Ramai gosip perselingkuhan dari beberapa artis Indonesia yang sampai mengguncangkan jagat maya, saya jadi teringat dengan buku Cerita dari Brang Wetan terbitan Diva Press pada Agustus 2022 ini.
Dalam 17 cerita yang disuguhkan, sepanjang yang saya baca, terdapat satu cerita yang mengisahkan tentang perselingkuhan. Cerita tersebut bertajuk Hantu Kebun Tebu.
Hantu Kebun Tebu ini mengisahkan perselingkuhan yang dilakukan oleh istri muda Pak Sakerah dengan kemenakannya yang bernama Brodin. Kedua istri Pak Sakerah, yaitu Bu Sakerah dan Marlena yang merupakan istri muda Pak Sakerah yang usianya lebih muda dari Brodin, dititipkan oleh Pak Sakerah kepada kemenakannya sendiri untuk selalu dijaga.
Sebab, Pak Sakerah harus menjalani hukuman setelah dirinya membunuh Markus si centeng pabrik gula Mas Kancil Bangil karena Markus telah mematahkan tangan dan kaki seorang buruh yang diketahui mencuri segenggam gula.
Pak Sakerah memlilih menyerahkan diri ke Administratur Herman daripada kedua istrinya ditangkap. Maka, sebelum menyerahkan diri, ia menitip kedua istrinya kepada Brodin.
Selama Pak Sakerah dijatuhi hukuman 20 tahun penjara di Kalisosok, Brodin datang ke rumah Pak Sakerah setiap hari untuk memeriksa kedua istri pamannya. Ia membawa ikan asin dan beras. Ia membetulkan genteng yang bocor dan membersihkan rumput yang mulai meninggi.
Namun, saat Brodin membersihkan rumput, Marlena berkali-kali melempar sebutir kerikil ke punggung Brodin. Saat Brodin menoleh, Marlena membuka jendela kamarnya dan memperlihatkan tubuhnya yang tengah dibebat kain tipis.
Tak lama dari itu, Bu Sakerah akhirnya memergoki permainan gila keduanya, lalu ia melaporkan kepada para pekerja kebun tebu milik pabrik gula Mas Kancil Bangil. Tak hanya para pekerja itu yang mendengar kisah Bu Sakerah, tetapi hantu-hantu yang bergentayangan juga ikut mendengarnya.
Maka, hantu-hantu dari sudut-sudut paling rimbun kebun tebu milik pabrik gula Mas Kancil Bangil di Pasuruan meninggalkan sarang mereka dan menempuh puluhan kilometer ke penjara Kalisosok di Surabaya untuk menemui Sakerah.
Hantu-hantu itu melaporkan bahwa tidak akan ada seorang pun yang berani menginformasikan apa yang terjadi di rumah Pak Sakerah sebab mereka dilarang menjenguk. Setelah hantu-hantu itu menceritakan perselingkuhan Marlena dengan Brodin, Pak Sakerah berteriak penuh amarah. Lalu ia membengkokkan besi dan menjebol tembok penjara untuk membunuh Brodin.
Kisah yang ditulis oleh Dadang Ari Murtono ini mengingatkan kita agar selalu menjaga kepercayaan orang lain dengan penuh tanggung jawab. Lebih-lebih yang dititipkan itu adalah keselamatan keluarga, maka kita harus kuat menjaganya dan bukan menghianatinya.