Tangisan Rindu dari Pulau Rantau

Hernawan | Filsa
Tangisan Rindu dari Pulau Rantau
Ilustrasi merenung (Pixabay).

Entah sudah berapa lama aku pergi meninggalkan buaian bunda.

Mencoba mengais sebongkah penambah harta.

Tangan melambai namun tak sampai.

Membendung tangis demi impian yang digapai.

Rayuan rindu yang kian meresahkan.

Terpaku keadaan yang tak bisa jadi acuan.

Aku hanya bisa termenung.

Menahan rindu yang kian menggunung.

Berharap pak pos mengantarkan suratnya.

Supaya keluarga bisa membacanya.

Cepatlah reda wahai semesta.

Aku rindu dekapan sanak keluarga.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak