PBNU Soroti Tayangan 'Xpose Uncensored', TRANS7 Sampaikan Permohonan Maaf

Hikmawan Firdaus | Mira Fitdyati
PBNU Soroti Tayangan 'Xpose Uncensored', TRANS7 Sampaikan Permohonan Maaf
Potret Permohonan Maaf Direktur Produksi TRANS7 (YouTube/@TRANS7Official)

Sebuah tayangan dalam program ‘Xpose Uncensored’ di stasiun televisi TRANS7 menuai sorotan publik setelah dinilai menyinggung marwah pondok pesantren.

Tayangan yang disiarkan pada Senin (13/10/2025) tersebut mendapat perhatian serius dari Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, yang menilai isi program itu telah merendahkan marwah tokoh dan lembaga pondok pesantren.

Menanggapi hal tersebut, pihak TRANS7 segera menyampaikan permohonan maaf secara terbuka. Melalui unggahan video di kanal YouTube resmi, Direktur Produksi TRANS7 menyatakan penyesalan atas kelalaian yang terjadi dan menegaskan komitmen untuk lebih berhati-hati dalam penyajian konten ke depan.

PBNU Nyatakan Keberatan atas Tayangan 'Xpose Uncensored'

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, dalam sebuah unggahan video melalui kanal YouTube NU Online pada Selasa (14/9/2025), menyatakan keberatan terhadap tayangan TRANS7 dalam program 'Xpose Uncensored' yang disiarkan pada Senin (13/10/2025).

Tayangan TRANS7 itu isinya secara terang-terangan melecehkan bahkan menghina pesantren, menghina tokoh-tokoh pesantren, yang juga tokoh yang dimuliakan oleh Nahdlatul Ulama,” ungkap Yahya dalam video tersebut.

TRANS7 Sampaikan Permohonan Maaf

Direktur Produksi TRANS7, Andi Chairil, menyampaikan permohonan maaf melalui unggahan video di kanal YouTube @TRANS7Official pada Rabu (14/10/2025). Ia mengungkapkan penyesalan mendalam atas salah satu tayangan yang dinilai merendahkan marwah pesantren.

Berkaitan dengan isi berita salah satu program di TRANS7 yang menyangkut Pondok Pesantren Lirboyo, pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada Pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo, Kyai Haji Anwar Manshur beserta keluarga besar. Juga para pengasuh, santri, dan alumni dari Pondok Pesantren Lirboyo,” ujarnya.

Andi mengakui adanya kelalaian dalam proses sensor terhadap materi yang berasal dari pihak luar. Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak berlepas tangan atas kesalahan tersebut dan telah menyampaikan permohonan maaf langsung kepada pihak pondok.

Kami mengakui kelalaian dalam isi pemberitaan itu, di mana kami tidak melakukan sensor yang mendalam secara teliti terhadap materi dari pihak luar. Namun, kami tidak berlepas tanggung jawab atas kesalahan tersebut,” tambahnya.

Ia juga menuturkan bahwa pada Senin (13/10/2025) malam, pihaknya telah bertemu langsung dengan salah satu putra Kyai Haji Anwar Manshur, yakni Gus Adib, untuk menyampaikan permohonan maaf.

Keesokan harinya, Selasa (14/10/2025), permohonan maaf resmi juga disampaikan melalui pesan WhatsApp kepada keluarga pimpinan pondok.

Tindakan Tegas dan Komitmen TRANS7

Pada Rabu (15/10/2025), Andi kembali menegaskan permohonan maaf tersebut dalam video di kanal YouTube @TRANS7Official. Ia menyampaikan bahwa pihaknya telah memutus kerja sama dengan rumah produksi yang membuat tayangan itu sebagai bentuk tanggung jawab dan evaluasi mendalam.

Dan TRANS7 sudah menjatuhkan sanksi pemutusan kerja sama kepada rumah produksi yang membuat tayangan tersebut,” ujarnya.

Selain itu, TRANS7 juga berencana melakukan silaturahmi dan permohonan maaf secara langsung kepada pimpinan pondok pesantren.

Hari ini, kami melaksanakan agenda bersilaturahmi dan meminta maaf secara langsung dengan Pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo,” tulis dalam keterangan video tersebut.

Tindakan ini sebagai bentuk itikad baik yang dilakukan TRANS7 dalam menunjukkan komitmen mereka menjaga kepercayaan publik, serta kesungguhan untuk terus memperbaiki diri demi menghadirkan tayangan yang lebih berkualitas dan menghormati nilai-nilai masyarakat.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak