Menemukan Kebahagiaan Lewat Buku 'Tuhan, Maaf Aku Kurang Bersyukur'

Hernawan | SYIFA FAUZIA
Menemukan Kebahagiaan Lewat Buku 'Tuhan, Maaf Aku Kurang Bersyukur'
Buku Tuhan, Maaf Aku Kurang Bersyukur (Dokumen pribadi/Syifa Fauzia)

Jika Tuhan memang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, mengapa hidup manusia harus mengalami berbagai macam kesulitan dan musibah?

Hal yang harus dipahami, makna musibah itu berbeda. Setiap orang punya pandangan sendiri tentang musibah yang dialaminya. Ada yang memaknai musibah sebagai penghapus dosa bagi orang-orang yang beriman dan mau bertobat. Ada juga yang mengartikannya sebagai peringatan, bahkan hukuman bagi orang yang zalim.

Ketika musibah hadir dalam hidup kita, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah mengintrospeksi diri kita. Adakah yang salah dalam diri kita? atau bisa jadi musibah yang datang pada kehidupan kita saat ini disebabkan karena selama ini kita kurang bisa mensyukuri nikmat-nikmat yang telah Allah berikan kepada kita.

Sebab, musibah datang dari Allah, tapi seringkali disebabkan oleh perilaku salah kita. Kita terlalu fokus pada hal-hal yang kita inginkan atau belum kita miliki, tetapi lupa mensyukuri hal-hal yang sudah kita miliki.

Ada sebuah nasihat bijak yang ditulis dalam buku Tuhan, Maaf Aku Kurang Bersyukur: “Jika hidupmu masih saja susah padahal engkau sudah berusaha serta berdoa kepada Allah agar diberi perubahan hidup, itu berarti Allah sedang menggunakan hidupmu untuk mengubah dirimu” (halaman24).

Coba pikirkan lagi: hidup kita memang menderita atau kitanya yang lupa bersyukur?

Padahal bersyukur adalah kewajiban sekaligus kebutuhan bagi manusia. Kitalah yang butuh untuk bersyukur kepada Allah. Sedangkan, Allah tidak membutuhkan itu. Karena Allah adalah Dzat Yang Maha Kaya.

Bersyukur adalah salah satu kunci sukses menghadapi ujian hidup bagi setiap muslim. Cintailah kehidupan kita, cintailah diri kita, maka insyaallah kita akan menjadi orang-orang yang selalu bersyukur dan bahagia.

Melalui buku ini, penulis mengingatkan bahwa kehidupan adalah tempat kita menanam. Menanam amal kebaikan yang kelak kita panen di kehidupan setelah kematian. Malu rasanya ketika mengingat diri yang masih mengeluhkan hidup, padahal Allah telah begitu banyak memberikan nikmatNya.

Tentang kebahagiaan di dunia, baru akan tercapai bila kita mau bersabar, bersyukur atas semua nikmat dariNya dan menjadikan akhirat sebagai tujuan utama hidup kita.

Demikian ulasan singkat buku Tuhan, Maaf Aku Kurang Bersyukur. Ulasan ini adalah tulisan pribadi berdasarkan apa yang saya dapat setelah membacanya. Selamat mensyukuri nikmatNya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak