Yoursay Talk kembali lagi dengan pembahasan yang sangat menarik. Siapa sekarang ini yang tidak menggunakan sosial media? Hampir semua umur dan semua kalangan pasti memiliki akun media sosial.
Pada live instagram di akun @yoursay.id bersama @nomojowo yang digelar pada Rabu (25/10/2023), bersama narasumber Fitri Apriani selaku owner Nomojowo, dibahas berbagai hal menarik seputar dunia media sosial dan kreator konten.
Fitri Apriani mengawali live ini dengan menceritakan asal mula munculnya ide Nomojowo ini. Nomojowo sendiri merupakan sebuah brand makanan yang terkenal di kalangan mahasiswa dan anak muda Yogyakarta.
“Awalnya bisa dibilang the power of kepepet ya, Nomojowo ini ada waktu pandemi. Waktu itu tuh aku pas udah gak kerja, jadi ibu rumah tangga aja. Jadi ya, kita gimana caranya nyambung hidup gitu, jadi kita mulainya juga dari yang PO PO gitu, ditawarin ke temen temen dulu,” ujar Fitri Apriani menceritakan awal mula berjalannya bisnis makanan ini.
Fitri Apriani juga mengatakan bahwa awalnya Nomojowo tidak langsung terjun ke media sosial, tetapi tersebar melalui mulut ke mulut. Ia mulai mencoba membuat sosmed dan meluaskan jangkauan pembeli dengan mendaftar pada berbagai aplikasi ojek online untuk pesan antar.
Peran penting sosmed terhadap sebuah brand
Fitri Apriani mengungkapkan pendapatnya tentang pentingnya sosmed atau sosial media di masa sekarang. Semua informasi yang kita dapatkan sebagian besar berasal dari sosmed.
Ia juga mengungkapkan bahwa seorang konten kreator atau pelaku usaha harus mengikuti perkembangan digital serta mampu menyesuaikan.
“Mulainya dulu dari instagram, trus mengikuti perkembangannya. TikTok mulai up lagi. Kita mencoba untuk gak cuman di instagram aja, kita memperluas jangkauan ke TikTok juga,” ujar Fitri Apriani.
Cara menentukan target pembeli
“Mulai dari Nomojowo-nya dulu aja, ketahui market segmennya ke mana. Nomojowo lebih ke harganya yang pas di mahasiswa, berarti penikmatnya anak-anak kuliah, sekolah, otomatis kan anak-anak muda. Jadi saya targetkan ya ke situ. Mereka juga main instagram, TikTok. Paling utama tetap tentukan targetnya ke siapa dulu kita mau melepaskan ‘peluru-peluru ajaib ini’,” jelas Fitri Apriani ketika ditanya tentang cara menentukan target pasar dan sasaran pembeli.
Ia juga menjelaskan cara mengukur keberhasilan suatu konten. Dilihat dari feedback yang didapat, apakah jangkauannya semakin luas. Tujuan dari branding adalah untuk membuat lebih banyak lagi orang yang tahu tentang suatu produk.
“Ada gak feedback buat kita, semakin panjang gak jangkauannya. Tujuan branding kan biar banyak orang yang tau, semakin banyak orang yang datang,” terang owner Nomojowo tersebut.
Sebuah bisnis tanpa sosial media?
Fitri Apriani juga mengungkapkan pendapatnya tentang kemungkinan bisa atau tidaknya sebuah bisnis berkembang tanpa sosial media. Ia menjawab bahwa hal tersebut mungkin saja, karena nyatanya ada beberapa tempat makan yang tetap ramai pembeli meski tidak melakukan promosi bahkan tidak memiliki media sosial.
“Bisa, nyatanya banyak UMKM yang bisa berkembang tanpa sosmed. Contoh ibu saya saja gak tau instagram. Tergantung targetnya, tentukan targetnya. Banyak kuliner yang gak ada instagram, TikTok, tapi selalu rame. Sosmed itu penting, tapi balik lagi dari segi rasa dan sejenisnya juga penting. Selain memanfaatkan sosial media, kita juga perlu controlling produk kita, menjaga kualitas produk,” jelas Fitri Apiani kemudian.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS