Presiden China Xi Jinping menerima kunjungan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Beijing, Kamis (15/6/2023). Pada kesempatan tersebut Xi Jinping menyampaikan beberapa poin di antaranya adalah mendukung kemerdekaan Palestina sebagai sebuah negara yang utuh dan juga mendukung Jerusalem sebagai ibu kota negara Palestina.
Tidak hanya mendukung Palestina menjadi negara yang merdeka, Xi juga menegaskan bahwa China mendukung penuh Palestina sebagai anggota penuh pada United Nations atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"China mendukung penuh kemerdekaan Palestina. Kami selalu dengan tegas mendukung rakyat Palestina untuk mendapatkan hak-hak mereka kembali. China juga mendukung Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB," ujar Xi Jinping, dikutip dari Gulf News, Kamis (15/6/2023).
Xi Jinping juga turut menambahkan bahwa solusi untuk Palestina adalah pembentukan negara Palestina merdeka dengan ibu kota di Jerusalem.
Dalam kesempatan tersebut Xi Jinping juga mengajak masyarakat Internasional untuk meningkatkan bantuan dan pembangunan untuk Palestina.
Hal tersebut telah dimulai oleh China dengan sepakat untuk melebarkan kerja sama antar kedua negara. Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman bilateral dalam bidang ekonomi.
Sejalan dengan Xi Jinping, Menteri Luar Negeri China menambahkan bahwa siap membantu negosiasi perdamaian antara Israel dengan Palestina yang terus mengalami ketegangan. Dalam hal tersebut Menteri Luar Negeri China Qin Gang akan mendukung upaya tersebut secepat mungkin.
Kerja sama dalam pemulihan perdamaian antara Israel dan Palestina tersebut sempat disinggung Xi Jinping saat bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam kunjungannya ke Arab Saudi. Saat itu Xi jinping menjanjikan kerja sama untuk menemukan solusi dari masalah yang sedang dihadapi oleh Palestina.
Dalam kunjungan Presiden Palestina ke China, pihak China menyebut Mahmoud Abbas merupakan sahabat lama dan teman baik dari orang-orang China.
Selain itu, China juga tegas dan mantap mendukung tujuan rakyat Palestina untuk memulihkan hak-hak nasional mereka yang sah yaitu mendapatkan kemerdekaan mereka.
"Dia adalah kepala negara Arab yang diterima oleh China tahun ini, sepenuhnya mewujudkan hubungan baik China-Palestina tingkat tinggi, yang secara tradisional bersahabat," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin.