Bolehkah aku mengirimimu puisi, Laksmi?
Bila mau, bacalah saat kau berhasil mengurai gemigil
Sebab ini puisi aku tulis
Ketika tongkol pisang jatuh dari batang,
Bercampur doa sebentang alam
Sebagai bekal kabar dari seberang
Bolehkah aku mengirimmu puisi, Laksmi?
Bila mau, akan kupadamkan separuh bulan
Biar sinarnya selalu membersamaimu
Agar engkau tak kedinginan di situ
Namun, Laksmi
Bila kau tak mau
Ini terakhir kali puisiku jatuh satu-satu
Ke atas jejak kakimu itu
Di sana ia bertemu malaikat
Mencatat doaku yang gagap;
Moga-moga kau bahagia di kota yang tak pernah senyap
Raung, 2021