Ulasan 'Snow Dancer': Novel Terjemahan Jerman tentang Pencarian Jati Diri

Hayuning Ratri Hapsari | Rizky Melinda Sari
Ulasan 'Snow Dancer': Novel Terjemahan Jerman tentang Pencarian Jati Diri
Cover Buku Snow Dancer (goodreads.com)

Salah satu novel terjemahan dari penulis Jerman yang wajib kamu baca adalah novel berjudul Snow Dancer yang diterbitkan oleh Bhuana Sastra ini. Apalagi jika kamu suka dengan tema petualangan dan pencarian jati diri.

Buku yang baru saja diterjemahkan dan diterbitkan dalam versi bahasa Indonesia ini akan mengajak pembaca untuk mengikuti petualangan sang tokoh utama dalam rangka mencari ayahnya di sebuah tempat asing di utara Kanada. 

Identitas Buku

Judul Buku        : Snow Dancer

Judul Original   : Schneetanzer

Penulis               : Antje Babendererde

Penerjemah      : Diandra Rizkyutami

Penerbit             : Bhuana Sastra

Sinopsis

Jacob, seorang anak laki-laki yang berusia 18 tahun, menjalani kehidupan dalam kebohongan ibunya selama 14 tahun. Jacob harus menelan kerinduan akan sosok ayahnya karena kebohongan yang telah dilakukan oleh ibunya.

Ketika kebenaran terungkap, Jacob nekat mendatangi kediaman sang ayah yang berada jauh di ujung dunia, tepatnya di utara Kanada, di sebuah hutan belantara penuh salju dan es yang tidak berujung.

Perjalanan yang dilakukan Jacob tidak hanya tentang mencari sosok sang ayah, tetapi juga mencari jati diri tentang asal usul sukunya. Perjalan ini akan menguak masa lalunya, akan kehidupannya, serta mempertemukannya dengan makna cinta sejati.

Ulasan Buku

Meskipun merupakan buku terjemahan dari Jerman, isi buku ini tetap mudah dipahami. Penerjemah mampu mempertahankan esensi cerita dan membantu pembaca untuk memahami sepenuhnya isi buku ini. 

Kisah Jacob diawali dengan dirinya yang memutuskan untuk pergi mencari jejak sang ayah ke utara Kanada. Perjalanan itu sendiri tentu tidak mudah.

Petualangan baru saja dimulai. Jacob adalah seorang anak remaja laki-laki yang terbiasa dan akrab dengan suasana perkotaan. Bisa dibayangkan akan seperti apa reaksinya ketika harus berada dalam lingkungan yang sama sekali berbeda.

Aku pribadi suka dengan pendeskripsian tempat serta latar di cerita ini. Semua dijelaskan secara rinci, sehingga memudahkan pembaca untuk membayangkan situasi dan kejadian.

Jacob harus menelan kenyataan pahit ketika ia ditinggal seorang diri di tengah hutan salju oleh seseorang yang awalnya menawari dirinya tumpangan untuk sampai ke tempat ayahnya.

Di tengah kesendirian itu, Jacob mengalami kelaparan yang parah, kedinginan, hingga ancaman hewan buas di tengah salju dan kegelapan.

Saat membacanya, aku seperti ikut merasakan rasa lapar, takut, dingin, dan was-was yang dialami Jacob. Hingga akhirnya Jacob diserang oleh seekor beruang besar yang meninggalkan luka pada paha kiri, kening, serta bahunya.

Lantas, bagaimana nasib Jacob selanjutnya? Berhasilkah ia bertahan di tengah gempuran salju, cabikan kuku tajam beruang, serta rasa lapar dan putus asa tersebut? Bagaimana kelanjutan perjalanan Jacob dalam usaha mencari keberadaan ayahnya? Simak kisah selengkapnya di buku Snow Dancer!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak