Di SD Negeri Karangmloko 1, perhatian terhadap kesehatan emosional murid diwujudkan melalui sebuah kegiatan sederhana namun bermakna bernama Kartu Petik Lara.
Program ini diinisiasi oleh Rr. Khoiry Nuria Widyaningrum, S.Pd., M.Pd., bersama para guru sebagai bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan psikologis anak, sekaligus memberikan ruang bagi murid untuk mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang lebih ringan dan menyenangkan.
Berbeda dari kegiatan refleksi pada umumnya, Kartu Petik Lara dikemas dalam bentuk permainan. Sejumlah kartu berisi pertanyaan sederhana seputar perasaan, pengalaman harian, atau hal-hal yang sedang dipikirkan murid.
Kartu-kartu tersebut ditumpuk dalam satu set, kemudian murid secara bergiliran mengambil satu kartu secara acak.
Setelah kartu diambil, murid tidak membacanya sendiri. Kartu tersebut dibacakan oleh temannya, sehingga proses ini menjadi ruang kecil untuk saling mendengar dan memahami.
Pertanyaannya ringan namun bermakna, seperti “Apa yang membuatmu tersenyum hari ini?”, “Siapa yang kamu ingat pagi ini?”, atau “Apa hal kecil yang membuatmu sedih minggu ini?”
Menurut Ibu Nuri, metode ini membantu murid mengungkapkan isi hati tanpa merasa canggung atau terbebani.
“Tidak semua anak berani bicara langsung tentang perasaannya. Tapi lewat permainan seperti ini, mereka jadi lebih santai,” jelasnya.
Setelah pertanyaan dibacakan, murid yang mendapat giliran akan menjawab secara singkat. Selain itu, permainan ini dilengkapi dengan lembar penilaian yang diisi oleh teman atau pasangan bermain.
Mereka mencentang kolom “terjawab” jika pertanyaan berhasil dijawab, atau kolom “tidak terjawab” jika murid belum mampu bercerita. Lembar-lembar ini kemudian dikumpulkan kepada guru sebagai bahan pemantauan kondisi emosional anak.
Melalui penilaian sederhana ini, guru dapat melihat pola keterbukaan murid, siapa yang mudah menyampaikan perasaan, siapa yang masih cenderung menutup diri, dan siapa yang membutuhkan perhatian lebih. Hasil ini menjadi bahan refleksi bagi guru dalam melakukan pendampingan lanjutan.
Kartu Petik Lara berfungsi sebagai jembatan yang membantu guru membaca perubahan emosi murid, sekaligus mengajarkan anak untuk saling mendengarkan.
Pendekatan ini tidak hanya mengenalkan murid pada kemampuan mengelola emosi, tetapi juga menumbuhkan empati antarteman di dalam kelas.
Bagi Ibu Nuri dan para guru, kegiatan ini bukan sekadar permainan. Kartu Petik Lara menjadi ruang aman bagi anak untuk membuka diri, sembari memperkuat hubungan sosial dan emosional di lingkungan sekolah.
Dengan cara yang sederhana dan menyenangkan, program ini membantu murid belajar berbagi perasaan dan memahami bahwa emosi mereka adalah sesuatu yang penting dan layak dihargai.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS