Baca 10 detik
- Plt. Menteri BUMN Dony Oskaria telah melaporkan kepada Presiden Prabowo bahwa proses transisi kepemimpinan di Kementerian BUMN berjalan lancar dan kebijakan era Erick Thohir akan dilanjutkan.
- Dony menegaskan bahwa wacana peleburan Kementerian BUMN dengan Danantara sama sekali tidak dibahas dalam pertemuannya dengan Presiden.
- Penunjukan Dony sebagai Plt. Menteri BUMN dianggap tepat karena memiliki rekam jejak yang kuat dan dinilai mampu menjaga momentum transformasi BUMN.
Pelaksana Tugas (Plt.) Menteri BUMN Dony Oskaria telah melaporkan langsung perkembangan transisi kepemimpinan di Kementerian BUMN sekaligus kinerja Danantara kepada Presiden Prabowo Subianto. Pertemuan tersebut terselenggara di Istana Kepresidenan RI, Jakarta pada Jumat (19/9/2025) malam.
Antara News melaporkan, Dony bertemu Presiden beberapa jam sebelum Kepala Negara beserta rombongan terbatasnya berangkat ke Osaka, Jepang. Ia menegaskan bahwa proses serah terima jabatan di lingkungan BUMN berjalan lancar.
“(Saya) melaporkan semua berjalan dengan baik terutama di Danantara, dan BUMN juga sudah terjadi serah terima,” jelas Dony usai bertemu Presiden di Istana.
Menurutnya, keberlanjutan kebijakan yang telah dijalankan Erick Thohir saat masih menjabat Menteri BUMN akan tetap dijaga. Dony menegaskan bahwa tugas-tugas yang diberikan kepada pendahulunya akan diteruskan tanpa hambatan berarti.
Ia menambahkan, “Kita pastikan bahwa semua berjalan dengan baik."
Dony Pastikan Presiden Tak Bahas soal Peleburan BUMN dan Danantara

Salah satu isu yang sempat mencuat adalah wacana peleburan Kementerian BUMN dengan Danantara. Namun, Dony membantah adanya pembahasan tersebut dalam laporannya kepada Presiden.
“Tidak dibahas,” jawabnya singkat.
Dony menambahkan bahwa Presiden Prabowo belum mengeluarkan arahan apapun terkait hal tersebut. Ia menegaskan prioritas saat ini adalah memastikan kinerja kementerian tetap berjalan.
“Saya belum mendapatkan arahan, yang penting kita jalan dulu,” tegasnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Dony juga menekankan pentingnya kesinambungan agenda transformasi yang sudah dijalankan. Dirinya berkomitmen untuk menjaga ritme perbaikan di BUMN agar tetap sesuai jalur.
Pergantian pucuk pimpinan di Kementerian BUMN bermula dari Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 96P Tahun 2025 yang dikeluarkan pada 8 September 2025. Keppres itu menetapkan pemberhentian Erick Thohir sebagai Menteri BUMN sekaligus pengangkatan dirinya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Kemudian pada 17 September 2025, Presiden Prabowo menunjuk Dony Oskaria yang saat itu menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN untuk menjadi Plt. Menteri BUMN. Penunjukan ini tercantum dalam surat pemberitahuan dari Menteri Sekretaris Negara bernomor B-20/M/S/AN.00.03/09/2025.
Surat tersebut beredar pada Jumat (19/9/2025) dan dikonfirmasi langsung oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi. Ia memastikan bahwa transisi berjalan tertib sesuai arahan Presiden.
Rekam Jejak dan Modal Strategis Dony
Pengamat politik dari Indonesia Political Review (IPR), Iwan Setiawan, menilai penunjukan Dony sebagai Plt. Menteri BUMN merupakan langkah tepat. Menurutnya, Dony memiliki pengalaman panjang di sektor keuangan, aviasi, pariwisata, hingga perannya sebagai COO Danantara.
“Beliau memiliki rekam jejak yang kuat, baik di perusahaan swasta maupun BUMN, dan terbukti berhasil memimpin berbagai entitas strategis. Dengan latar belakang itu, kita optimistis beliau mampu menjaga kesinambungan pembenahan dan penguatan BUMN,” jelas Iwan.
Iwan juga menilai bahwa kapasitas ganda Dony sebagai pejabat di Danantara dan BUMN bisa menjadi jembatan strategis. Hal ini memungkinkan sinkronisasi kebijakan pemerintah dengan kebutuhan industri berjalan lebih efektif.
“Sebagai COO Danantara sekaligus wakil menteri BUMN, Dony memiliki kapasitas untuk menghubungkan kebijakan pemerintah dengan kebutuhan industri. Itu modal penting dalam mempercepat transformasi BUMN menjadi lebih modern, adaptif, dan kompetitif,” tandasnya.
Meski isu peleburan BUMN dan Danantara sempat mencuat, Dony Oskaria menegaskan hal tersebut belum pernah dibicarakan dalam pertemuannya dengan Presiden Prabowo. Saat ini, fokus utamanya adalah memastikan keberlanjutan kebijakan dan transformasi yang sudah berjalan di tubuh BUMN.