Pada 15 November 2023, hari yang sangat dinanti-nanti tiba. "Past Lives," film drama romantis yang dikarang dan diarahkan oleh Celine Song, menjadi sorotan di bioskop tertentu di Indonesia. Bahagianya, aku jadi bagian penonton film ini.
Film ini mengeksplorasi ikatan erat antara dua teman masa kecil. Ini mengambil inspirasi dari perjalanan hidup sang sutradara, Celine Song, asal Kanada keturunan Korea Selatan. Plot semi-otobiografi ini memperoleh apresiasi tinggi dari kritikus atas penulisan skenario, arahan sutradara, dan penampilan pemeran utama.
Sebelumnya, film ini memulai debutnya di Sundance pada Januari 2023 sebelum akhirnya tayang di seluruh Amerika Serikat pada bulan Juni tahun yang sama.
Cerita dimulai di Seoul, Korea Selatan, di mana seorang gadis bernama Na-young bersahabat dengan Hae-Sung. Mereka merasakan ikatan yang kuat, tapi terpaksa berpisah saat keluarga Na-young pindah ke Amerika Serikat.
Setelah berpisah dan kehilangan kontak, dalam waktu yang cukup lama. Di kala mereka sudah dewasa, takdir membawa mereka kembali bertemu, saat Hae Sung liburan ke Amerika. Namun, kehidupan mereka yang berbeda membawa tantangan bagi perasaan yang masih tersisa.
Ternyata, Na-young yang pas dewasa beralih nama jadi Nora (diperankan oleh Greta Lee) telah menikah dengan Arthur (John Magaro) di New York, sementara Hae Sung (Teo Yoo) menjalani kehidupan yang berbeda di Korea Selatan, kehidupan yang begitu sepi, yang mungkin dikarenakan perasaan yang dipendamnya. Pertemuan mereka menimbulkan pertanyaan mengenai masa lalu dan masa depan, merinci skenario alternatif yang mungkin terjadi jika takdir membawa mereka bersama.
Ulasan;
Dalam ulasan film ini, "Past Lives" tentu saja menjadi film Amerika yang menarik dengan menghadirkan dua bintang Korea di bawah arahan sutradara Korea-Amerika. Uniknya, film ini berhasil menyatukan karakter-karakter dari dua budaya tersebut dengan cara yang menarik. Akting bagus dari Greta Lee dan Teo Yoo sangat mencuri perhatian. Akting mereka dianggap bagus, terutama dalam menampilkan gestur dan ekspresi wajah yang meyakinkan sesuai dengan atmosfer ceritanya.
Cinematography film ini juga cantik, meskipun yang diperlihatkan kebanyakan bangunan-bangunan kota, tetap saja itu memberikan tampilan visual yang indah dan luas. Film ini juga berhasil menghindari jebakan melodrama berlebihan, seperti terlihat dalam adegan tangisan yang disajikan secara sederhana. Meskipun musiknya nggak mendominasi, namun tetap mampu menyentuh hatiku.
Jadi, intinya, "Past Lives" merupakan film dengan cerita sederhana namun mampu memikat hati penonton. Adegan favorit, di mana Nora mengantar Hae Sung pulang, dijelaskan sebagai momen yang berhasil menyihir, menghadirkan kegemasan, dan merangsang pemikiran tentang masa depan.
Skor 8,5/10, dengan kekurangan pada alur yang lambat dan dialog yang cukup banyak. Meski demikian, "Past Lives" tetap menjadi pengalaman seru menikmati sajian indah yang begitu lambat diikuti. Dan itu jelas membuktikan bahwa keindahan sederhana dapat memberikan dampak mendalam. Buruan ditonton sebelum turun layar!