Ulasan Buku How to Stop Time, Terjebak di Kehidupan Dua Dimensi

Hayuning Ratri Hapsari | Inggrid Tiana
Ulasan Buku How to Stop Time, Terjebak di Kehidupan Dua Dimensi
Ilustrasi buku How to Stop Time (Gramedia)

"How to Stop Time" adalah novel fantasi sejarah karya penulis Inggris Matt Haig, yang diterbitkan pada bulan Juli 2017. Buku ini bercerita tentang Tom Hazard yang baru saja pindah kembali ke London untuk mengambil pekerjaan sebagai guru sejarah di sekolah menengah.

Dia mungkin terlihat seperti pria berusia 41 tahun pada umumnya, tetapi karena kondisi langka, dia telah hidup selama berabad-abad.

Dia lahir pada tahun 1581 di Prancis dan telah menjalani perjalanan sejarah bersama tokoh-tokoh terkenal seperti Shakespeare, Kapten Cook, dan F. Scott Fitzgerald.

Tom selalu berada di bawah pengawasan Albatross Society, sebuah kelompok rahasia yang mengklaim melindungi orang-orang seperti dia, dan pemimpinnya, Hendrich.

Seiring dengan berjalannya cerita, dia harus memutuskan apakah akan tetap aman di masa lalu, atau mengambil risiko hidup di masa sekarang.

Ulasan Buku How to Stop Time

Tom Hazard, tokoh utama dalam buku ini menderita kondisi semi-keabadian yang menyebabkan dia menua secara perlahan.

Akibatnya, dia berusia 439 tahun ketika cerita dimulai, dan dihantui oleh banyak kejadian dari masa lalunya. Kejadian-kejadian ini memenuhi kehidupan dan pikiran Tom, sehingga sulit baginya untuk membentuk keterikatan baru.

Tom menghadapi masalah yang lebih nyata. Sebagai anggota Albatross Society, sebuah klub yang dibentuk untuk melindungi mereka yang memiliki kondisi yang sama dengan Tom, Tom dipaksa untuk berpindah-pindah tempat tinggal setiap delapan tahun sekali dan tidak melakukan hubungan intim, agar orang-orang tidak menyadari bahwa ia tidak menua.

Perpindahannya yang terakhir membawanya ke London (masa sekarang), di mana dia sekarang menjadi guru sejarah sekolah menengah.

Dia mendapati dirinya tertarik pada guru bahasa Prancis yang cantik dan tragis di sekolah itu, Camille, namun khawatir akan keselamatannya jika Albatross Society mengetahui keterlibatan mereka.

Mereka telah membunuh sebelumnya untuk merahasiakan keabadian anggotanya. Selain itu, London membawa kembali sejumlah kenangan sulit bagi Tom.

Ia pergi ke London untuk melarikan diri setelah ibunya dieksekusi karena ilmu sihir oleh massa yang curiga dengan penuaan Tom yang lambat, dan di sinilah ia bertemu dan kehilangan cinta dalam hidupnya, Rose.

Sambil berusaha mengabaikan perasaannya yang semakin besar terhadap Camille, Tom mencari putrinya, yang juga menua dengan sangat lambat, yang tidak pernah dilihatnya selama berabad-abad.

Bab-bab bergantian antara masa lalu dan masa kini saat Tom menceritakan peristiwa-peristiwa penting dari kisah hidupnya yang sangat panjang.

Kisah cinta dalam novel ini bukanlah kekuatan terbesarnya. Guru bahasa Prancis itu hanya hidup di satu dimensi, dan tidak pernah jelas mengapa Tom begitu tertarik padanya sehingga dia rela mempertaruhkan nyawa mereka berdua.

Namun, bagi para pencinta sejarah, ada banyak hal yang bisa dikagumi. Dalam kilas balik ke berbagai kehidupan Tom sebelumnya, Haig membawa pembaca ke Elizabethan London, di mana Tom menangkap lingkungannya.

"How to Stop Time" adalah novel yang sangat orisinal tentang kehilangan dan menemukan jati diri, perubahan, dan bagaimana dengan waktu yang cukup untuk belajar, kita bisa menemukan kebahagiaan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak