Whalien 52, Kisah si Paus Kesepian dan BTS

Hernawan | Bil Blovable
Whalien 52, Kisah si Paus Kesepian dan BTS
BTS 2015 (X/bts_bighit)

Lonely, lonely, lonely whale. Singing alone like this. Even me, who's like a lonely island. Can I shine on the outside?

Masih ingat dengan lagu ini? Lagu yang rilis pada tahun 2015 silam dalam album "The Most Beautiful Moment in Life, Pt. 2", "Whalien 52" adalah salah satu karya luar biasa dari boyband papan atas Korea Selatan, BTS

Ditulis oleh tiga rapper BTS, lagu ini menghadirkan narasi yang mendalam tentang kesepian dan perjuangan BTS dalam mencari pengakuan dan penerimaan di tengah samudra kehidupan yang luas.

Dengan lirik dan melodi yang kuat, lagu ini menarik pendengarnya untuk merenungkan makna yang lebih dalam dari setiap kata dan nada yang disampaikan. Mari kita telusuri lebih jauh pesan yang terkandung dalam lagu ini, dan bagaimana BTS mampu menghadirkannya dengan begitu kuat dan mengharukan.

Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut!

Menyuarakan Kehampaan: Pengalaman Kesepian BTS Melalui Metafora Paus 52 Hz

Suga (Instagram/agustd)
Suga (Instagram/agustd)

In the middle of the vast ocean
One whale speaks softly and lonelily
The fact that no matter how much they shout, it won’t reach..

Dalam lirik verse pertama yang dinyanyikan oleh Suga ini, kita disajikan dengan gambaran tentang kesepian yang dalam melalui metafora paus 52 Hz. Suga menggambarkan seberapa keras pun paus ini berteriak ia tetap merasa kesepian di tengah samudra yang luas, karena keberadaannya tak pernah dianggap oleh paus lainnya.

Dalam konteks BTS, lirik ini dapat diinterpretasikan sebagai perasaan kesepian yang dialami oleh mereka pada saat itu. Meskipun mereka telah mencapai status selebriti, saat itu BTS masih merupakan grup yang belum seterkenal sekarang dan masih memiliki sedikit penggemar.

Meskipun mereka telah berusaha keras untuk bersuara, mereka tetap tidak didengar oleh banyak orang. Karena itu mereka merasa tidak diakui dan terabaikan, sama seperti paus 52 Hz yang tidak pernah didengar oleh paus lainnya di samudra.

Mencari Cahaya di Tengah Keterbatasan: Perjuangan BTS Meraih Harapan

V (Instagram/thv)
V (Instagram/thv)

Lonely lonely lonely whale
Singing alone like this
Even me, who’s like a lonely island
Can I shine on the outside?

Pada bagian chorus dan reff lagu "Whalien 52", BTS mengungkapkan ketidaknyamanan mereka dengan merujuk pada diri mereka sebagai "paus kesepian" dan "pulau terpencil". Dalam metafora ini, mereka menyampaikan perasaan terisolasi dan tidak diakui.

Meskipun demikian, BTS tidak menyerah pada rasa kesepian mereka. Dalam lirik "Can I shine on the outside?", mereka mengekspresikan keinginan mereka untuk bersinar dan diakui oleh dunia luar, meskipun menghadapi kesulitan. Mereka mengajukan pertanyaan retoris tentang apakah mereka bisa mencapai tujuan mereka, meskipun menghadapi rintangan dan keterbatasan yang dihadapi.

Dengan lirik "Until this song that doesn’t have a response Reaches tomorrow", BTS mengungkapkan tekad mereka untuk terus berkarya meskipun mungkin belum mendapatkan tanggapan atau pengakuan yang mereka harapkan saat ini. Mereka percaya bahwa upaya mereka tidak akan sia-sia dan bahwa suatu hari nanti pesan mereka akan tersampaikan dengan jelas, bahkan mungkin sampai ke ujung bumi sekalipun.

Dengan harapan yang kuat dan keyakinan dalam diri mereka sendiri, BTS menyatakan bahwa mereka tidak akan menyerah dalam perjuangan mereka untuk diakui dan bersinar di dunia ini. BTS menunjukkan bahwa meskipun mereka mungkin merasa kesepian dan tidak diakui pada saat ini, mereka tetap memiliki harapan dan keyakinan bahwa masa depan yang lebih cerah menanti mereka.

Bertahan di Tengah Badai: Pesan dan Harapan Pribadi dari BTS

J-Hope (Instagram/uarmyhope)
J-Hope (Instagram/uarmyhope)

The world will never know how sad I am
My pain is water and oil that can’t mix..

Bagian rap yang dibawakan oleh J-Hope dalam lagu "Whalien 52" mengandung serangkaian penggalan yang penuh dengan makna mendalam. Dalam lirik "The world will never know how sad I am", BTS mengungkapkan rasa putus asa dan keputusasaan yang dirasakannya, tetapi menyadari bahwa kesedihannya tidak akan pernah sepenuhnya dipahami oleh dunia luar. Mereka merasakan bahwa rasa sakit mereka seperti air dan minyak yang tidak bisa menyatu, mencerminkan kompleksitas emosional yang sulit dipahami oleh orang lain.

BTS juga menyampaikan perasaan kesepian dan terasingnya dengan menggunakan metafora "A child in the lonely ocean". Dalam metafora ini, mereka merasa seperti seorang anak yang terpencil di lautan yang luas, menginginkan agar karyanya diakui dan diterima oleh dunia luar.

Dalam lirik "But, I always think, now even if I sleep a shrimp’s sleep, my dreams are like that of a whale’s", BTS menunjukkan keteguhan hati mereka dalam mempertahankan impian mereka meskipun menghadapi rintangan dan kesulitan. Meskipun mungkin terasa seperti memiliki mimpi yang kecil dan tidak penting, mereka tetap memiliki ambisi dan harapan yang besar seperti paus yang memiliki mimpi yang besar dalam lautan yang luas.

Meskipun dihadapkan dengan rasa cemas dan kegelisahan, BTS memilih untuk tetap berjuang dan berharap pada masa depan yang lebih baik. Dalam lirik "I go towards my future", mereka menunjukkan tekadnya untuk terus maju menuju masa depan yang cerah, meskipun menghadapi rintangan dan ketidakpastian. Serta dalam lirik "Believe in my hertz", BTS mengajak pendengar untuk mempercayai diri mereka sendiri.

Dengan mengungkapkan perasaan pribadinya melalui lirik ini, BTS memberikan inspirasi kepada para pendengar untuk tetap kuat dalam menghadapi kesulitan dalam hidup. Pesan-pesan ini mencerminkan kejujuran dan keberanian BTS dalam berbagi pengalaman mereka sendiri dengan dunia, serta upaya mereka untuk menginspirasi dan menghibur penggemar mereka di seluruh dunia.

Melawan Kegelapan: Pesan Optimisme dari BTS dalam "Whalien 52"

RM BTS (Instagram/rkive)
RM BTS (Instagram/rkive)

My mother said the sea is blue
She said to let out your voice as far as you can..

Terakhir dalam lirik yang dibawakan oleh RM, grup ini menghadirkan penggalan lirik yang sarat dengan makna mendalam. Dalam penggalan ini, BTS merenungkan petuah dari ibunya yang mengatakan bahwa laut itu biru (tidak berbatas) dan menyarankan untuk menyuarakan suara sejauh yang kita bisa. Namun, BTS membalasnya dengan lirik "I just can’t hold it ma", BTS menunjukkan keraguan dan kebingungannya dalam menghadapi kesulitan. 

Meskipun menghadapi lautan yang begitu dalam dan gelap, BTS mengakui bahwa mereka masih beruntung. Mereka menyadari bahwa bahkan jika mereka menangis, tak seorang pun akan tahu, sehingga mereka merasa seperti "whalien".

Dengan menyatakan bahwa "Even the blind whales will be able to see me", BTS menekankan bahwa keberadaan mereka tetap berarti, bahkan jika tersembunyi atau tidak dikenali oleh orang lain. Dan pada hari ini, sekali lagi, mereka bersedia menyuarakan harapannya melalui lagu yang mereka nyanyikan.

Dari lagu "Whalien 52" BTS, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa meskipun hidup di tengah-tengah kesulitan dan kesepian, akan tetap ada harapan dan kekuatan. BTS menyampaikan pesan optimisme dan keteguhan hati, mengajarkan kita untuk tetap bersinar meskipun dalam situasi yang gelap. Lagu ini menjadi pengingat bahwa kita tidak sendirian dalam perjalanan hidup, dan bahwa kesulitan yang kita alami bisa menjadi bagian dari keindahan yang tak terduga.

Gimana pendapat kamu?

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak