotoGP 2022.

Misalnya di wilayah kota Mataram, banyak masyarakat yang masih dalam kondisi perekonomian sulit, hingga banyak masyarakat memilih berjualan di area Taman Mataram, karena menurut mereka kondisi ekonomi semakin terjepit. 

Diperkuat data BPS bahwa pertumbuhan ekonomi per Q4 tahun 2021 periode Oktober – Desember 2021 bahwa dari sisi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), kelompok provinsi di Pulau Bali dan Nusa Tenggara, yang geliat pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh kegiatan pariwisata, hanya memberi kontribusi sebesar 0,07% (c-to-c). 

Target Wisatawan Nusantara

MotoGP Mandalika tahun 2022 memang terlalu dini untuk menilai dampak secara ekonomi bagi NTB khususnya, karena tahun 2022 merupakan tahun pertama perhelatan MotoGP. Sementara, MotoGP akan berlangsung setiap tahunnya.

Sehingga harapan terbesarnya adalah multiplier effect jangka panjang dengan banyaknya wisnus yang berkunjung ke NTB, baik ketika event berlangsung dan setelahnya, agar Lombok dan NTB lebih dikenal. 

Oleh karena itu, Pemda NTB tidak bisa terus-terusan berharap stimulus dari Pemerintah Pusat, seperti berharap discount dari tiket penerbangan milik pemerintah seperti Garuda. Mengingat sudah beberapa tahun terakhir bahwa PT Garuda Indonesia mengalami beban berat dari sisi finansial. 

Pemda NTB bisa mengerahkan kekuatan penuh dari travel agent, seperti yang tergabung dalam Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) NTB untuk menggarap bersama iklan dan promosi untuk menaikan sebaran informasi terkait daya tarik objek wisata di Lombok dan NTB, dengan melibatkan banyak public figure tanah air, agar tepat sasaran.

Lombok-NTB tidak harus meniru format yang dilakukan Bali dalam beriklan dan promosi. Setiap daerah memiliki keunikan dan ciri khasnya sendiri. Lombok merupakan salah satu Destinasi Halal Prioritas Nasional, maka seharusnya NTB bisa lebih mengeksplore objek-objek wisata dan produk Halal yang dapat menarik lebih banyak wisnus dan wisman (Asia dan Eropa).

Seperti pada kesempatan Indonesia-Europe Business Forum pada tanggal 1 Maret 2022 yang lalu, bahwa telah ditandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Jaminan Produk Halal antara Kemenag RI dengan Kemenlu dan Perdagangan Hongaria.  Sehingga produk barang dan jasa Halal bisa terus digencarkan.

Pemerintah Provinsi NTB beserta jajaran Pemerintah Kota/Kabupaten harus sedikit berlari untuk mencari formulasi terbaru, agar setelah event MotoGP Mandalika Maret 2022 ini tingkat kunjungan wisman dan khususnya wisnus meningkat signifikan. Dan menjadikan NTB sebagai provinsi yang tumbuh juga tangguh pasca pandemi dengan berjalannya pemulihan ekonomi.

Trismayarni Elen, S.E., M.Si

Praktisi dan Akademisi Akuntan, Pemerhati Bisnis dan Keuangan UMKM

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak