Ulasan Buku Keutamaan Shalat Malam, Menelisik Hikayat Salat Tahajud

Hikmawan Firdaus | Anisa Rachma Agustina
Ulasan Buku Keutamaan Shalat Malam, Menelisik Hikayat Salat Tahajud
Buku Keutamaan Shalat Tahajud (Dokumen Pribadi/Anisa Rachma Agustina)

Salat Tahajud ialah salat sunah yang dilaksanakan pada malam setelah anda terlelap. Dalam buku Keutamaan Shalat Malam, pada halaman awal kamu akan menemukan sebuah kutipan quots dari Fudhail bin Iyadh “jika matahari sudah terbenam, aku gembira dengan datangnya malam supaya manusia tidur dan aku bisa berduaan dengan Allah”. Malam adalah waktu terbaik menghabiskan waktu dengan Allah, dimana saat semua mata tertidur kamu bisa mengutarakan semua keluh kesahmu dengan sang pencipta.

Dalam buku Keutamaan Shalat Tahajud ini diceritakan bahwa Rosulullah ialah seseorang yang sangat menikmati qiyamullail atau salat malam, beliau pernah melakukannya hingga kedua kakinya bengkak. Sungguh mulia dan patut menjadi suri tauladan, seorang manusia yang sudah dijamin masuk surga oleh Allah saja masih menyempatkan waktunya untuk senantiasa bermunajat kepada Allah SWT.

Pada halaman 5 kamu akan menemukan sebuah tulisan dari Dr Moh. Sholeh yang menerangkan bahwa salat tahajud yang dikerjakan dengan ikhlas dan khusuk setiap malam dengan dosis 13 rakaat dalam kurun waktu 8 minggu dapat menurunkan hormon kortisol. Dengan turunnya kadar kortisol, pengamal salat Tahajud akan terhindar dari kemungkinan gejala stres. Dan dengan tidak adanya stres maka akan terhindar dari segala penyakit. Dari pernyataan tersebut harusnya membuat kita semakin semangat untuk melaksanakan ibadah sunah ini. Mendekatkan diri dengan sang pencipta bisa membuat iman dan imun kita bertambah.

Beberapa manfaat salat Tahajud menurut buku ini antara lain: sumber kemuliaan yang abadi, pengundang rahmat Allah, penyebab permohonan dikabulkan, penghapus dosa dan kesalahan, ahli zikir, mencintai dan dicintai Allah, tiket masuk surga, mendapat pahala sedekah secara sembunyi-sembunyi, terlihat tampan dan penolong di akhirat.

Pada halaman 56 kamu bisa menemukan adab salat Tahajud, hal ini dilakukan supaya memudahkamu untuk mau bangun dan mengambil air wudhu disepertiga malam ini. Adab tersebut antara lain:

1. Sebelum tidur hendaknya berwudhu dahulu supaya kita mengakhiri aktivitas fisik dalam keadaan suci. Nabi SAW berpesan, “Jika engkau hendak naik ke tempat tidur, berwudhulah sebagaimana engkau berwudhu untuk salat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Berniatlah untuk bangun salat Tahajud. Ketika sejak kita terlelap kita sudah memiliki niat untuk bangun di sepertiga malam maka Allah akan memudahkan jalan kita untuk bangun secara sadar dan segar lalu mengambil air wudhu untuk melaksanakan tahajud.

3. Menjelang tidur, coba tenangkan pikiran dan berdoalah dengan khusuk. Doa yang paling lazim adalah membaca basmallah. Diriwayatkan bahwa setiap malam Nabi SAW membaca dua surah Qul, yakni surah An-Nas dan Al-Falaq. (HR. Bukhari)

4. Setelah bangun usahakan untuk menggosok gigi. Dan sebelum melaksanakan salat Rosulullah biasaya berzikir dan berdoa kepada Allah SWT.

5. Mulailah salat dengan dua rakaat ringan, kemudian salat sesudahnya beberapa rakaat saja. Nabi SAW bersabda, “Jika salah satu diantara kalian melakukan salat malam, hendaklah memulainya dengan dua rakaat yang ringan.” (HR. Abu Dawud, dan Ahmad)

Dari buku ini kita jadi lebih mengetahui fadilah-fadilah, waktu yang mustajab dan beberapa keistimewaan orang-orang yang melangengkan salat Tahajud. Terdapat pula tata cara salat dan serba-serbi tentang salat Tahajud.

Biodata buku

Penulis: Yusni A. Ghazali dan Ibnu Salim

ISBN 10: 602-249-196-7

Penerbit: PT Buana Ilmu Populer

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak