Digitalisasi membuat semua orang jadi semakin kreatif memanfaatkan dunia digital untuk berbagai macam kepentingan. Saat ini juga semakin banyak kesempatan berkarier di dunia digital. Masuk ke dunia profesional, tentu kita harus bisa mengimbanginya dengan skill baru yang makin terasah. Apakah kamu salah satu orang yang ingin menjadikan hobi sebagai profesi? Nah bagi yang hobi menulis nih, kamu harus paham tentang sebuah seni menjual melalui tulisan. Kamu perlu menambah dan mengasah passionmu itu dengan skill baru. Salah satunya ya skill tentang copywriting.
Febri Asiani menulis sebuah buku “Persuasive Copywriting: Sebuah Seni Menjual melalui Tulisan” (Quadrant, 2020). Bahasan yang ringan di buku ini memberikan pencerahan bagi kamu yang hobi menulis dan ingin memanfaatkan passionmu ini di dunia pekerjaan yang lebih profesional. Cocok sekali kan di era sekarang yang serba digital, banyak perusahaan yang akan memanfaatkan bakatmu ini.
Febri juga membagikan rahasia agar tulisanmu memikat. Bukan lagi untuk memenuhi kesenanganmu sendiri. Ingat kata-kata yang selalu diulang di setiap pertemuan? “Pekerjaan yang paling menyenangkan adalah hobi yang dibayar.” Mungkin inilah jalanmu.
Pemasaran di era digital seperti sekarang, diperlukan komunikasi pemasaran yang lebih kreatif. Nah, copywriting adalah salah satu bahasa komunikasi yang membantu pemasaran suatu produk atau jasa secara online. Copywriting itu memiliki kekuatan narasi, teks, atau diksi dari sebuah iklan yang banyak orang terpengaruh untuk berbuat seperti yang dikehendaki pesan iklan tersebut (halaman 83).
Unsur penting yang harus ada dalam copywriting adalah menarik perhatian, memotivasi, meyakinkan, dan mengubah perilaku konsumen. Tujuannya tentu untuk menyampaikan pesan penjualan, penguatan citra positif dari suatu merk atau brand, meningkatkan profit bisnis penjualan, dan bisa juga sebagai corporate campaign.
Ada berbagai jenis copywriting, di antaranya pesan iklan itu ditulis dengan copy to the point, yaitu langsung menuju fokus utama mengenai produknya. Kedua, melalui story telling atau bercerita. Ketiga menggunakan percakapan, bisa dari bahasa percakapan yang digunakan sehari-hari yang bisa menarik perhatian.
Keempat bisa dengan menguraikan secara detail penjelasan mengenai produk. Selanjutnya dengan menggunakan gaya bahasa yang puitis, tujuannya untuk membangkitkan sisi sentimental dari dalam diri manusia. Yang terakhir bisa menggunakan copy penolakan, cara ini seolah mencegah orang agar tidak menggunakan produk yang ditawarkan.
Ada banyak komponen yang perlu diperhatikan ketika ingin membuat copywriting. Buku ini juga menyajikan berbagai contoh membuat copywriting. Ternyata membuat copywriting juga ada aturannya, seperti iklan yang tidak membohongi masyarakat, menggerakkan emosi yang positif, meningkatkan keinginan masyarakat untuk mencoba produk, dan tidak melanggar kode etik periklanan dari Undang-Undang Perlindungan Konsumen.
Sebuah iklan menjadi kunci keberhasilan promosi dari suatu perusahaan. Saat pesan dalam iklan dapat tersampaikan kepada konsumen tepat pada sasaran, bahkan menyentuh sisi emosional dari calon konsumennya, pemasaran produk suatu perusahan dapat meningkat drastis.
Tentu hal ini juga diimbangi dengan kreativitas dari copywriter dan pelaku pemasaran lainnya yang dapat mengemas iklan menarik, bukan hanya dari sisi tulisannya saja. Apalagi sekarang dunia digital telah mengalami perkembangan yang begitu pesat. Skill kita juga harus terus meningkat, supaya dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Sekian ulasan singkat tentang buku ini, semoga sedikit menambah wawasanmu mengenai copywriting. Setelah tahu seninya menjual melalui tulisan, saatnya kita mengeksekusinya.