Tidak bisa dimungkiri lagi kalau jajanan pinggir jalan di Indonesia itu enak pake banget. Walaupun harganya murah meriah, tapi rasanya sangat mewah. Bahkan nggak jarang banyak juga orang bule yang malah cinta sama makanan kaki lima Indonesia. Apalagi kalau makannya bareng doi sambil ngobrol-ngobrol manja menikmati keramaian lalu lintas hingga tidak terasa senja pun telah habis.
Salah dua dari makanan atau jajanan pinggir jalan yang amat menggugah selera adalah batagor dan siomai. Dulu saya sering nggak bisa bedain yang mana batagor yang mana siomai karena punya kemiripan. Baik batagor maupun siomai mempunyai rasa yang gurih, manis, pedas, atau campuran ketiga rasa tersebut. Tergantung pelanggannya juga, sih, mau pedas, sedang, atau biasa saja.
Batagor dan siomai ini udah kaya tukang parkir, selalu ada di mana-mana. Mulai dari sekolah, kampus, tempat hajatan, depan minimarket, lapang sepak bola, sampai di tempat demo. Di tempat-tempat tersebut, amang-amang tukang batagor sama siomai pasti selalu ada, dan uniknya mereka selalu berdagang secara berdekatan.
Entah kenapa kalau saya mau beli batagor, di sekitarnya pasti ada yang jualan siomai. Begitupula kalau saya mau beli siomai, pasti ada juga yang jualan batagor. Agar lebih adil, saya pun beli keduanya. Harganya sama-sama lima ribu per porsinya. Atau terkadang delapan ribu satu porsinya, tergantung kualitas dan rasa.
Ngomong-ngomong tentang batagor dan siomai, kalian sendiri lebih sering beli yang mana? Batagor atau siomai? Atau keduanya? Kalau saya sendiri, sih, jujur aja lebih cinta sama batagor karena rasanya nikmat banget daripada siomai yang rasanya nikmat aja. Meskipun sejujurnya saya juga suka mampir ke tukang siomai buat beli. Tapi kalau ada tukang batagor, saya pasti akan lebih dulu mampir ke tukang batagor.
Nah, kira-kira untuk lebih jelasnya, saya akan mengupas satu per satu alasan mengapa batagor itu lebih nikmat dan menggugah selera daripada siomai sang musuh bebuyutan lewat analisa di bawah ini.
1. Berbahan Dasar Bakso dan Tahu yang Digoreng
Sesuai dengan namanya : batagor alias bakso tahu goreng. Yap, batagor ini adalah makanan khas Bandung yang terbuat dari tahu berisi adonan bakso yang kemudian di goreng dan diberi kuah kacang atau kuah bakso. Zaman sekarang siapa sih yang nggak doyan sama tahu? Tahu bulat misalnya. Atau mungkin cilok tahu. Meskipun siomai pun ada tahunya, tapi tahu di batagor jauh lebih nikmat. Saya yakin meskipun ada orang yang nggak doyan sama tahu, tapi kalau sudah makan batagor pasti akan langsung lupa dengan bentukan asli tahu.
2. Ada Sensasi Kriuk-kriuknya
Salah satu perbedaan antara batagor dan siomai adalah metode mamasaknya. Kalau batagor digoreng, sedangkan siomai biasanya dikukus. Karena batagor dimasak dengan cara digoreng, maka akan ada sensasi kriuk-kriuknya yang semakin menggugah selera. Dan rasa kriuk di sini tentunya sangat renyah, tidak keras. Pada gigitan pertama, kalian akan mulai merasakan sensasi nikmatnya makan batagor, ditambah dengan kuah kacang yang aromanya bikin nagih.
3. Nggak ada Rasa Pahit
Makan batagor itu nggak bakalan mubajir karena bisa dipastikan semua item (bahan) akan dimakan oleh si pelanggan karena rasanya nggak ada yang pahit alias gurih semua. Si penjual pun nggak bakal banyak tanya ke si pembeli seperti, “Mau pakai apa?” Beda halnya sama siomai yang ada parenya. Nggak ada masalah bagi kalian yang memang suka dengan pare, tapi kalau si pelanggan nggak doyan pare yang terlanjur pesan campur dan ada parenya 'kan mubajir juga kalau nggak dimakan.
4. Sensasi Makan di Plastik
Baik penjual batagor maupun siomai yang berjualan pakai gerobak pasti akan menyediakan plastik bagi pelanggannya yang nggak mau makan di tempat. Tapi percayalah, makan batagor di plastik akan jauh lebih nikmat dan mudah ketimbang makan siomai diplastikin. Kalau batagor tinggal ambil pakai mulut langsung kunyah, beda lagi dengan siomai yang harus dengan ekstra tenaga karena bentuknya yang kenyal sehingga gigi harus susah payah untuk menggigitnya. Tapi apa pun alasannya, kita harus kurangi penggunaan plastik yaaa, hehe.
5. Lebih Mudah Dimakan
Seperti yang saya singgung di poin sebelumnya, kalau siomai itu rata-rata bahannya kenyal atau liat sehingga membutuhkan tenaga gigi yang ekstra. Beda dengan batagor yang renyah dan mudah dikunyah, nggak ngehabisin banyak tenaga mulut. Saya sering pegel mulut kalau makan siomai, apalagi kalau siomainya alot. Kalau udah gitu, selera makan saya bakal berkurang meskipun pada akhirnya bakal saya habiskan juga, sih. Hehe.
Nah, mungkin lima alasan di atas dapat membuat saya semakin cinta dan ketagihan untuk jajan batagor ketimbang siomai. Baik batagor maupun siomai, saya memang suka keduanya karena rasanya yang spesial meskipun harganya murah meriah.
Namun, balik lagi, beberapa alasan di atas hanya pendapat pribadi saya saja. Tentunya setiap orang memiliki seleranya masing-masing.